LAPORAN PERJALANAN STUDY TOUR Ke Lamongan Jawa Timur



LAPORAN PERJALANAN STUDY TOUR
Ke Lamongan Jawa Timur

Disusun oleh :
·         Putri Mahyum                         VIII
·         Ziana Fauzia Rohmah             VIII
·         Siti Fadilah                              VIII
·         Nailil Muna                             VIII


MTs MANBA’US SA’DIYAH
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Perjalanan Ziarah  Wisata ini dan mudah – mudahan laporan Perjalanan Ziarah  Wisata ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
            Laporan Perjalanan Ziarah  Wisata ini menyajikan berbagaikan penjelasan tentang objek yang telah kami kunjungi yaitu Masjid Agung Demak, Makam – Makam Walisongo, Wahana Bahari Lamongan dan objek lainnya. Agar pembaca dapat lebih jelas mengenai keterangan objek – objek tersebut.
            Namun, laporan Perjalanan Ziarah  Wisata ini tidak dapat selesai tapa ada bantuan dari pihak lain. Maka dari itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.     Bapak Nur Rochim, S.Pd selaku kepala MTs Manba’us Sa’diyah Kaliwinong.
2.     Bapak/Ibu wali kelas MTs Manba’us Sa’diyah Kaliwinong.
3.     Bapak dan Ibu guru pendamping yang telah memberikan bimbingan selama Perjalanan Ziarah  Wisata berlangsung.
4.     Orang tua yang telah mendukung kami dalam pembuatan laporan Perjalanan Ziarah  Wisata ini dan semua pihak yang telah membantu dalam menelesaikan.
Mengingat keterbatasan kemampuan kami, maka sekiranya dapat dimaklumi apabila nantinya di dalam laporan ini banyak terdapat kesalahan. Kami menyadari akan hal tersebut, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila banyak kesalahan dalam penulisan ini mohon dimaafkan.

Kaliwinong,   November 2015
                                                                                                      Penyusun




DAFTAR ISI
A.     Kesimpulan. 12
B.     Saran 12
Daftar Pustaka 13



BAB I
PENDAHULUAN
a.      Latar belakang
Kelas VIII dan IX MTs Manba’us Sa’diyah mengadakan ziarah wisata ke jawa timur untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta mempelajari alam secara nyata. Dengan ini siswa dapat membuktikan sejarah yang diberikan guru dengan melihat secara langsung dan menambah wawasan yang lebih banyak.

b.      Tujuan Laporan Perjalanan
Untuk menambah wawasan, membuktikan pelajaran dan pengetahuan siswa mengenai daerah jawa timur dan tempat ziarah yang kami kunjungi, serta wisata bahari lamongan.

c.       Waktu Pelaksanaan
Tanggal 27-28 Oktober 2015

d.      Lokasi  Perjalanan
Pertama kami mengunjungi tempat ziarah di kota Demak dan sering di sebut Demak Kota Wali, kedua kami mengunjungi Masjid Agung Demak serta berziarah ke Tuban, ketiga kami mengunjungi tempat ziarah ke makam Sunan Ampel dan yang ke empat ini adalah tujuan wisata kami yaitu Wisata Bahari Lamongan atau WBL.

e.       Metode Penulisan Laporan Perjalanan
1.      Metode Observasi
Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto : 145). Beberapa keunggulan dari metode observasi adalah :
a.       Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung
b.      Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri.

f.       Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu metode yang mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan suatu buku, surat kabar majalah, dan sebagainya. Dokumentasi dapat berupa surat-surat, gambar atau foto, dan catatan lain yang berhubungan dengan penelitian

g.      Metode Study Pustaka
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetakmaupunelektroniklain.
Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.










BAB II
ISI
A.    SUNAN KALI JAGA
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.
B.     SEJARAH  DEMAK
Demak adalah kesultanan atau kerajaan islam pertama di pulau jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah (1478-1518) pada tahun 1478, Raden patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit yang menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak. Pamor kesultanan ini didapatkan dari Walisanga, yang terdiri atas sembila orang ulama besar, pendakwah islam paling awal di pulau jawa.
Atas bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut islam seperti Jepara, Tuban dan Gresik, Raden patah sebagai adipati Islam di Demak memutuskan ikatan dengan Majapahit saat itu, Majapahit memang tengah berada dalam kondisi yang sangat lemah. Dengan proklamasi itu, Radeh Patah menyatakan kemandirian Demak dan mengambil gelar Sultan Syah Alam Akbar.
Pada awal abad ke 14, Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming di China mengirimkan seorang putri kepada raja Brawijaya V di Majapahit, sebagai tanda persahabatan kedua negara. Putri yang cantik jelita dan pintar ini segera mendapat tempat istimewa di hati raja. Raja brawijaya sangat tunduk kepada semua kemauan sang putri jelita, hingga membawa banyak pertentangan dalam istana majapahit. Pasalnya sang putri telah berakidah tauhid. Saat itu, Brawijaya sudah memiliki permaisuri yang berasal dari Champa (sekarang bernama kamboja), masih kerabat Raja Champa.
Raden Patah sempat tinggal beberapa lama di ampel Denta, bersama para saudagar muslim ketika itu. Di sana pula ia mendapat dukungan dari utusan Kaisar Cina, yaitu laksamana Cheng Ho yang juga dikenal sebagai Dampo Awang atau Sam Poo Tai-jin, seorang panglima muslim.
Raden patah mendalami agama islam bersama pemuda-pemuda lainnya, seperti raden Paku (Sunan Giri), Makhdum ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat). Setelah dianggap lulus, raden patah dipercaya menjadi ulama dan membuat permukiman di Bintara. Ia diiringi oleh Sultan Palembang, Arya Dilah 200 tentaranya. Raden patah memusatkan kegiatannya di Bintara, karena daerah tersebut direncanakan oleh Walisanga sebagai pusat kerajaan Islam di Jawa.
Di Bintara, Patah juga mendirikan pondok pesantren. Penyiaran agama dilaksanakan sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan. Perlahan-lahan, daerah tersebut menjadi pusat keramaian dan perniagaan. Raden patah memerintah Demak hingga tahun 1518, dan Demak menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa sejak pemerintahannya.
Secara beruturut-turut, hanya tiga sultan Demak yang namanya cukup terkenal, Yakni Raden Patah sebagai raja pertama, Adipati Muhammad Yunus atau Pati Unus sebagai raja kedua, dan Sultan Trenggana, saudara Pati Unus, sebagai raja ketiga (1524 - 1546).
Dalam masa pemerintahan Raden Patah, Demak berhasil dalam berbagai bidang, diantaranya adalah perluasan dan pertahanan kerajaan, pengembangan islam dan pengamalannya, serta penerapan musyawarah dan kerja sama antara ulama dan umara (penguasa).
Di antara ketiga raja demak Bintara, Sultan Trenggana lah yang berhasil menghantarkan Kusultanan Demak ke masa jayanya. Pada masa trenggan, daerah kekuasaan demak bintara meliputi seluruh jawa serta sebagian besar pulau-pulau lainnya. Aksi-aksi militer yang dilakukan oleh Trenggana berhasil memperkuat dan memperluas kekuasaan demak. Di tahun 1527, tentara demak menguasai tuban, setahun kemudian menduduki Wonosari (purwodadi, jateng), dan tahun 1529 menguasai Gagelang (madiun sekarang). Daerah taklukan selanjutnya adalah medangkungan (Blora, 1530), Surabaya (1531), Lamongan (1542), wilayah Gunung Penanggungan (1545), serta blambangan, kerajaan hindu terakhir di ujung timur pulau jawa (1546).
Di sebelah barat pulau jawa, kekuatan militer Demak juga merajalela. Pada tahun 1527, Demak merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran (kerajaan Hindu di Jawa Barat), serta menghalau tentara tentara portugis yang akan mendarat di sana. Kemudian, bekerja sama dengan saudagar islam di Banten, Demak bahkan berhasil meruntuhkan Pajajaran. Dengan jatuhnya Pajajaran, demak dapat mengendalikan Selat Sunda. Melangkah lebih jauh, lampung sebagai sumber lada di seberang selat tersebut juga dikuasai dan diislamkan. Perlu diketahui, panglima perang andalan Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana.
Di timur laut, pengaruh demak juga sampai ke Kesultanan banjar di kalimantan. Calon pengganti Raja Banjar pernah meminta agar sultan Demak mengirimkan tentara, guna menengahi masalah pergantian raja banjar. Calon pewaris mahkota yang didukung oleh rakyat jawa pun masuk islam, dan oleh seorang ulama dari Arab, sang pewaris tahta diberi nama Islam. Selama masa kesultanan Demk, setiap tahun raja Banjar mengirimkan upeti kepada Sultan Demak. Tradisi ini berhenti ketika kekuasaan beralih kepada Raja Pajang.
Di masa jayanya, Sultan Trenggana berkunjung kepada Sunan Gunung Jati. Dari Sunan gunung jati, Trenggana memperoleh gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Gelar Islam seperti itu sebelumnya telah diberikan kepada raden patah, yaitu setelah ia berhasil mengalahkan Majapahit.
Pada awalnya, majid agung Demak menjadi pusat kegiatan kerajaan islam pertama di jawa. Bagunan ini juga dijadikan markas para wali untuk mengadakan Sekaten. Pada upacara sekaten, dibunyikanlah gamelan dan rebana di depan serambi masjid, sehingga masyarakat berduyun-duyun mengerumuni dan memenuhi depan gapura. Lalu para wali mengadakan semacam pengajian akbar, hingga rakyat pun secara sukarela dituntun mengucapkan dua kalimat syahadat.
Cepatnya kota demak berkembang menjadi pusat perniagaan dan lalu lintas serta pusat kegiatan pengislaman tidak lepas dari andil masjid Agung Demak. Dari sinilah para wali dan raja dari Kesultanan Demak mengadakan perluasan kekuasaan yang dibarengi oleh kegiatan dakwah islam ke seluruh Jawa. www.demakkab.go.id/

C.    SUNAN BONANG
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya. Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang. Menurut G.W.J. Drewes, itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525. Ia dimakamkan di daerah Tuban, Jawa Timur.

D.    SEJARAH KOTA TUBAN
Sejarah Tuban - Dilihat dari peta Indonesia, letak geografisnya tuban terletak pada 111°30’ - 112°35’ BT 6°40’ - 7°18’ LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
1.      Sebelah Utara : Laut Jawa
2.      Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan
3.      Sebelah Selatan : Kabupaten Bojonegoro
4.      Sebelah Barat : Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora ( Jateng )
      Kemudian dari segi topografi, yang memiliki:
  • Luas Daratan : 183.994.562 Ha ( 3,8% dari luas Wilayah Profinsi Jawa Timur )
  • Panjang pantai 65 Km membentang dari arah timur Kecamatan Palang sampai arah barat Kecamatan Bulu Bancar.
  • Luas Lautan : 22.608,00 Km persegi.
Dari segi geologi, keadaan tanah di Kabupaten Tuban terdiri dari :
  1. Mediteran merah kuning, berasal dari endapan batu kapur di daerah bukit sampai gunung ( 38% ) dari luas wilayah, terdapat dikecamatan Semanding, Montong , Kerek, Palang, Jenu, sebagian Tambakboyo, Widang, plumpang dan Merakurak
  2. Alluvial, berasal dari endapan didaerah daratan dan cekungan ( 34% dari luas wilayah, terdapat di Kecamatan Tambakboyo, Bancar, Tuban, Palang, Rengel, Soko, Parengan, singgahan, Senori dan Bangilan.
  3. Grumusol, Berasal dari endapan batuan di daerah yang bergelombang ( 5% dari luas wilayah ) terdapat dikecamatan Bancar, jatirogo, dan Senori.
Kota tuban di tinjau dari geografinya dan dapat kita lihat juga bahwa Tuban selain memilki laut,pantai dan Pertanian yang subur juga memilki pegunungan kapur. Hal ini yang menyebabkan Kota Tuban memilki Sumber daya alam yang cukup baik, dan semestinya hal ini harus ditunjang dengan pengelolaan yang baik pula.
Batuan kapur mendominasi dataran wilayah tuban yang ikut mempengaruhi sosial dan budaya dalam kehidupan masyarakat tuban.
Asal Usul Nama Tuban
Dalam masyarakat Indonesia khususnya Jawa, nama mengandung makna dan merupakan suatu hal yang bersifat sakral. Oleh karena itu nama Raja raja dibedakan dengan nama rakyatnya dan bagi masyarakat nama kecil berbeda dengan nama sesudah kawin. Beberapa pendapat tentang pemberian nama sebuah desa / daerah dikaitkan dengan : Dalam legenda mengenai  asal usul “Tuban” terkait dua tempat yang penting yaitu Watu Tiban dan Bektiharjo. Ketika kerajaan Majapahit jatuh, semua harta kekayaan dibawa ke Demak. Salah satu harta kekayaan Majapahit yang dibawa ke Demak adalah pusaka kerajaan yang berbentuk batu dan pemindahannya dipercayakan pada sepasang burung bangau. Sesampai disuatu daerah, burung bangau yang sedang membawa batu pusaka diolok olok oleh anak anak pengembala dan karena marah maka jatuhlah batu pusaka kerajaan Majapahit. Adapun tempat dimana batu pusaka itu jatuh, dinamakan Tuban. Dengan demikian nama Tuban berasal dari kata “Wa(tu) Ti(ban)”. Dan ternyata batu tersebut berupa sebuah Yoni. Sesuai dengan petunjuk yang di terima oleh Raden Dandang Wacono yaitu membuka hutan Papringan untuk dijadikan negara. Pada waktu pembukaan hutan papringan, keluarlah dengan tidak terduga sebuah sumber air. ari peristiwa”Me(tu) (Ban)yune” yang berarti keluar airnya, maka spontan Raden Aryo Dandang Wacono memberi naman tempat tersebut dinamakan Tuban. umber airnya sangat sejuk dan pada akhirnya tempat tersebut dinamakan “Bektiharjo’.
Menurut kebiasaan sehari hari masyarakat Tuban mudah diarahkan untuk melaksanakan yang bersifat membangun. Sifat demikian dalam bahasa Jawa dikatakan : “Nges (Tu) kewaji (Ban). Dalam bahasa Jawa Kawi, Tuban berarti “Jeram’, sedangkan jeram itu sendiri adalah air terjun. Apabila kita lihat di Tuban terdapat air terjun yang terdapat di kecamatan Singgahan (air terjun nglirip) dan di kecamatan Semanding ( air terjun banyu langse ). ada kedua air terjun baik di nglirip maupun di air terjun banyu langse tidak ada data Arkeologi yang mendukung bahwa itu bekas suatu kota.
Di Ngerong kecamatan Rengel terdapat arca Mahatula yang menunjukkan ciri jaman Singosari. Begitu pula terdapat pecahan keramik serta batu bata, selain itu wilayah kecamatan rengel di temukan pula prasasti Malengga dan Banjaran yang bertahun 1052 M. Rengel terletak di tepi Sungai Bengawan Solo yang jaman dulu    merupakan sarana penghubung utama. Ditepi sungai bengawan solo terdapat hamparan sawah yang subur serta pegunungan yang membujur dari arah utara sampai ke selatan. Hal ini sangat strategis ditinjau dari segi ekonomi maupun militer dalam mendukung pengembangan pusat pemerintahan.
Untuk mendukung penelusuran kapan berdirinya Tuban sebagai desa atau wilayah yang setingkat dengan kabupaten sekarang ini perlu pengkajian sumber tertulis yang berupa :
a.       Sumber tertulis berupa: Prasasti Kambang Putih, Prasasti Malengga, Prasasti Banjaran, Prasasti Tuban.
b.      Sumber tertulis berupa. Tentara Tar Tar dibawah pimpinan komando Sih-pie, Kau Sing dan Ike Messe, sebagian mendarat di Tuban dan sebagian meneruskan ke Sedayu. Dengan bantuan Raden Wijaya, tentara TarTar dapat mengalahkan Jayakatwang dari Kediri dan pada akhirnya tentara Tar-Tar dapat di hancurkan oleh Raden Wijaya dengan bantuan Arya Wiraraja dari Sumenep. Setelah hancurnya tentara Tar-Tar, Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja Mojopahit dengan gelar Sri Kertajasa Prawira.
c.       Sumber Tertulis Berita Luar Negeri. Berita Cina yang sangat penting adalah uraian Ma Hua dalam bukunya Ying Yai Shing Lan. Ma Hua adalah orang Tionghoa yang beragama Islam, yang mengiringi perjalanan Cheng Ho dalam perjalanan ke daerah daerah lautan selatan ( 1413 M – 1425 M ).





E.     WISATA BAHARI LAMONGAN

Terletak di pesisir utara Pantai Jawa, tepatnya di kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan – Jawa Timur, Wisata Bahari Lamongan (WBL) menawarkan oase tersendiri bagi wisatawan. Berdiri sejak tahun 2004 sebagai hasil pengembangan objek wisata yang telah ada sebelumnya, yaitu Pantai Tanjung Kodok.
Memadukan konsep wisata bahari dan dunia wisata dalam areal seluas 11 hektare, WBL siap memanjakan pengunjung dengan konsep one stop service mulai jam 08.30-16.30 WIB setiap harinya. Didukung pula dengan hadirnya 3 wahana baru setiap tahunnya. Selain itu tersedia pula fasilitas pendukung seperti Pasar Hidangan, Pasar Wisata, Pasar Buah dan Ikan serta fasilitas umum lain seperti Masjid, Klinik, ATM, Tempat Menyusui Ibu & Bayi, Toilet, Free WIFI, Tempat Parkir dan lain sebagainya.
Terhubung dengan Tanjung Kodok Beach Resort dan Maharani Zoo & Goa, menjadikan perjalanan wisata anda semakin nyaman, lengkap dan berkesan.
Tips berwisata di WBL
Mengunjungi WBL pengalaman yang bisa di jadikan tips hemat ataupun persiapan sebelum berwisata di WBL:
1.      setelah pembelian tiket diloket, jangan langsung dipakai. tiket masuk yang berbentuk gelang nantinya akan dipasang sendiri oleh penjaga pintu
2.      wisata ini melarang membawa makanan dalam bentuk apapun kecuali air minum. Bagi anda yang ingin menghemat karea memang menu yang ada di cafetaria tergolong agar mahal. satunya cara dengan menimbun nasi bungkusan dalam tas bersama baju-baju. usahakan jangan sampai mencurigakan karena saat pemeriksaan tiket, penjaga akan memeriksa satu per satu tas. jika sampai ketahuan, maka makanan yang sudah anda persiapan harus ditinggal diluar.
3.      Setiap peringatan hari ulang tahun lamongan, WBL gratis. Bisa dijadikan timing yang tepat buat berwisata tanpa mengeluarkan uang tapi jangan tanya antrinya.Kebanyakan wahana di WBL sistemnya antri, maksudnya berbatas orang setip masuknya. karenanya agar kita bisa menikmati wahana tanpa perlu menunggu lama antrian, alangkah baiknya berwisata ke WBL pada weekday. Selain dari segi kocek hemat kita bisa mencoba semua wahana. namun jika terpaksa harus datang saat weekend, agar lebih nyaman menikmatinya bisa dengan memulai rute petualang anda dari belakang, mulai dari anjungan walisongo kemudian ke rodeo dan seterusnya dan finalnya di rumah kucing. berlawanan arusmemang  namun bisa dijadikan pertimbangan. hehe soalnya pernah saya datang pas H+3 lebaran, saking antrinya sia-sia datang namun gak semua wahana bisa dinikmati karena panjang dan lama antrian lebih lama dari pada pas menikmati wahana di dalamnya. Agar bisa larut dalam serunya permainan, maka anda  bisa bawa pakaian ganti, karena banyak wahana yang mengharuskan kita untuk basah-basahan terutama di wahana permainan air. jika anda gak ingin basah di wahana ini, anda juga bisa persiapan dengan membawa payung
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman tadi dapat disimpulkan
1.      Dengan ziarah wisata peserta dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pembuktian pelajaran
2.      Siswa dapat mempelajari langsung objek dengan pendekatan kontekstual.

B.     Saran
Adapun saran-saran yang disampaikan penulis :
1.      Dengan ziarah wisata dilakukan dua semester sekali agar peserta dapat memaksimalkan belajar
2.      Sebelum berangkat persiapan baik-baik apa yang dibutuhkan dalam perjalanan.



















DAFTAR PUSTAKA
Kunjungan dan pengamatan secara langsung
www.geogle.com