MAKALAH
INDIVIDU UTS PSIKOLOGI TENTANG
BIO FEEDBACK
Di susun oleh :
Purnomo Hadi Purnaputra ( 11510-15-030472)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ( S1 )
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI ………………………………………...…………….......………… i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG……………………………..…………..............…….. 1
1.2
RUMUSAN MASALAH ………………………….…………...…....………. 2
1.3
TUJUAN……………………………………………………...........………… 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN……………………………………………...….......………… 4
2.2
DESKRIPSI …………………………....………… ……….…....…………… 5
2.3
TUJUAN………..……………………………….....………….…...………… 9
2.4
MANFAAT (EFEK TERAPI TERHADAP SUATU PENYAKIT)…......…. 9
2.5
INDIKASI……..……………………………………… ………....……..….. 10
2.6
KONTRAINDIKASI…………………………........……….....………......... 12
2.7
CARA KERJA……………………………………………......……….....…. 13
2.8
EFEK SAMPING…………………………………………..........…………. 14
BAB III
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN…………………………………………..........……………. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna (QS:95:4). Tiap insan dilengkapi dengan alat dan
organ tubuh yang canggih,seimbang dan diatas segalanya diberi akal fikiran yang
dapat digunakan untuk menimbang yang baik dan yang buruk, dan juga untuk
mempelajari segala sesuatu yang diciptakan Tuhan di alam ini. Tidak ada makhluk
ciptaan Tuhan selengkap dan sesempurna manusia, dan justru karena itu juga,
manusialah yang ditugasi sebagai wakil Tuhan untuk mengurus alam ini sebagai
khalifah-Nya.
Selain anugerah yang telah disebutkan diatas, Tuhan juga
telah melengkapi tubuh kita dengan suatu Sistem Pertahanan dan Kekebalan Tubuh yang
super canggih untuk melindungi tubuh kita dari setiap bentuk gangguan dan
serangan musuh, baik yang datang dari luar, seperti bakteri, virus, jamur, parasit,
polusi lingkungan, dan sebaginya, maupun musuh yang ada didalam tubuh, seperti
radikal bebas, racun-racun hasil samping metabolisme, sel-sel kanker, dan
sebagainya. Sistem kekebalan tubuh berhubungan erat dengan sistem-sistem lain
dalam tubuh kita. Bila sistem kekebalan tubuh bekerja secara arif dan efektif,
maka kita akan senantiasa berada dalam keadaan sehat, namun bila sistem
kekebalan tubuh mengalami kelelahan atau bekerja tidak dengan kapasitas penuh, maka
bagian-bagian tubuh anda yang lain terbiar dan mudah diserang oleh kuman-kuman,
virus dan bakteri-bakteri yang bertaburan di lingkungan hidup kita saat ini
ataupun digerogoti oleh radikal bebas, sel-sel kanker, dsb. Bila anda masih
pula membebani tubuh anda dengan diet yang buruk, tidak melakukan latihan
jasmani yang cukup, serta pola hidup yang syarat tuntutan (ketegangan), maka
sistem kekebalan anda sama sekali tak mendapatkan bantuan yang sangat
diperlukannya. Pada hal sistem kekebalan tubuh harus bekerja sepanjang waktu
untuk melindungi anda, dan karena hal- hal tersebut, seringkali dia akan gagal
melindungi anda pada saat-saat yang paling dibutuhkan dan anda dapat menderita
sakit.
Dan karena anda sudah terserang
penyakit, maka kelemahan dan ketidak berdayaan Sistem Pertahanan dan Kekebalan
Tubuh anda harus dibantu, agar dapat kembali berfungsi dengan efektif. Hal inilah yang dilakukan dalam Terapi
Komplementer yang saya laksanakan dengan beragam cara, termasuk berdo’a sebagai
terapi spiritual, karena kesembuhan hanya datang dari Yang Maha Kuasa. Dan
salah satu dari Terapi tersebut adalah Terapi Biofeedback, maka dari itu kami
akan membahasnya di dalam makalah ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Beberapa
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain
sebagai
berikut:
1.
Apakah
pengertian dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
2.
Bagaimanakah
deskripsi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
3.
Apakah
tujuan dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
4.
Apakah
manfaat (efek terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi komplementer dan
terapi biofeedback?
5.
Apakah
indikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
6.
Apakah
kontraindikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
7.
Bagaimanakah
cara kerja (proses ilmiah terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi
komplementer dan terapi biofeedback?
8.
Apakah
efek samping dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
9.
Apakah
kontraindikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
10.
Bagaimanakah
cara kerja (proses ilmiah terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi
komplementer dan terapi biofeedback?
11.
Apakah
efek samping dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
1.3 TUJUAN
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami
beberapa hal antara lain:
1.
Pengertian
dari terapi komplementer dan terapi biofeedback
2.
Deskripsi
dari terapi komplementer dan terapi biofeedback
3.
Tujuan
dari terapi komplementer dan terapi biofeedback
4.
Manfaat
(efek terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi komplementer dan terapi
biofeedback
5.
Indikasi
dari terapi komplementer dan terapi biofeedback
6.
Kontraindikasi
dari terapi komplementer dan terapi biofeedback
7.
Cara
kerja (proses ilmiah terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi komplementer
dan terapi biofeedback
8.
Efek
samping dari terapi komplementer dan terapi biofeedback
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
A. TERAPI KOMPLEMENTER
Terapi Komplementer adalah cara
Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan
Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis
yang Konvensional.
Terapi Komplementer, pada dasarnya
bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama “Sistem
Kekebalan dan Pertahanan Tubuh”, agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang
sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan
dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan
asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.
B. BIOFEEDBACK
Biofeedback adalah metode yang
menggunakan pikiran untuk mengendalikan fungsi tubuh yang normal tubuh mengatur
secara otomatis, seperti kulit suhu, ketegangan otot, jantung tingkat, atau tekanan darah. (Healthwise)
Tiga organisasi biofeedback profesional, Asosiasi Terapan psikofisiologi
dan Biofeedback (AAPB), Biofeedback
Lembaga Sertifikasi Amerika (BCIA), dan Masyarakat Internasional untuk
Neurofeedback dan Penelitian (ISNR), melalui konsensus biofeedback pada tahun
2008 mendefinisikan Biofeedback adalah sebuah proses yang memungkinkan
seorang
individu untuk belajar bagaimana mengubah aktivitas fisiologis untuk tujuan
meningkatkan kesehatan dan kinerja. Instrumen yang tepat mengukur aktivitas
fisiologis seperti gelombang otak, fungsi jantung, pernapasan, aktivitas otot,
dan suhu kulit. Instrumen ini dengan cepat dan akurat 'umpan balik' informasi
kepada pengguna. Penyajian informasi ini seringkali dalam hubungannya dengan
perubahan dalam pemikiran, emosi, dan perilaku - mendukung perubahan fisiologis
yang diinginkan. Seiring waktu, perubahan ini dapat bertahan tanpa terus
menggunakan instrumen.
Biofeedback adalah sebuah teknik
terapi yang membantu klien mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan proses
fisiologis tertentu. Sarana untuk melakukan hal ini mencakup pemantauan respon fisiologis
di klien dan menampilkan sinyal yang dihasilkan oleh teknik pemantauan ke
terapis dan klien. Klien menggunakan umpan balik biologis untuk mempelajari dan
menguasainya respon. Biofeedback Oleh karena itu, proses pendidikan di mana
klien dibantu untuk belajar mengendalikan proses fisiologis tertentu, tetapi
itu adalah klien yang mengasumsikan tanggung jawab dan menjadi peserta aktif
dalam perbaikan sendiri. (Mike, SHSU)
2.2 DESKRIPSI
A.
TERAPI KOMPLEMENTER
Beberapa pengobatan komplementer dan
alternatif berkembang dari praktek yang diwariskan turun temurun. Masyarakat
dahulu mengembangkan pendapat atau teorinya masing-masing tentang penyakit dan
praktek untuk menyembuhkan penyakit.
Pada masyarakat Mesir kuno, kurang
lebih tahun 1.500 sebelum Masehi telah dituliskan pada kertas papirus tentang
penyakit dan terapi tradisional untuk mengobatinya, termasuk jimat dan
benda-benda berkekuatan gaib, dan sepertiga dari semua bahan yang juga dikenal
saat ini termasuk opium dan minyak kastor. Diagnosa dibuat berdasarkan gejala
dari panas, nyeri dan benjolan. Pengobatan didasarkan atas diit, tanaman-tanaman
obat maupun psikoterapi.
Di India, ditemukan suatu teks tentang
pengobatan yang dikenal dengan Athardaveda yang memuat rumus-rumus ramuan magis
melawan setan, dan penyembuhan sepenuhnya ada pada tangan Dewa Brahma. Dewa
penyembuhnya adalah Dhanvantari. Konsep dasarnya adalah keseimbangan dari tiga
unsur dalam tubuh yaitu udara, lendir dan cairan empedu, bila ada gangguan
terhadap salah satu diantaranya maka terjadi
penyakit. Pengobatan didasarkan atas higiene, diit dan pencahar. Pengobatan
Ayurveda ini masih dipraktekkan di India sampai saat ini. Di Cina, pengobatan
tradisional berkembang pada jaman kaisar Fu Hsi (th 2.800 SM) yang mencanangkan
filosofi tentang Yin dan Yang dari alam, Kaisar Shen Nung (2.700 SM) yang
mengembangkan pengobatan dengan herbal dan akupuntur; dan Kaisar Huang Ti
(2.600 SM) yaitu pengarang teks kedokteran kuno Nei Ching (Kitab dasar
kedokteran Cina) yang sangat terkenal hingga saat ini. Lebih lanjut jaman
Hippocrates (460-370 SM) di Roma, beliau adalah orang yang mengembangkan
pendapat bahwa penyakit adalah proses alam seperti lingkungan, diit dan gaya
hidup. Tubuh membuat sendiri keseimbangan di dalamnya. Tulisannya merupakan
pengamatan terhadap kenyataan. Dia dan muridnya menemukan berbagai jenis penyakit
dan menekankan latihan, pemijitan, diit dan obat-obat untuk menyembuhkannya.
Pada abad 19 khususnya di Amerika
Serikat berkembang Chiropractic, ketika D. D. Palmer seorang penyembuh di Iowa menyembuhkan
seorang tuli dengan melakukan manipulasi pada daerah servikalnya. Beliau
mengembangkan suatu sistim penyembuhan penyakit yang didasarkan atas
subluksasio dari vertebra yang menggangu impuls saraf dan menyebabkan gangguan
di jaringan pada akhirnya menyebabkan malfungsi dan penyakit.
Pada tahun 1970 diperkenalkan
Pengobatan Cina Tradisional-sistem dating kembali ke Zaman Perunggu atau
sebelumnya yang digunakan akupunktur, herbal, diet dan olahraga. Ada lebih dari
2.000 praktisi terdaftar di Inggris. Dampak pada CAM imigrasi massal ke Inggris
terus berlanjut di abad ke dua puluh satu.
B.
BIOFEEDBACK
Selama berabad-abad, pengikut praktek
Timur kuno seperti meditasi dan yoga telah mengklaim mereka dapat mengendalikan
proses fisik biasanya dianggap melampaui kekuatan pikiran sadar. Studi tentang bagaimana
bekerja biofeedback tidak dilakukan sampai tahun 1970-an. Awalnya, itu
digunakan oleh konselor, psikolog, dan profesional kesehatan mental. Hari ini,
dokter dan profesional kesehatan lainnya di Amerika Serikat menggunakan biofeedback sebagai terapi komplementer untuk
mempromosikan relaksasi dan mengobati sakit kepala, migrain, dan insomnia. Claude
Bernard pada tahun 1865 mengusulkan bahwa tubuh berusaha untuk mempertahankan kondisi mapan di lingkungan
internal (lingkungan intérieur), memperkenalkan
konsep homeostasis. Pada 1885, JR Tarchanoff menunjukkan bahwa kontrol sukarela
dari detak jantung bisa cukup langsung (kortikal-otonom) dan tidak tergantung
pada "kecurangan" dengan mengubah laju pernapasan.
Setelah Perang Dunia II, matematikawan Norbert Wiener mengembangkan
teori cybernetic, yang mengusulkan bahwa sistem dikendalikan dengan memonitor
hasil mereka. Para peserta pada konferensi 1969 tengara di Inn Surfrider di
Santa Monica diciptakan dengan biofeedback istilah dari Weiner itu umpan balik.
Konferensi ini menghasilkan berdirinya Research Society Bio-Feedback, yang mengizinkan
peneliti biasanya terisolasi untuk menghubungi dan berkolaborasi satu sama
lain, serta mempopulerkan istilah "biofeedback." Pekerjaan BF Skinner
membawa para peneliti untuk menerapkan instrumental pengkondisian untuk
biofeedback, menentukan respon dapat dikontrol secara sukarela dan yang tidak
bisa. Efek dari persepsi aktivitas sistem saraf otonom pada awalnya
dieksplorasi oleh George Mandler kelompok itu pada tahun 1958.
Pada tahun 1965, Maia Lisina dikombinasikan
pengkondisian klasik dan operan untuk melatih subjek untuk mengubah diameter pembuluh
darah, memunculkan dan menampilkan perubahan aliran darah refleksif mengajar
mata pelajaran bagaimana untuk secara sukarela mengontrol suhu kulit mereka.
Pada tahun 1974, HD subyek Kimmel dilatih untuk keringat menggunakan respon
kulit galvanik. Data biofeedback dan teknologi biofeedback digunakan oleh Massimiliano
Peretti di lingkungan seni kontemporer, Amigdalae proyek. Proyek ini
mengeksplorasi cara di mana reaksi emosional filter dan mendistorsi manusia
persepsi dan observasi. Selama pertunjukan, biofeedback teknologi medis,
seperti EEG, suhu tubuh variasi, detak jantung, dan tanggapan galvanik, yang
digunakan untuk menganalisis emosi audiens sementara mereka menonton seni video. Menggunakan sinyal-sinyal,
perubahan musik sehingga suara yang konsekuen lingkungan secara bersamaan
cermin dan mempengaruhi pemirsa keadaan emosional. Informasi lebih lanjut
tersedia di website Pusat CNRS Perancis Nasional Penelitian Neural.
Charles Wehrenberg diimplementasikan
kompetitif-relaksasi sebagai paradigma game dengan Game Will Bola sekitar tahun
1973. Dalam bio-mekanik versi pertama, perbandingan input GSR dimonitor respons
relaksasi masing-masing pemain dan pindah Ball Akan elintasi lapangan bermain tepat menggunakan
stepper motor. Pada tahun 1984 Wehrenberg diprogram permainan Bola Will untuk
komputer Apple II. Bola akan permainan itu sendiri digambarkan sebagai murni
relaksasi kompetitif; Bola Otak adalah duel antara belahan otak kiri dan kanan
satu pemain yang otak; Bola mood adalah sebuah game kendala berbasis;. Dice Psycho
adalah permainan psiko-kinetik Pada tahun 1999 Institut HeartMath mengembangkan
sistem pendidikan yang didasarkan pada pengukuran dan menampilkan irama jantung
pada Personal Computer (Windows/Macintosh). Sistem mereka telah disalin oleh
banyak tapi masih unik dalam cara mereka membantu orang untuk belajar tentang
dan
mengelola
sendiri fisiologi mereka. Sebuah versi handheld dari sistem mereka dirilis pada
2006 dan benar-benar portabel menjadi ukuran sebuah ponsel kecil dan memiliki
baterai isi ulang. Dengan unit ini satu dapat bergerak dan pergi tentang bisnis
sehari-hari sambil mendapatkan umpan balik tentang batin psiko-fisiologis
negara. David Rosenboom telah bekerja untuk mengembangkan instrumen musik yang
akan menanggapi perintah mental dan fisiologis. Bermain instrumen ini dapat
dipelajari melalui proses biofeedback.
2.3 TUJUAN
Biofeedback adalah proses menjadi sadar
dari berbagai fisiologis fungsi menggunakan instrumen yang memberikan informasi
tentang aktivitas sistem-sistem yang sama, dengan tujuan untuk dapat
memanipulasi mereka diakan. Proses yang dapat dikendalikan termasuk gelombang
otak, tonus otot, konduktansi kulit, detak jantung dan nyeri persepsi. Biofeedback dapat digunakan untuk
meningkatkan kesehatan atau kinerja, dan perubahan fisiologis sering terjadi
bersamaan dengan perubahan pikiran, emosi, dan perilaku. Akhirnya, perubahan
ini dapat dipertahankan tanpa menggunakan peralatan tambahan.
2.4 MANFAAT (EFEK TERAPI TERHADAP
SUATU PENYAKIT)
Biofeedback digunakan untuk membantu
seseorang mengatur fungsi tubuh tertentu. Dengan membantu pasien atau perubahan
detak jantungnya, suhu kulit, laju pernapasan, ketegangan otot dan aktivitas
lain seperti itu di tubuh, biofeedback dapat mengurangi stres dan ketegangan
otot dari sejumlah penyebab. Hal ini dapat mempromosikan relaksasi, membantu inkontinensia yang benar, dan
mengobati migrain dan sakit kepala kurang
serius.
Ini membantu beberapa orang dengan penyakit Raynaud (masalah sirkulasi darah
yang membuat jari tangan dan kaki merasa sangat dingin, kebas, atau bahkan
menyakitkan) meningkatkan suhu tangan dan jari kaki. Melalui kesadaran yang
lebih besar fungsi tubuh, dapat membantu seseorang mengatur atau mengubah
fungsi fisik lainnya yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan. Biofeedback juga
berguna dalam pelatihan kembali setelah
cedera
otot, atau dalam otot mengajar untuk mengambil alih untuk otot-otot lain yang
tidak bisa lagi melakukan seperti yang diperlukan.
Biofeedback digunakan dalam berbagai
stres dan kecemasan memproduksi situasi. Situasi ini melibatkan pekerjaan atau
studi yang terkait dengan masalah fisik dan psikologis, serta kasus-kasus dimana
seseorang ingin belajar lebih rileks. Dalam semua kasus ini, stres dan
kecemasan terstruktur mengurangi intervensi menggunakan biofeedback telah
terbukti efektif. Biofeedback telah menunjukkan pada dasarnya tidak ada efek
samping negatif dalam situasi-situasi. Biofeedback akan berguna jika dan hanya
jika klien bersedia untuk mengambil waktu yang diperlukan untuk mempelajari
pengendalian diri keterampilan dan kemudian praktek mereka dengan
sungguh-sungguh diperlukan. Ingat, terapis mungkin telah merancang program yang
terbaik, tetapi jika klien mengikuti itu, tidak ada manfaat akan diperoleh.
2.5 INDIKASI
Orang paling sering menggunakan biofeedback untuk
mengendalikan masalah yang terkait
dengan stres atau aliran darah, seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan
tidur gangguan. Menggunakan juga dapat membantu mengendalikan jangka panjang
(kronis) nyeri.
Biofeedback tampaknya efektif untuk
berbagai masalah kesehatan. Sebagai contoh, hal itu menunjukkan janji untuk
mengobati inkontinensia urin, yang merupakan masalah bagi lebih dari 15 juta
orang Amerika. Beberapa orang memilih biofeedback atas obat karena kurangnya
efek samping. Berdasarkan temuan dalam studi klinis, Badan Kebijakan kesehatan Perawatan dan Penelitian telah
merekomendasikan terapi biofeedback sebagai
pengobatan
untuk inkontinensia urin. Hal ini juga dapat membantu orang dengan
inkontinensia tinja.
Penelitian juga menunjukkan bahwa
biofeedback termal dapat meringankan gejala penyakit Raynaud (suatu kondisi yang
menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jari, jari kaki, hidung atau telinga)
sedangkan EMG biofeedback telah terbukti untuk mengurangi rasa sakit, kekakuan
pagi, dan jumlah poin tender pada orang dengan fibromyalgia. Sebuah tinjauan studi klinis ilmiah menemukan bahwa
biofeedback dapat membantu orang dengan insomnia tidur jatuh.
Biofeedback juga dapat digunakan
secara efektif pada anak-anak. Sebagai contoh, neurofeedback EEG (terutama bila
dikombinasikan dengan terapi kognitif) telah dilaporkan untuk memperbaiki
perilaku dan skor kecerdasan pada anak-anak dengan defisit perhatian /
hyperactivity disorder (ADHD). Biofeedback, dikombinasikan dengan serat dalam
diet, dapat
membantu
meringankan sakit perut pada anak-anak. Biofeedback termal membantu meringankan migrain dan sakit kepala kronis
ketegangan antara anak-anak dan remaja juga. Biofeedback juga dapat berguna untuk
masalah-masalah kesehatan sebagai berikut:
1.
Anorexia
nervosa
2.
Kegelisahan
3.
Asma
4.
Autisme
5.
Nyeri
punggung
6.
Pembasahan
7.
Nyeri
kronis
8.
Sembelit
9.
Depresi
10.
Diabetes
11.
Epilepsi
dan gangguan kejang terkait
12.
Kepala
cedera
13.
Tekanan
darah tinggi
14.
Ketidakmampuan
belajar
15.
Motion
sickness
16.
Kejang
otot
17.
Gangguan
seksual, termasuk sakit dengan hubungan seksual
18.
Cedera
sumsum tulang belakang
Berikut adalah beberapa panduan untuk
membantu menentukan siapa yang akan (atau tidak akan) manfaat dari biofeedback:
a.
Responsivitas
Fisiologis: klien harus menunjukkan beberapa tingkat responsivitas fisiologis
dinyatakan prosedur biofeedback tidak akan sangat berguna.
b.
Motivasi:
Klien harus dimotivasi. Membaca artikel, brosur, atau berbicara dengan mantan klien yang sukses tentang
biofeedback dapat membantu klien memahami manfaat dari prosedur ini.
c.
Kepribadian
karakteristik: Klien dengan ciri-ciri kepribadian yang kaku tidak sangat responsif terhadap suatu teknik
pengobatan psychophysiologically berbasis.
d.
Keuntungan
sekunder: Klien mendapatkan simpati dan perhatian berlebihan dari gejala mereka
tidak mungkin bersedia untuk menyerah gejala-gejala. Masalah ini harus
diselesaikan sebelum biofeedback dicoba.
2.6 KONTRAINDIKASI
Biofeedback tampaknya memiliki potensi
yang sangat rendah untuk kerusakan (jika digunakan dengan benar, tentu saja.)
Tidak ada kontraindikasi absolut dan kontraindikasi relatif sedikit untuk
teknik terapi ini:
A. Unevaluated gejala
Biofeedback tidak boleh digunakan untuk
mengobati gejala unevaluated seperti:
·
Medis:
Biofeedback biasanya menghasilkan perasaan yang disempurnakan kesejahteraan umum. Mengurangi
gejala-gejala dapat menutupi masalah medis yang mendasari. Untuk aplikasi yang
aman dan efektif, Formulir Persetujuan Biofeedback (evaluasi medis dari klien) diperlukan oleh Pusat Konseling
sebelum menerapkan biofeedback.
·
Psikologis:
Biofeedback kontraindikasi untuk psikosis dan gangguan afektif besar.
B. Kerusakan kognitif
gangguan kognitif yang mengganggu dengan
pemahaman tentang proses biofeedback dapat menghalangi pengobatan yang
berhasil.
C. Klien khawatir
Jika klien views biofeedback dengan
ketakutan prosedur tidak harus diterapkan.
2.7 CARA KERJA (PROSES ILMIAH TERAPI
TERHADAP SUATU PENYAKIT)
Tiga
bentuk yang paling umum digunakan terapi biofeedback adalah:
A.
Elektromiografi
(EMG), yang mengukur ketegangan otot
B.
Thermal
biofeedback, yang mengukur suhu kulit
C.
Neurofeedback
atau electroencephalography (EEG), yang mengukur aktivitas gelombang otak
Peneliti Aren't tahu persis bagaimana
atau mengapa bekerja biofeedback. Namun, ada tampaknya menjadi setidaknya satu
benang merah: kebanyakan orang yang mendapatkan manfaat dari biofeedback
memiliki kondisi yang dibawa pada atau diperburuk oleh stres. Untuk alasan ini,
banyak ilmuwan percaya bahwa relaksasi adalah kunci untuk terapi biofeedback sukses. Ketika tubuh sedang
mengalami stres kronis, proses internal seperti tekanan darah menjadi terlalu
aktif. Dipandu oleh seorang terapis biofeedback, seseorang dapat belajar untuk menurunkan
tekanan darah melalui teknik relaksasi dan latihan mental. Ketika berhasil,
seseorang akan melihat hasilnya pada monitor, yang akan mendorong usahanya.
Dalam sesi biofeedback yang normal,
elektroda melekat pada kulit. Mereka mengirim informasi ke kotak pemantauan
kecil yang menerjemahkan pengukuran ke nada yang bervariasi di lapangan, satu meter visual yang
bervariasi dalam kecerahan, atau layar komputer yang menunjukkan garis bergerak
di grid. Para terapis biofeedback kemudian menyebabkan seseorang dalam latihan
mental. Melalui trial and error, seseorang segera dapat belajar untuk
mengidentifikasi aktivitas mental yang akan membawa tentang perubahan fisik
yang diinginkan.
Setiap sesi umumnya berlangsung kurang
dari 1 jam. Jumlah sesi yang dibutuhkan tergantung pada kondisi yang sedang
dirawat. Banyak orang mulai melihat hasil dalam waktu 8-10 sesi. Pengobatan
sakit kepala, inkontinensia, dan penyakit Raynaud membutuhkan setidaknya 10
sesi mingguan dan beberapa tindak lanjut sesi sebagai kesehatan membaik.
Kondisi seperti tekanan darah tinggi, Namun, biasanya membutuhkan 20 sesi
biofeedback
mingguan
sebelum melihat perbaikan. Selain itu juga akan diajarkan latihan mental dan
teknik relaksasi yang dapat dilakukan di rumah untuk setidaknya 5-10 menit
setiap hari.
2.8 EFEK SAMPING
Biofeedback dianggap aman. Tidak ada
efek samping negatif telah dilaporkan. Biofeedback
merupakan prosedur yang aman. Hal ini paling efektif bila diajarkan oleh
seseorang yang terlatih dalam teknik biofeedback. Beberapa mungkin terjadi seperti akibat sensor
yang ditempatkan pada kulit untuk mengukur fungsi tubuh dapat mengiritasi
kulit.
Biofeedback dianggap teknik yang aman.
Hal ini noninvasif dan memerlukan sedikit usaha. Ada laporan sesekali pusing,
gelisah, disorientasi, dan sensasi mengambang, yang mungkin secara emosional
menjengkelkan bagi beberapa orang. Biofeedback membutuhkan seorang profesional
terlatih dan bersertifikat untuk mengelola peralatan, menafsirkan perubahan, dan memonitor pasien. Baterai
dioperasikan perangkat yang dijual untuk digunakan di rumah belum ditemukan dapat
diandalkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biofeedback adalah sebuah teknik terapi yang membantu klien mengembangkan
kemampuan untuk mengendalikan proses fisiologis tertentu. Sarana untuk
melakukan hal ini mencakup pemantauan respon fisiologis diklien dan menampilkan
sinyal yang dihasilkan oleh teknik pemantauan ke terapis dan klien. Klien
menggunakan umpan balik biologis untuk
mempelajari
dan menguasainya respon. Oleh karena itu, proses pendidikan di mana klien
dibantu untuk belajar mengendalikan proses fisiologis tertentu, tetapi itu
adalah klien yang mengasumsikan tanggung jawab dan menjadi peserta aktif dalam
perbaikan sendiri.
Biofeedback adalah pengobatan utama untuk sindrom migren
sedang atau berat, sakit kepala ketegangan, dan penyakit Raynaud. Biofeedback
juga merupakan terapi tambahan yang penting untuk kondisi klinis lain. Biofeedback
tampaknya memiliki potensi yang sangat rendah untuk kerusakan (jika digunakan
dengan benar). Tidak ada kontraindikasi absolut dan
kontraindikasi
relatif sedikit untuk teknik terapi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Brown,
B. 1977. Stres dan seni biofeedback. New York: Harper & Row.
Nestoriuc
Y, Martin A. 2007. "Keampuhan biofeedback untuk migrain:suatu
meta-analisis"
Nyeri.
Peper,
E., & Shaffer, F. Sejarah biofeedback:Sebuah pandangan alternatif
Biofeedback.
http://wikipedia.com,
diakses 5 November 2011