renungan utk direnungi
JADILAH PEMENANG
(Toto Tasmara)
(Toto Tasmara)
Ini lah salah satu momentum yang sangat mengena saat kita mendengar atau membaca sebuah wasiat - petuah kebaikan, atau hal-hal atau ajaran yang memberikan ajaran berbuat kebaikan. Salah satunay adalah wasiat ini, ularan dari ajaran Alm Toto Tasmara.
Tak perlu berkeluh kesah bila matahari tersungkur menyambut kegelapan. Karena sebentar lagi, engkau akan lihat bintang gemintang bertebaran dan bulan purnama menghangatkan penghuni bumi.
Ketahuilah,
kegagalan bukanlah akhir perjalanan. Kegagalan adalah berita langit yang
memberikan pelajaran paling berharga untuk menapaki jalan menuju
sukses.
Tak perlu takut bila terjatuh. Justru merintihlah penuh rasa getir bila engkau enggan berdiri untuk bangkit.
Ingatlah, tersandung itu bukanlah jatuh..!
Ingatlah, tersandung itu bukanlah jatuh..!
Tak ada anak kecil berlari kencang kecuali mengalami jatuh bahkan
terluka. Lihatlah dengan penuh haru, betapa pepohonan di lereng–lereng
gunung menyambut hembusan angin dengan wajah sumringah.
Karena
mereka tahu, hanya pepohonan yang diterjang angin badailah yang akan
tumbuh kuat mencengkeram tanah dengan akar-akarnya semakin kokoh.
Layang-layang naik menjulang karena ia menentang angin, bukan
mengikutinya.
Kapal yang bagus bukan untuk ditonton atau
ditambatkan di pelabuhan, tetapi karena kemampuannya berlayar menerjang
samudera di badai topan.
Allah berbisik di setiap nurani manusia
yang tabah: “Apakah kamu mengira, kamu akan masuk surga, padahal belum
nyata bagi Allah siapa orang–orang yang bersungguh–sungguh di antaramu,
dan belum nyata orang–orang yang sabar.“
(Ali Imron: 142)
(Ali Imron: 142)
Setiap hari, muadzin selalu menyeru dan mengetuk hati nurani dengan
seruan 'Hayya 'alal falah, ayo menuju keberuntungan dan kemenangan'.
Tapi, renungkan dengan hati yang paling tajam, ternyata seruan 'Hayya
‘alal falah pastilah didahului dengan seruan Hayya ‘alas sholah'.
Seakan–akan memberi isyarat tidaklah kemenangan akan diraih kecuali engkau bergerak, qiyam, ruku dan sujud.
Meneteskan keringat, mengerahkan segala doa untuk merentangkan jembatan
ikhtiar, agar setiap hari kita akan masuk dalam rombongan kaum
beruntung, para pemenang, Al Muflihuun!
Generasi penerima amanah
langit, bukanlah manusia kardus yang rapuh tertimpa hujan. Jiwa para
pemuda yang berjiwa futuwwah (kstaria) adalah para pemberani untuk
menghadapi tantangan.
Karena hanya sang juara (The Champ) yang
siap menerima tantangan. Sedang para pecundang, tersingkir dari
gelanggang dan dilupakan.
Di sini, di dalam dera dunia yang
menderu debu, tidak ada tempat bagi manusia lemah yang terpuruk di balik
selimut kemalasan. Di sini hanya ada tempat untuk mereka yang siap
tarung menunjukkan taring dengan terang .
Maka, bila mau sejenak bercermin dari para pemenang kehidupan, selalu akan kita jumpai jiwa yang tabah menempuh cita–cita.
Jiwa para pemenang selalu bersuka cita, berdendang riang menghadapi
tantangan dan ujian. Jangan bersedih, jangan berkeluh kesah. Karena
ratapan tak pernah membuat kehidupan berhenti.
(Ali Imron: 139).
(Ali Imron: 139).
Ya, pada kamus para pemenang, tidak akan ditemukan kata menyerah
apalagi berputus asa. Mereka punya motto, pemenang tak pernah menyerah
dan orang yang menyerah tak pernah menang.
No comments:
Post a Comment