TRADISI DUSUN
(Studi Penelitian di Dusun Jangglengan)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia
Dosen Pengampu Liyananto,M.Pd
Oleh :
Nama : APOI
NIM : 85720-15-0076
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jurusan Ekonomi Syariah
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
TRADISI DUSUN
(Studi Penelitian di Dusun Jangglengan)
Oleh :Anis
choriroh(63020150076)
Mahasiswa Ekonomi Syari’ah
Saat ini sedang menempuh studi
semester satu di IAIN Salatiga
Jangglengan adalah nama sebuah
dusun yang ada di desa Banyukuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.Berdasarkan
informasi yang saya dapat asal usul dinamakannya dusun jangglengan adalah pada
awal mulanya ada seorang musafir atau orang pengembara yang sedang melakukan
perjalanan jauh. Waktu itu dia kemalaman dan tertidur ditempat yang sekarang
ini menjadi desa saya. Dahulu tempat ini banyak pohon janggleng. Setelah dia
terbangun lalu dia berkata “suatu saat nanti kalau tempat ini menjadi desa akan
saya namai menjadi desa jangglengan. Kemudian ia meneruskan perjalanannya.
Sesampainya dihutan,dia menemukan sumber mata air. Di mata air tersebut ia
mandi dan berwudhu kemudian menunaikan shalat. Tidak lama kemudian dia berkata
bahwa tempat yang dibuat untuk mandi dan berwudhu tersebut dinamakannya
telagasari. Jadi, musafir tersebut dalam perjalannya ia menamai dua buah desa
yaitu desa jangglengan yang merupakan desa saya dan ia juga menamai desa
telagasari yang berada disamping desa saya.
Begitulah sedikit cerita tentang asal-usul dinamakannya
desa jangglengan. Jangglengan merupakan desa kecil yang berada dipelosok kota.
Jarakyang harus ditempuh dari jalan raya ke desa saya sekitar 2km. Mayoritas
penduduk beragama islam namun sebagian kecil ada yang beragama kristen dan
khatolik. Mata pencaharian penduduk pun bermacam-macam. Contohnya
bertani,berdagang,berwirausaha dan lain-lain.
A.
Sistem
Kepercayaan atau Religi
1.
Upacara
Kematian
Dalam pemahaman orang
Jawa,bahwa orang telah meninggal sampai dengan waktu tertentu arwahnya masih
disekeliling keluarga orang yang ditinggalkannya. Sehingga kita sering
mendengar istilah selametan yang dilakukan untuk orang yang telah meninggal.Di
desa saya ada beberapa ritual yang dilakukan ketika ada orang yang meninggal
dunia.
Hal pertama kali yang dilakukan
ketika ada orang yang meninggal yaitu kita harus menghibur kepada keluarga yang
ditinggalkannya.Apabila keadaan keluarga sudah reda, perhatian segera dialihkan
ke jenazah. Jenazah yang baru saja meninggal dunia segera ditidurkan secara
membujur, menelentang, dan menghadap ke atas. Selanjutnya mayat ditutup dengan
kain batik yang masih baru.
Bersamaan dengan hal diatas,
beberapa orang terdekat bertugas memanggil seorang modin dan mengumumkan
kematian itu kepada para sanak saudara dan tetangga. Pemberitaan juga dilakukan
dengan bantuan pengeras suara dari masjid terdekat. Setelah kabar tersiar
mereka yang mendengar akan berusaha segera datang ketempat itu untuk membantu
menyiapkan pemakaman.
Sebelum jenazah diberangkatkan
ke makam dilakukan suatu upacara yang disebut dengan “upacara brobosan”.
Upacara brobosan ini bertujuan untuk menunjukkan penghormatan
dari sanak keluarga kepada orang tua atau keluarga mereka (jenazah) yang telah
meninggal dunia. Upacara brobosan diselenggarakan di halaman
rumah orang yang meninggal sebelum dimakamkan dan dipimpin oleh anggota
keluarga yang paling tua. Namun sebelum upacara dilakukan, biasanya
diawali dengan beberapa sambutan dan ucapan belasungkawa oleh beberapa pamong
desa. Dan semua yang hadir ditempat itu harus berdiri hingga jenazah
benar-benar diberangkatkan.
Upacara brobosan tersebut
dilangsungkan dengan tata cara sebagai berikut:
1.1
Peti mati dibawa keluar menuju ke halaman rumah dan
dijunjung tinggi ke atas setelah upacara doa kematian selesai.
1.2
Anak laki-laki tertua, anak perempuan, cucu
laki-laki dan cucu perempuan, berjalan berurutan melewati peti mati yang berada
di atas mereka (mrobos) selama tiga kali dan searah jarum jam.
1.3
Urutan selalu diawali dari anak laki-laki tertua dan
keluarga inti berada di urutan pertama; anak yang lebih muda beserta
keluarganya mengikuti di belakang.
Setelah itu jenazah diberangkatkan dengan keranda yang diangkat oleh
anak-anaknya yang sudah dewasa bersama dengan anggota keluarga pria lainnya, sedangkan
seorang memegang payung untuk menaungi bagian dimana kepala jenazah berada.
Adapun urutan untuk melakukan perjalanan ke pemakaman juga diatur. Yang berada
diurutan paling depan adalah penabur sawur (terdiri dari beras
kuning dan mata uang), kemudian penabur bunga dan pembawa bunga, pembawa kendi,
pembawa foto jenazah, keranda jenazah, barulah dibagian paling belakang adalah
keluarga maupun kerabat yang turut menghantarkan. Ada macam-macam ritual yang
dilakukan setelah orang meninggal diantaranya:
a.
Upacara tujuh hari
b.
Upacara Matang Puluh ( Empat Puluh Hari )
2.
Ziarah
kubur
Bagi
masyarakat makam merupakan tempat yang dianggap suci dan pantas dihormati.Makam
sebagai tempat peristirahatan bagi keluarga yang telah meninggal.Ziarah makam
merupakan satu dari sekian tradisi yang hidup dan berkembang dalam setiap masyarakat.Tradisi seperti ini biasanya dilakukan
menjelang hari bulan Ramadhan tiba, lalu pada hari raya Idul fitri, maupun pada
setiap hari kamis atau jumat.
Ziarah kubur sebenarnya memiliki banyak
manfaat untuk kita, hikmah ziarah kubur antara lain sebagai berikut :
a.
Kegiatan ini akan mengingatkan kita kepada kematian
dan akhirat sebagai sesuatu yang pasti akan menjumpai manusia. Oleh karena itu,
orang-orang yang berziarah diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk
selalu memperbaiki diri dan bersikap zuhud terhadap kehidupan dunia dan
akhirat.
b.
Ziarah juga bermanfaat untuk mendoakan orang-orang
yang telah mendahului kita dan memohonkan ampunan atas kesalahan mereka.
Ketiga, kegiatan berziarah ini juga wujud sunnah rosul sebagaimana yang telah
diajarkan oleh beliau Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
c.
Ziarah kubur juga dapat mendapatkan imbalan pahala dan
kebaikan dari Allah SWT
3. Nyadran
Sehari sebelum acara nyadran
dilakukan, masyarakat gotong royong membersihkan tempat untuk berkumpul di
samping pemakaman.Acara nyadaran memang dilaksanakan di makam, karena inti dari
acara adalah berdoa untuk arwah para leluhur.Biasanya masyarakat yang ikut
gotong royong adalah pemuda dan bapak-bapak, merekamembersihkan lingkungan area
pemakaman. Pagi harinya sekitar jam 9 pagi masyarakat sudah berduyun-duyun
datang ke area pemakaman sambil membawa makanan yang nantinya akan ditukar
dengan sanak saudara dan tetangga, tidak lupa juga untuk sedekah.
Makna yang tersirat pada acara
nyadran tidak lain sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
sekaligus memanjatkan doa kepada-Nya untuk para arwah leluhur. Hal ini
senantiasa dijaga untuk menjaga tali silaturahmi antar keluarga. Disamping itu
anggota keluarga yang merantau jauh juga akan kembali ke kampung halaman untuk
berziarah ke makam kuburan leluhur dan berkumpul bersama keluarga. Rasa gotong
royong juga menjadi dasar yang kuat bagi masyarakat, ini sebabnya ketika acara
yang bersifat adat selalu melibatkan seluruh warga masyarakat.Selain masih
melestarikan adat istiadat, di sisi agama Islam, menyambut bulan puasa atau
bulan Ramadhan sebagai salah satu syarat agar dilancarkan dalam menjalani
ibadah puasa.Nyadran adalah upacara tradisional dan ritual keagamaan yang
sampai sekarang masih lestari terutama di desa saya dan juga desa-desa lainnya.
4. Yasinan
Di
desa ada saya yasinan Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak.Yasinan Ibu-Ibu dilaksanakan
setiap malam Senin.Yasinan tersebut dilakukan secara bergilir disetiap rumah
warga masyarakat.Sedangkan yasinan Bapak-Bapak dilaksanakan setiap malam
Jumat.Yasinan Bapak-Bapak juga dilakukan secara bergilir.Biasanya yasinan
dimulai setelah shalat isha sampai selesai.Acara yasinan bertujuan untuk
mendoakan arwah keluarga yang sudah meninggal supaya dosa-dosa mereka diampuni
oleh Allah SWT.
5. Kataman bagi Putra dan Putri
Kataman
biasanya berlangsung ketika khitanan bagi laki-laki dan saat menikah bagi
perempuan.Tradisi ini berlangsung dari dulu sampai sekarang ini.Khataman
dilakukan oleh anak laki-laki sebelum mereka sunat. Biasanya sebelum khataman anak tersebut
diarak keliling desa dengan dinaikan kuda dan diiring oleh orang banyak.Kataman
bagi perempuan berlangsung sehari sebelum acara pernikahan berlangsung.Kataman
dilakukan pada malam harinya.
6. Pengajian
Acara
pengajian dilakukan setiap satu bulan sekali.Pengajian dilakukan pada hari
minggu kliwon.Acara pengajian berlangsung secara bergilir disetiap rumah
warga.Di dalam pengajian terdapat manfaat yang begitu besar positifnya, didalam
pengajian-pengajian manfaat yang dapat diambilnya menambah dari salah satu
orang yang biasa berbuat negatif dengan memanfaatkannya menjadi positif. Hal
seperti ini pada masyarakat muslim pada umumnya dapat memanfatkan pengajian
untuk merubah diri atau memperbaiki diri dari perbuatan yang keji dan mungkar.
Dengan adanya pengajian juga kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
7. Kelahiran
Macam-Macam Upacara
Adat saat Prosesi Kehamilan
a.
Upacara tiga bulanan
Upacara ini
dilaksanakan pada saat usia kehamilan adalah tiga bulan. Di usia ini roh
ditiupkan pada sang jabang bayi. Upacara ini biasanya dilakukan berupa
tasyakuran.
b.
Upacara Tingkepan atau Mitoni
Upacara
tingkepan disebut juga mitoni berasal dari kata pitu yang artinya tujuh,
sehingga upacara mitoni dilakukan pada saat usia kehamilan tujuh bulan, dan
pada kehamilan pertama.
Dalam
pelaksanaan upacara tingkepan, ibu yang sedang hamil tujuh bulan dimandikan
dengan air kembang setaman, disertai dengan doa-doa khusus.
c.
Upacara Adat untuk Bayi
Tak hanya
pada saat kehamilan saja upacara adat atau ritual dilaksanakan. Ketika sang
jabang bayi ini lahir pun masih ada ritual dan upacara adat. Upacara ini pun
berlangsung hingga sang anak menginjak usia satu tahun. Namun, pelaksanaan
upacara ini dilaksanakaan hanya di usia tertentu saja. Berikut jenis upacara
yang berkaitan dengan kelahiran anak.
d.
Upacara Adat Brokohan
Brokohan
memiliki makna adalah pengungkapan rasa syukur dan rasa sukacita atas proses
kelahiran yang berjalan lancar dan selamat. Ditinjau dari maknanya brokohan juga
bisa berarti mengharapkan berkah dari Yang Maha Pencipta.
Sedangkah
tujuannya adalah untuk keselamatan dan perlindungan bagi sang bayi. Selain itu
harapan bagi sang bayi agar kelak menjadi anak yang memiliki perilaku yang
baik.
Rangkaian
upacara ini berupa memendam ari-ari atau plasenta si bayi.Setelah itu
dilanjutkan dengan membagikan sesajen brokohan kepada sanak saudara dan
para tetangga.
e.
Upacara Adat Sepasasaran atau Pupak Puser
Sepasaran merupakan
salah satu upacara adat bagi bayi berumur tujuh hari.Upacara adat ini umumnya diselenggarakan secara sederhana. Tetapi
jika bersamaan dengan pemberian nama pada sang bayi upacara ini bisa dilakukan
secara meriah.
Acara ini
biasanya dilaksanakn dengan mengadakan hajatan yang mengundang saudara dan
tetangga.Suguhan yang disajikan biasanya berupa minuman beserta jajanan
pasar.Selain itu juga terkadang ada pula yang dibungkus rapi baik menggunakan besekataupun
lainnya untuk dibawa pulang.
f.
Upacara Adat Selapanan
Dalam bahasa
jawa, selapan berarti tiga puluh lima hari. Tradisi ini digunakan pada
peringatan hari kelahiran.Setelah 35 hari dari hari H, maka diadakan perayaan
dengan nasi tumpeng, jajan pasar dan berbagai macam makanan sebagi simbol dari
makna-makna yang tersirat dalam tradisi jawa.
Namun dalam
perkembangannya, saat ini selapanan sebagai ungkapan syukur atas kesehatan dan
keselamatan bayi, diwujudkan cukup dengan nasi tumpeng beserta lauk
seadanya.Kemudian mengundang tetangga kanan-kiri untuk kendurenan
(selamatan), berdoa bersama-sama dan diujung acara, tumpeng dibagi rata untuk
dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Selapanan
sebagai harapan orang tua dan keluarga agar sang bayi selalu sehat, jauh dari
marabahaya. Semoga apa yang diharapkan bisa terlaksana, kabul kajate…
8.
Pernikahan
Susunan (Tata Cara) Pernikahan
Pernikahan atau sering pula disebut dengan perkawinan merupakan salah satu
peristiwa penting dalamsejarah kehidupan setiap orang. Masyarakat Jawa memiliki
sebuah adat atau cara tersendiri dalam melaksanakan upacara sakral tersebut. Upacara Pernikahan Adat Jawa. UpacaraPernikahan
AdatJawa dimulai dari tahap perkenalan sampai terjadinya pernikahan atau
akad Nikah.
Tahapan-tahapan Upacara Pernikahan Adat Jawa tersebut memiliki
symbol-simbol dalam setiap
sessionnya, atau biasa kita sebut sebagai makna yang terkandung dalam tiap
tahapan Upacara Pernikahan Adat Jawa.Adapuntahapan-tahapan
dalam Upacara Pernikahan Adat Jawa adalah sebagai berikut.
a.
Nontoni
Pada tahap ini sangat
dibutuhkan peranan seorang perantara.Perantara ini merupakan utusan dari
keluarga calon pengantin pria untuk menemui keluarga calon pengantin
wanita.Pertemuan ini dimaksudkan untuk nontoni, atau melihat calon dari
dekat.Biasanya, utusan datang ke rumah keluarga calon pengantin wanita bersama
calon pengantin pria.Di rumah itu, para calon mempelai bisa bertemu langsung
meskipun hanya sekilas.Pertemuan sekilas ini terjadi ketika calon pengantin
wanita mengeluarkan minuman dan makanan ringan sebagai jamuan.Tamu disambut oleh
keluarga calon pengantin wanita yang terdiri dari orangtua calon pengantin
wanita dan keluarganya, biasanya pakdhe atau paklik.
b. Nakokake/Nembung/Nglamar
Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, perantara akan menanyakan beberapa
hal pribadi seperti sudah adakah calon bagi calon mempelai wanita. Bila belum
ada calon, maka utusan dari calon pengantin pria memberitahukan bahwa keluarga
calon pengantin pria berkeinginan untuk berbesanan.Lalu calon pengantin wanita
diajak bertemu dengan calon pengantin pria untuk ditanya kesediaannya menjadi
istrinya.Bila calon pengantin wanita setuju, maka perlu dilakukan
langkah-langkah selanjutnya.Langkah selanjutnya tersebut adalah ditentukannya
hari H kedatangan utusan untuk melakukan kekancingan rembag (peningset).
Peningset ini merupakan suatu simbol bahwa calon pengantin wanita sudah
diikat secara tidak resmi oleh calon pengantin pria.Peningset biasanya berupa
kalpika (cincin), sejumlah uang, dan oleh-oleh berupa makanan khas daerah.
Peningset ini bisa dibarengi dengan acara pasok tukon, yaitu pemberian
barang-barang berupa pisang sanggan (pisang jenis raja setangkep), seperangkat
busana bagi calon pengantin wanita, dan upakarti atau bantuan bila upacara
pernikahan akan segera dilangsungkan seperti beras, gula, sayur-mayur, bumbon,
dan sejumlah uang.
Ketika semua sudah berjalan dengan lancar, maka ditentukanlah tanggal dan
hari pernikahan.Biasanya penentuan tanggal dan hari pernikahan disesuaikan
dengan weton (hari lahir berdasarkanperhitungan Jawa) kedua calon pengantin.
Hal inidimaksudkan agar pernikahan itu kelak mendatangkan
kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh anggota keluarga.
c. Pasang Tarub
Bila tanggal dan hari pernikahan sudah disetujui, maka
dilakukan langkah selanjutnya yaitu pemasangan tarub menjelang hari
pernikahan.Tarub dibuat dari daun kelapa yang sebelumnya telah dianyam dan
diberi kerangka dari bambu, dan ijuk atau welat sebagai talinya.Agar pemasangan
tarub ini selamat, dilakukan upacara sederhana berupa penyajian nasi tumpeng
lengkap.Bersamaan dengan pemasangan tarub, dipasang juga tuwuhan.Yang dimaksud
dengan tuwuhan adalah sepasang pohon pisang raja yang sedang berbuah, yang
dipasang di kanan kiri pintu masuk.Pohon pisang melambangkan keagungan dan
mengandung makna berupa harapan agar keluarga baru ini nantinya cukup harta dan
keturunan. Biasanya di kanan kiri pintu masuk juga diberi daun kelor yang
bermaksud untuk mengusir segala pengaruh jahat yang akan memasuki tempat
upacara, begitu pula janur yang merupakan simbol keagungan.
d. Midodareni
Rangkaian upacara midodareni diawali dengan upacara siraman.Upacara siraman
dilakukan sebelum acara midodareni.Tempat untuk siraman dibuat sedemikian rupa
sehingga nampak seperti sendang yang dikelilingi oleh tanaman beraneka
warna.Pelaku siraman adalah orang yang dituakan yang berjumlah tujuh diawali
dari orangtua yang kemudian dilanjutkan oleh sesepuh lainnya. Setelah siraman,
calon pengantin membasuh wajah (istilah Jawa: raup) dengan air kendi yang
dibawa oleh ibunya, kemudian kendi langsung dibanting/dipecah sambil
mengucapkan kata-kata: “cahayanya sekarang sudah pecah seperti bulan
purnama”. Setelah itu, calon penganten langsung dibopong oleh ayahnya ke tempat
ganti pakaian.
Setelah berganti busana, dilanjutkan dengan acara potong rambut yang
dilakukan oleh orangtua pengantin wanita. Setelah dipotong, rambut dikubur di
depan rumah. Setelah rambut dikubur, dilanjutkan dengan acara “dodol
dawet”.Yang berjualan dawet adalah ibu dari calon pengantin wanita dengan
dipayungi oleh suaminya.Uang untuk membeli dawet terbuat dari kreweng (pecahan
genting) yang dibentuk bulat. Upacara dodol dhawet dan cara membeli dengan
kreweng ini mempunyai makna berupa harapan agar kelak kalau sudah hidup bersama
dapat memperoleh rejeki yang berlimpah-limpah seperti cendol dalam dawet
dan tanpa kesukaran seperti dilambangkan dengan kreweng yang ada di sekitar
kita.
Menginjak rangkaian upacara selanjutnya yaitu upacara midodareni.Berasal
dari kata widadari, yang artinya bidadari.Midadareni merupakan upacara yang
mengandung harapan untuk membuat suasana calon penganten seperti widadari.
Artinya, kedua calon penganten diharapkan seperti widadari-widadara, di
belakang hari bisa lestari, dan hidup rukun dan sejahtera
e. Akad Nikah
Akad nikah adalah inti dari acara perkawinan.Biasanya akad nikah dilakukan
sebelum acara resepsi.Akad nikah disaksikan oleh sesepuh/orang tua dari kedua
calon penganten dan orang yang dituakan.Pelaksanaan akad nikah dilakukan oleh
petugas dari catatan sipil atau petugas agama.
f. Panggih
Upacara panggih dimulai dengan pertukaran kembar
mayang, kalpataru dewadaru yang merupakan sarana dari rangkaian panggih.Sesudah
itu dilanjutkan dengan balangan suruh, ngidak endhog, dan miliki.
g. Balangan suruh
Upacara balangan suruh dilakukan oleh kedua pengantin
secara bergantian.Gantal yang dibawa untuk dilemparkan ke pengantin putra oleh
pengantin putri disebut gondhang kasih, sedang gantal yang dipegang pengantin
laki-laki disebut gondhang tutur. Makna dari balangan suruh adalah berupa
harapan semoga segala goda akan hilang dan menjauh akibat dari dilemparkannya
gantal tersebut. Gantal dibuat dari daun sirih yang ditekuk membentuk bulatan
(istilah Jawa: dilinting) yang kemudian diikat dengan benang putih/lawe. Daun
sirih merupakan perlambang bahwa kedua penganten diharapkan bersatu dalam
cipta, karsa, dan karya.
h. Ngidak endhok
Upacara ngidak endhog diawali oleh juru paes, yaitu
orang yang bertugas untuk merias pengantin dan mengenakan pakaian pengantin,
dengan mengambil telur dari dalam bokor, kemudian diusapkan di dahi pengantin
pria yang kemudian pengantin pria diminta untuk menginjak telur tersebut.Ngidak
endhog mempunyai makna secara seksual, bahwa kedua pengantin sudah pecah
pamornya.
i.
Wiji
dadi
Upacara ini dilakukan setelah acara ngidak
endhok.Setelah acara ngidak endhog, pengantin wanita segera membasuh kaki
pengantin pria menggunakan air yang telah diberi bunga setaman. Mencuci kaki
ini melambangkan suatu harapan bahwa “benih” yang akan diturunkan jauh dari
mara bahaya dan menjadi keturunan yang baik.
j.
Timbangan
Upacara timbangan
biasanya dilakukan sebelum kedua pengantin duduk di pelaminan. Upacara timbangan ini dilakukan dengan
jalan sebagai berikut: ayah pengantin putri duduk di antara kedua pengantin.
Pengantin laki-laki duduk di atas kaki kanan ayah pengantin wanita, sedangkan
pengantin wanita duduk di kaki sebelah kiri.Kedua tangan ayah dirangkulkan di
pundak kedua pengantin. Lalu ayah mengatakan bahwa keduanya seimbang, sama
berat dalam arti konotatif. Makna upacara timbangan adalah berupa harapan bahwa
antara kedua pengantin dapat selalu saling seimbang dalam rasa, cipta, dan
karsa.
k.
Kacar-kucur
Caranya pengantin pria menuangkan
raja kaya dari kantong kain, sedangkan pengantin wanitanya menerimanya dengan
kain sindur yang diletakkan di pangkuannya. Kantong kain berisi dhuwit recehan,
beras kuning, kacang kawak, dhele kawak, kara, dan bunga telon (mawar, melati,
kenanga atau kanthil). Makna dari kacar kucur adalah menandakan bahwa pengantin
pria akan bertanggungjawab mencari nafkah untuk keluarganya. Raja kaya yang
dituangkan tersebut tidak boleh ada yang jatuh sedikitpun, maknanya agar
pengantin wanita diharapkan mempunyai sifat gemi, nastiti, surtini, dan
hati-hati dalam mengatur rejeki yang telah diberikan oleh suaminya
l.
Dulangan
Dulangan merupakan suatu
upacara yang dilakukan dengan cara kedua pengantin saling menyuapkan makanan
dan minuman. Makna dulangan adalah sebagai simbol seksual, saling memberi dan
menerima.
m.
Sungkeman
Sungkeman adalah suatu
upacara yang dilakukan dengan cara kedua pengantin duduk jengkeng dengan
memegang dan mencium lutut kedua orangtua, baik orangtua pengantin putra maupun
orangtua pengantin putri. Makna upacara sungkeman adalah suatu simbol
perwujudan rasa hormat anak kepada kedua orangtua
n.
Kirab
Upacara kirab berupa
arak-arakan yang terdiri dari domas, cucuk lampah, dan keluarga dekat untu
menjemput atau mengiringi pengantin yang akan keluar dari tempat panggih
ataupun akan memasuki tempat panggih. Kirab merupakan suatu simbol penghormatan
kepada kedua pengantin yang dianggap sebagai raja sehari yang diharapkan kelak
dapat memimpin dan membina keluarga dengan baik.
o.
Jenang
Sumsuman
Upacara jenang sumsuman
dilakukan setelah semua acara perkawinan selesai. Dengan kata lain, jenang
sumsuman merupakan ungkapan syukur karena acara berjalan dengan baik dan
selamat, tidak ada kurang satu apapun, dan semua dalam keadaan sehat walafiat.
Biasanya jenang sumsuman diselenggarakan pada malam hari, yaitu malam
berikutnya setelah acara perkawinan.
p.
Boyongan/Ngunduh
Manten
Disebut dengan boyongan
karena pengantin putri dan pengantin putra diantar oleh keluarga pihak
pengantin putri ke keluarga pihak pengantin putra secara bersama-sama.Ngunduh
manten diadakan di rumah pengantin laki-laki.Biasanya acaranya tidak selengkap
pada acara yang diadakan di tempat pengantin wanita meskipun bisa juga
dilakukan lengkap seperti acara panggih biasanya.Hal ini tergantung dari
keinginan dari pihak keluarga pengantin laki-laki.Biasanya, ngundhuh manten
diselenggarakan sepasar setelah acara perkawinan.
B.
Sistem Kemasyarakatan
Sistem
kemasyarakatan tentang bentuk desa sebagai kesatuan masyarakat terkecil setelah
rt dan rw yang umum ditemui di masyarakat.
Desa-desa umumnya dibagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil yang disebut dengan dukuh, dan setiap dukuh dipimpin oleh kepala dukuh. Di dalam melakukan tugasnya sehari-hari, para pemimpin desa ini dibantu oleh para pembantu-pembantunya yang disebut dengan nama Pamong Desa. Masing-masing pamong desa memiliki tugas dan perananya masing-masing.Ada yang bertugas menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban desa, sampai dengan mengurus masalah perairan bagi lahan pertanian warga.
Desa-desa umumnya dibagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil yang disebut dengan dukuh, dan setiap dukuh dipimpin oleh kepala dukuh. Di dalam melakukan tugasnya sehari-hari, para pemimpin desa ini dibantu oleh para pembantu-pembantunya yang disebut dengan nama Pamong Desa. Masing-masing pamong desa memiliki tugas dan perananya masing-masing.Ada yang bertugas menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban desa, sampai dengan mengurus masalah perairan bagi lahan pertanian warga.
Berikut ini
struktur organisasi yang ada didesa jangglengan
Kepala dusun : Satun
RW 3 :
Fx nardi
RT 3 :
Irfani
RT 4 :
Yudi
C. Sistem Pengetahuan
Di Dusun
Jangglengan masih ada adat kejawen yang dilakukan, tapi ini
hanya sebagian saja yang masih mempunyai benda-benda yang diangap punya
kekuatan gaib serta memiliki ajian yang diwariskan secara turun temurun dari
leluhur.
1.
Santet
Sejenis
serangan gaib yang dilakukan menggunakan benda mati yang tidak bernyawa sebagai
perantara. Hal ini dilakukan karena persaingan dalam hal harta,kedudukan,dan
asmara. Korban santet ini terkadang ada yang sampai meninggal ada juga yang
terkena penyakit yang sulit untuk disembuhkan dan bahkan terkesan aneh.
2.
Guna-guna (pelet)
Serangan
guna-guna cenderung mengunakan makanan,minuman dan pakaian target. Guna-guna
biasa dilakukan untuk membuat korban menjadi patuh pada apa yang kita inginkan.
3.
Pesugihan
Berikut masih terdapat pesugihan yang ada didesa saya.
Biasanya pedagang-pedagang menggunakan penglaris agar dagangannya laris-manis.
Sebagian dari mereka ada yang memelihara tuyul dan babi ngepet untuk pesugihan.
D. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Perekonomian
1.
Pertanian
Yang dimaksud pertanian disini terdiri atas pesawahan dan perladangan
(tegalan), tanaman utama adalah padi.Tanaman lainnya jagung, ubi jalar, kacang
tanah, kacang hijau dan sayur mayur, yang
umumnya ditanam di tegalan.Sawah juga ditanami tanaman perdagangan.
2.
Peternakan
Sebagian kecil di desa
saya,masyarakatnya membuat usaha peternakan ayam. Karena kondisi lahan yang
memungkinkan dan keuntungan yang lumayan menjanjikan.Sehingga sebagian orang
tertarik pada usaha tersebut sebagai mata pencaharian.
3.
Berdagang
Warga masyarakat sebagian
berdagang dipasar sebagai mata pencaharian.Masyarakat sebagian
besar berjualan sayur,sebagian juga
ada yang berjualan pakaian.mereka berjualan sebagai sumber mata pencaharian
untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya.
E.
Sistem Peralatan dan Teknologi
Peralatan Masak
Peralatan untuk memasak di dapur lebih komplek dan banyak. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Pawon
Pawon adalah perangkat yang
digunakan untuk membuat api. Dalam bahasa indonesia dikenal sebagai tungku.
Jaman dahulu pawon dibuat dari tanah yang diliatkan seperti ketika membuat
genting, batu bata, atau membuat gerabah. Tanah adalah bahan untuk membuat tungku
terbaik karena semakin lama dipanaskan dan dipakai akan semakin kuat. Pawon
kadang terdiri dari satu tempat memasak, dua dan kadang ada yang
tiga.Disesuaikan dengan kebutuhan.Tetapi yang lazim pawon terdiri dari dua
lubang.Lubang utama untuk memasak masakan utama yaitu nasi, atau makanan pokok,
dan lubang satunya untuk sambilan.misalnya memasak air, memasak sayur dan
beberapa kebutuhan lainnya.
b. Kuali
Kuali adalah semacam bejana yang
terbuat dari tanah.ukurannya bermacam-macam sesuai kebutuhan. Kuali terbuat
dari tanah.digunakan untuk merebus bahan makanan utama seperti menanak
nasi,merebus jagung, ketela, membuat ketupat, dan lain sebagainya. kuali juga
bisa untuk memasak air untuk minum. Jaman sekarang kuali mulai tergantikan
dengan dandang sabruk dan panci dari alumunium.Tetapi kuali masih bisa ditemui
di beberapa pasar tradisional.
c. Dandhang
Dandhang adalah bejana dengan bantuk
tinggi.Terbuat dari tembaga.Gunanya untuk menanak nasi /adhang. Juga digunakan
untuk adhang ketela pohon, jagung, lepet, dan makanan lain dengan menggunakan
kukusan yang ditarus diatasnya. Dandhang ini bisa menggantikan fungsi
kuali dalam rangka mengukus makanan.
d. Wajan
Wajan adalah perangkat dari tanah
untuk memasak sayuran.bentuknya lebih ceper karena kepentingan mempermudah memasukkan
bahan untuk dibuat sayur. Selain itu ada wajan yang lebih ceper lagi yaitu
untuk kepentingan menggoreng.bedanya adalah wajan yang untuk memasak sayuran
adalah lingkaran saja. sedangkan wajan untuk menggoreng dilengkapi dengan
pegangan. pegangan ini namanya kuping. sehingga ada istilah istilah jika ada
anak bandel dan sulit menerima nasehat dikatakan sebagai kuping wajan.
e. Genthong
Genthong adalah bejana dari
tanah.Alat ini adalah penyimpan air bersih yang digunakan memasak.Ada alat
serupa yang biasa disebut jembangan.Bedanya adalah kalau genthong mulutnya
kecil kalau jembangan bentuknya seperti pot dalam ukuran besar.Saat ini
genthong dan jembangan biasanya terganti dengan ember besar.Ada pula genthong
terbuat dari plastik.
f.
Kekep
Kekep adalah semacam tutup yang ada
pegangan di bagian tengahnya.ukuran kekep biasanya disesuaikan dengan ukuran
wajan dan kuali. sebagaimana diketahui kuali dan wajan biasanya dibuat dalam
tiga ukuran, yaitu besar, sedang dan kecil. Kekep juga mengikuti ukuran ini.
g. Cowek
Cowek adalah tempat atau wadah untuk
mengulek bumbu seperti lombok, tumbar, mrica, bawang putih, bawang merah, dan
sebagainya, termasuk garam. Cowek terbuat dari tanah dan kadang dari batu.Sama
seperti perangkat lainnya, cowek juga dibuat dalam tiga ukuran yaitu besar,
sedang dan kecil.Cowek besar biasanya digunakan untuk membuat bumbu ketika
masak besar.misalnya sedang punya hajatan. Cowek sedang dan kecil biasa
digunakan dalam kebutuhan sehari-hari.Dan tidak jarang cowek digunakan sebagai
penutup kuali dan wajan ketika memasak sebagai pengganti sementara
kekep.Misalnya kekurangan kekep atau kekepnya pecah dan belum bisa beli
lagi.Cowek kecil selain digunakan untuk membuat bumbu juga digunakan untuk
membuat sambal. Karena proses membuat bumbu dan membuat sambal tidak jauh
berbeda. Sebelum ada piring kelihatannya cowek kecil juga digunakan sebagai
piring tempat menaruh sayuran dan nasi untuk disantap.Kadang cowek juga
dinamakan layah.
h. Munthu
Munthu adalah alat yang digunakan
untuk mengulek atau melembutkan bumbu sehingga ketika ditambahkan pada sayur
mudah tercampur dibandingkan dengan diiris atau dirajang.Munthu juga digunakan
untuk memecah kulit kemiri, mengancurkan kacang goreng untuk dibuat sambal
pecel, hingga menghaluskan merica dan ketumbar.Munthu terbuat dari batu dan
kadang ada yang dari tanah.
i.
Irus
Irus adalah alat yang digunakan
untuk mencampurkan bumbu di dalam memasak sayur, untuk mengambil sampel sayur
yang dimasak kemudian dicicipi sehingga diketahui apakah sudah enak atau kurang
bumbu, hingga untuk mengambil sayur dari wajan.Irus dibuat dari batok
kelapa.Jaman sekarang sudah mulai tergantikan irus dari bahan alumunium atau
plastik.
j.
Siwur
Siwur adalah alat yang dibuat dari
batok kelapa berbentuk hampir bulat dan memiliki tangkai yang panjang.Gunanya
adalah untuk megambil air bersih yang digunakan memasak baik masak nasi,
sayuran atau masak lainnya.siwur biasa ditaruh di samping genthong atau
jembangan. Siwur mulai tergantikan dengan gayung.
k. Enthong
Enthong adalah alat untuk menanak
nasi, membalik balik nasih ketika di masak agar matangnya merata hingga
digunakan untuk mengambil nasi dari cething nasi.Enthong terbuat dari kayu.ada
yang rata dan ada yang cekung. Entong rata digunakan untuk memasak nasi dan
enthong cekung digunakan untuk mengambil nasi dari bakul atau cething.
l.
Tumbhu
Tumbhu adalah semacam bakul untuk
wadah nasi setelah dimasak.tumbhu terbuat dari anyaman bambu. TUmbhu berbentuk
segi empat.Ukurannya ada yang besar, sedang ada juga yang kecil.Yang Kecil
kadang disebut tompho.peralatan ini selain digunakan untuk wadah nasi juga
digunakan untuk kepentingan lain. Di salah satu sisinya diberi tali
kecil.Gunanya adalah sebagai cantelan ketika tidak sedang digunakan.
m.
Cething
Cething juga untuk wadah nasi.
Terbuat dari bambu juga sama seperti tumbhu. Bedanya adalah cething ada
dudukannya dan berbentuk lingkaran.Kadang disebut bakul.Cething juga diberi
tali di salah satu sisinya untuk canthelan walau kadang disimpan dengan
ditaruh.
n.
Kukusan
Kukusan adalah alat berbentuk
kerucuk dengan mulut dibagian atas.Gunanya untuk mengukus sehingga namanya
kukusan.Terbuat dari bambu.Kukusan untuk menanak nasi setelah sebelumnya beras
direbus sampai setengah matang.Kukusan juga bisa untuk mengukus ketela, kacang
tanah, jagung, ubi, dan bahan makanan lainnya.Kukusan juga untuk mengukus lauk
seperti bothok, membuat apem, bongko, lepet, utri, nogosari, dan lain
sebagainya.Kukusan dibuat dalam ukuran besar, sedang dan kecil.Kukusan kecil
disebut ciblek.
o.
Kalo
Kalo adalah alat memasak terbuat
dari bambu.Kalo digunakan untuk membuat santan dari parutan kelapa.Di dalam
kalo itu parutan kelapa dikasih air sedikit demi sedikit dan diremas-remas
sampai santannya keluar di bagian bawah kalo.
p.
Kendi
Kendi adalah wadah air minum terbuat
dari tanah.Kendi menjadikan air minum terasa lebih dingin karena bahannya dari
tanah dan bagian atasnya kecil sehingga terjaga kebersihannya.Beberapa orang
suka minum air minum dari kendi karena rasanya tersebut.
q.
Solet/Centong
Alat masak tradisional lainnya ialah
solet.Solet banyak digunakan oleh masyarakat Jawa. Alat ini terbuat dari kayu
ringan, tetapi punya serat nan kuat seperti kayu meranti, kayu nangka, kayu
sonokeling, dan lain-lain. Biasanya, panjangnya 30cm dan besar mata sendoknya
selebar telapak tangan anak-anak. Fungsi alat ini, yaitu buat mengaduk-aduk
nasi, sayur-sayuran, dan berbagai jenis kuliner lainnya saat kompor dinyalakan
dalam keadaan panas
F. Nama Makanan
1.
Gethuk
Gethuk adalah jenis makanan yang berbahan dasar singkong yang sudah diparut dan dihaluskan. Singkong ini kemudian diolah sedemikian rupa dengan dikukus terlebih dahulu dan kemudian ditumbuk dan dipadatkan. Biasanya rasa dari Gethuk umumnya manis, namun ada juga yang gurih tanpa ditambah dengan gula.Selain berwarna putih, sudah banyak Gethuk dengan variasi warna seperti warna hijau, kuning, merah serta coklat. Warna-warna ini biasanya dicampurkan ketika Gethuk akan dihaluskan atau ditelah ditiriskan. Warna ini biasanya berasaldari warna-warna yang alami namun ada juga yang memakai pewarna makanan.
Gethuk adalah jenis makanan yang berbahan dasar singkong yang sudah diparut dan dihaluskan. Singkong ini kemudian diolah sedemikian rupa dengan dikukus terlebih dahulu dan kemudian ditumbuk dan dipadatkan. Biasanya rasa dari Gethuk umumnya manis, namun ada juga yang gurih tanpa ditambah dengan gula.Selain berwarna putih, sudah banyak Gethuk dengan variasi warna seperti warna hijau, kuning, merah serta coklat. Warna-warna ini biasanya dicampurkan ketika Gethuk akan dihaluskan atau ditelah ditiriskan. Warna ini biasanya berasaldari warna-warna yang alami namun ada juga yang memakai pewarna makanan.
2.
Wajik
Wajik merupakan salah satu makanan khas dengan berbahan dasar beras ketan. Cara pembuatan wajik ini sangat mudah yaitu dengan mengukus beras ketan yang sudah disiapkan kemudian setelah matang menumbuknya serta memadatkannya supaya mudah diiris dan dibentuk.Wajik ini biasanya berasa manis dengan manis gula jawa. Namun ada juga wajik dengan warna merah atau hijau yang biasanya menggunakan pemanis dari gula pasir. Untuk pewarna makanan Wajik biasanya hijau menggunakan warna daun suji dan kemudian merah menggunakan bunga wara-wari. Namun untuk cokelat biasanya tanpa menggunkan pewarna namun asli dari gula jawa.
Wajik merupakan salah satu makanan khas dengan berbahan dasar beras ketan. Cara pembuatan wajik ini sangat mudah yaitu dengan mengukus beras ketan yang sudah disiapkan kemudian setelah matang menumbuknya serta memadatkannya supaya mudah diiris dan dibentuk.Wajik ini biasanya berasa manis dengan manis gula jawa. Namun ada juga wajik dengan warna merah atau hijau yang biasanya menggunakan pemanis dari gula pasir. Untuk pewarna makanan Wajik biasanya hijau menggunakan warna daun suji dan kemudian merah menggunakan bunga wara-wari. Namun untuk cokelat biasanya tanpa menggunkan pewarna namun asli dari gula jawa.
3.
Jenang
Jenang merupakan makan khas. Jenang terbuat dari tepung beras,santan,gula.
Kemudian adonan tersebut diaduk sampai mengental dan mengeras. Jenang adalah
makanan yang wajib ada di dalam pernikahan.
4.
Nagasari
Nagasari ini rasanya gurih manis karena bahan yang digunakan adalah tepung
beras, santan dan di tambahkan garam, lalu di bungkus oleh daun pisang yang di
dalamnya diberi pisang.
5.
Gemblong
Gemblongberbentuk bulat terbuat dari
bahan tepung yang dibuatadonan bersama bahan-bahan lain lalu setelah digoreng
dan didinginkan dilapisi dengan menggunakan cairan gula yang telah dilarutkan.
6.
Cenil
Cenil merupakan makanan kecil, cemilan, jajanan pasar tradisional yang
terbuat dari tepung kanji yang teksturnya kenyal-kenyal.
G. Nama Makanan
Masakan
1.
Soto
Mungkin
makanan ini sudah tidak asing lagi karena sudah hampir semua orang
mengetahuinya dan hampir semua daerah di Indonesia ada.Soto Ayam berasal dari
daerah kudus, Jawa Tengah.Bahan dasar dari kuliner ini yaitu kuah dengan bumbu
rempah-rempah yang sangat kental dengan ditaburi potongan daging ayam danbawang
merah goreng.
Ada
bermacam-macam jenis dari soto ayam. Soto ayam bening yaitu soto ayam yang
tidak menggunakan santan kelapa sehingga kuah terkesan bening dan segar. Namun
soto ayam bening ini juga tetap memiliki rasa yang kental dengan rempah-rempah.
Yang kedua adalah adalah soto ayam santan yaitu soto ayam yang menggunakan
santan didalamnya sehingga kuah terkesan kental dan berwarna kuning mencolok.
Ini sangat nikmat dihidangkan dengan menggunakannasi panas.
2.
Gudeg
Gudeng adalah salah satu
makaan khasdengan ditambahkan nangka, rasa gudeg ini sangat nikmat.Masakan
gudeg ini terbuat dari buah nangka yang masih muda yang dimasak dengan bahan
rempah yang khas dan juga dengan santan agar lebih nikmat.
3.
Oblok-oblok
Oblok-oblok adalah makanan yang terkenal dengan sayur yang menyegarkan.
Oblok-oblok biasanya terbuat dari daun singkongn yang masih segar. Oblok-oblok
memiliki berbagai macam variasi rasa mulai dari rasa pedas sampai asin gurih.
4.
Rendang
Rendang adalahmasakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari
berbagai bumbu danrempah-rempah.
Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang
dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu
berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat.
Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu.Rendang yang
dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut
kalio, berwarna coklat terang keemasan.
H. Sistem
Kesenian
1.
Tarian
-
Reog
-
Topeng
ireng
-
Jatilan
2.
Permainan
Anak-Anak
a.
Engklek
Permainan
yang sudah dikenal luas di seluruh dunia.Cara bermain dengan membuat pola
kotak-kotak berurutan di tanah/lantai dan kemudian tiap pemain melompatinya
dengan satu kaki sementara satu kaki lainnya menggantung (engklek), makanya
disebutjuga “Engklek”.
b.
Dampu
Permainan
ini biasanya dimainkan 2 sampai 4 peserta. Masing-masing pemain mempunyai batu
yang pakai sebagai “Gacuk”. Gacuk tersebut dilempar ke arah garis di
depan yang telah disepakati seluruh pemain. Pemain yang berhasil melempar
Gacuk terdekat dengan garis akan diberi kesempatan menyepak pertama gacuk
tersebut dengan kaki ke arah gacuk lawan. Cara menyepaknya tidak seperti
sepak bola, tapi dengan tumpuan tumit dan menggunakan ujung jari kaki.
Sampai disini saya sudah agak lupa aturan permainan ini.
c.
Gayak Lari (Lompat tali)
Permainan
ini termasuk yang paling populer diantara anak-anak khususnya
perempuan.Dimainkan minimal 3 pemain, dua pemain memegangi tali dan satu lagi
melompatinya.Pada masa kecil saya digunakan karet gelang yang di “Ronce”
sehingga menjadi tali elastic yang panjang.
d.
Benthik
Permainan
ini dimainkan dengan cara mencungkil batang kayu kecil dengan batang kayu yang
lebih besar dari atas tanah yang digali sekitar 10cm dan kemudian selagi batang
kayu kecil tersebut melayang kemudian dipukul sejauh-jauhnya. Bagi yang kalah
akan dihukum dengan cara “Nggondhol Balung” dari tempat batang kayu terakhir
mendarat ke lubang benthik. Permainan ini masih popular di daerah Surakarta dan
sekitarnya sampai sekarang.Baru-baru ini di daerah Wonogiri diadakan lomba
benthic tingkat kabupaten.
e.
Ungklak ungklak ugel
Mungkin
namanya bukan itu, tapi Cuma itu yang saya ingat.Cara bermainnya minimal 3
pemain saling mengkaitkan salah satu kakinya ke belakang dengan kaki pemain
lainnya. Setelah terkait semuanya berputar dengan cara engklek dengan satu kaki
yang tidak terkait sambil menyanyikan tembang-tembang jawa. Seingat saya
seperti itu.
f.
Gobak sodor
Permainan
ini konon kabarnya berasal dari kata “Go Back True Door” yang kemudian diadopsi
dalam bahasa jawa supaya mudah diucapkan dengan kata-kata Gobaksodor.Caranya
adalah dengan membuat batas-batas di tanah sebesar lapangan badminton. Pemain
terdiri dari 2 tim. Tiap tim berusaha menghalangi tim yang lain agar tidak bisa
melewati “pintu” bayangan yang disepakati.
g.
Jelungan / Petak umpet
Permainan
paling populer di kalangan anak-anak di seluruh dunia.Pertama diundi dulu
“Hompimpah alahiyung Gambreng”.Atau di daerah saya di Makamhaji dengan
“Hompilah Hom Mari Gandum Bregedel”.Kalo tinggal 2 orang diselesaikan dengan
adu jari (Sut Jleng). Nanti yang jadi menghitung sampai sepuluh sementara yang
lain sembunyi.
h.
Dor-doran
Permainan
ini mirip petak umpet/jelungan hanya bedanya dimainkan 2 tim, dan yang lebih
dulu me”Dor” pemain lawan dengan menyebut nama yang did or menang. Yang sudah
did or dengan disebut namanya statusnya sudah mati. Tim yang anggotanya sudah
“mati” semua kalah.
i.
Dakon
Menggunakan
alat kayu yang dilobangi, dan Kecik/biji buah-buahan.Sudah sangat popular di
Indonesia.
j.
Ular-ularan
Cara
bermainnya dengan melibatkan banyak anak yang meliuk-liuk seperti ular dan
melewati dua orang yang saling berpegangan tangan. Secara acak ada anak yang
melewati nya nanti ditangkap dan diberi pertanyaan.Biasanya dimainkan dengan
disertai tembang-tembang dolanan, sayang sekali sekarang saya sudah lupa.
k.
Ndog-ndogan
Permainan
dua orang atau lebih, dimainkan dengan menumpuk tangan seluruh pemain sambil
mengepal.Sambil menyanyikan tembang dolanan satu persatu “Ndog” /telur/Kepalan
tangan tersebut pecah dan tangan dibiarkan terbuka sampai seluruh Ndog pecah.
Tembangnya adalah “Ndog-ndogan ndog ndogan, (o)jo pecah pecah ndhuwur, pecaho
ngisor wae, pyar”. Setelah seluruh ndog pecah menyanyikan tembang “Uri-uri”.Tembangnya
adalah “Ri uri ri uri njang anjang midodari, celeret tibo nyemplung kepundhung
kembange opo, Kembang opo”.Pemain menjawab kembang opo, sambil dicubit.
l.
Bekelan
Mirip
seperti mbar suru hanya alatnya merupakan produk Pabrik (biasanya made in
Taiwan).Terdiri dari satu bola karet dan 4 biji tembaga.
I. Sistem
Bahasa
Mayoritas
masyarakat menggunakan bahasa Jawa
sebagai bahasa sehari-hari.Sebagian lainnya menggunakan bahasa Jawa yang
bercampur bahasa Indonesia.Bahasa Jawa bisa dikatakan bahasa yang rumit karena
selain memiliki tingkatan berdasarkan siapa yang diajak bicara, bahasa Jawa
juga memiliki perbedaan dalam hal intonasi.
Dalam bahasa Jawa, pada dasarnya terdiri dari 3 kasta bahasa, yaitu:
ü Ngoko (kasar)
üMadya (biasa)
ü Krama (halus)
Dalam bahasa Jawa penggunaan tingkatan bahasa tersebut,
tergantung status yang bersangkutan dan lawan bicara. Status bisa ditentukan
oleh usia, posisi sosial, atau hal-hal lain. Seorang anak yang bercakap-cakap
dengan sebayanya akan berbicara dengan varian ngoko, namun ketika bercakap
dengan orang tuanya akan menggunakan krama andhap dan krama inggil.
SIMPULAN
Dusun jangglengan merupakan dusun yang ada didesa banyukuning,kecamatan
bandungan,kabupaten Semarang. Di desa jangglengan terdapat beberapa sistem adat
yang masih menganut adat jawa yang secara tumbuh terus-menerus sampai anak
cucu. Adat ini masih dilestarikan dan dibudidayakan sampai saat ini. Walaupun
sekarang ini sudah terjadi globalisasi dan juga modernisasi adat jawa tersebut
tidak menjadi luntur dan tetap masih dipertahankan sampai saat ini . contoh
adat jawa yang masih dilakukan seperti acara pernikahan,kelahiran,dan masih
banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
kelahiranmanusia.html. Diakses pada Selasa 9/11/2015 Pukul13.04
nenek1.jpg
tanggal 15/2/2014.Diakses pada Selasa 9/11/2015
Pukul13.15
Diakses pada Selasa 9/11/2015 Pukul13.50
acara-upacara-pernikahan-adat-jawa.Diakses pada
Selasa
9/11/2015 Pukul14.22
No comments:
Post a Comment