LAPORAN PERJALANAN STUDY TOUR
Ke
Lamongan Jawa Timur
Disusun
oleh :
·
Putri Mahyum VIII
·
Ziana Fauzia Rohmah VIII
·
Siti Fadilah VIII
·
Nailil Muna VIII
MTs MANBA’US SA’DIYAH
TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
Perjalanan Ziarah Wisata ini dan mudah –
mudahan laporan Perjalanan Ziarah Wisata
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Laporan Perjalanan Ziarah Wisata ini
menyajikan berbagaikan penjelasan tentang objek yang telah kami kunjungi yaitu
Masjid Agung Demak, Makam – Makam Walisongo, Wahana Bahari Lamongan dan objek
lainnya. Agar pembaca dapat lebih jelas mengenai keterangan objek – objek
tersebut.
Namun, laporan Perjalanan Ziarah Wisata
ini tidak dapat selesai tapa ada bantuan dari pihak lain. Maka dari itu, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak
Nur Rochim, S.Pd selaku kepala MTs Manba’us Sa’diyah Kaliwinong.
2.
Bapak/Ibu
wali kelas MTs Manba’us Sa’diyah Kaliwinong.
3.
Bapak
dan Ibu guru pendamping yang telah memberikan bimbingan selama Perjalanan
Ziarah Wisata berlangsung.
4.
Orang
tua yang telah mendukung kami dalam pembuatan laporan Perjalanan Ziarah Wisata ini dan semua pihak yang telah membantu
dalam menelesaikan.
Mengingat keterbatasan kemampuan kami, maka sekiranya dapat
dimaklumi apabila nantinya di dalam laporan ini banyak terdapat kesalahan. Kami
menyadari akan hal tersebut, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila banyak
kesalahan dalam penulisan ini mohon dimaafkan.
Kaliwinong, November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
a.
Latar
belakang
Kelas
VIII dan IX MTs Manba’us Sa’diyah mengadakan ziarah wisata ke jawa timur untuk
menambah wawasan dan pengetahuan serta mempelajari alam secara nyata. Dengan
ini siswa dapat membuktikan sejarah yang diberikan guru dengan melihat secara
langsung dan menambah wawasan yang lebih banyak.
b.
Tujuan
Laporan Perjalanan
Untuk
menambah wawasan, membuktikan pelajaran dan pengetahuan siswa mengenai daerah
jawa timur dan tempat ziarah yang kami kunjungi, serta wisata bahari lamongan.
c.
Waktu
Pelaksanaan
Tanggal
27-28 Oktober 2015
d.
Lokasi Perjalanan
Pertama
kami mengunjungi tempat ziarah di kota Demak dan sering di sebut Demak Kota
Wali, kedua kami mengunjungi Masjid Agung Demak serta berziarah ke Tuban,
ketiga kami mengunjungi tempat ziarah ke makam Sunan Ampel dan yang ke empat
ini adalah tujuan wisata kami yaitu Wisata Bahari Lamongan atau WBL.
e.
Metode
Penulisan Laporan Perjalanan
1. Metode
Observasi
Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto : 145).
Beberapa keunggulan dari metode observasi adalah :
a.
Teknik
pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung
b.
Teknik
pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri.
f.
Metode
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu
metode yang mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan suatu buku, surat
kabar majalah, dan sebagainya. Dokumentasi dapat berupa surat-surat, gambar
atau foto, dan catatan lain yang berhubungan dengan penelitian
g.
Metode
Study Pustaka
Studi kepustakaan
adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis
baik tercetakmaupunelektroniklain.
Metode study pustaka
dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan.
Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
BAB II
ISI
A.
SUNAN KALI JAGA
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung
Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia
adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan
sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit
dan tembang suluk.
Tembang suluk lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap
sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah
dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq,
menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti
Raja Kediri.
B.
SEJARAH DEMAK
Demak adalah kesultanan atau kerajaan
islam pertama di pulau jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah
(1478-1518) pada tahun 1478, Raden patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit
yang menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak. Pamor kesultanan ini didapatkan
dari Walisanga, yang terdiri atas sembila orang ulama besar, pendakwah islam
paling awal di pulau jawa.
Atas
bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut islam seperti
Jepara, Tuban dan Gresik, Raden patah sebagai adipati Islam di Demak memutuskan
ikatan dengan Majapahit saat itu, Majapahit memang tengah berada dalam kondisi
yang sangat lemah. Dengan proklamasi itu, Radeh Patah menyatakan kemandirian
Demak dan mengambil gelar Sultan Syah Alam Akbar.
Pada awal
abad ke 14, Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming di China mengirimkan seorang putri
kepada raja Brawijaya V di Majapahit, sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Putri yang cantik jelita dan pintar ini segera mendapat tempat istimewa di hati
raja. Raja brawijaya sangat tunduk kepada semua kemauan sang putri jelita,
hingga membawa banyak pertentangan dalam istana majapahit. Pasalnya sang putri
telah berakidah tauhid. Saat itu, Brawijaya sudah memiliki permaisuri yang
berasal dari Champa (sekarang bernama kamboja), masih kerabat Raja Champa.
Raden
Patah sempat tinggal beberapa lama di ampel Denta, bersama para saudagar muslim
ketika itu. Di sana pula ia mendapat dukungan dari utusan Kaisar Cina, yaitu
laksamana Cheng Ho yang juga dikenal sebagai Dampo Awang atau Sam Poo Tai-jin,
seorang panglima muslim.
Raden
patah mendalami agama islam bersama pemuda-pemuda lainnya, seperti raden Paku
(Sunan Giri), Makhdum ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat).
Setelah dianggap lulus, raden patah dipercaya menjadi ulama dan membuat permukiman
di Bintara. Ia diiringi oleh Sultan Palembang, Arya Dilah 200 tentaranya. Raden
patah memusatkan kegiatannya di Bintara, karena daerah tersebut direncanakan
oleh Walisanga sebagai pusat kerajaan Islam di Jawa.
Di
Bintara, Patah juga mendirikan pondok pesantren. Penyiaran agama dilaksanakan
sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan. Perlahan-lahan, daerah tersebut
menjadi pusat keramaian dan perniagaan. Raden patah memerintah Demak hingga
tahun 1518, dan Demak menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa sejak
pemerintahannya.
Secara
beruturut-turut, hanya tiga sultan Demak yang namanya cukup terkenal, Yakni
Raden Patah sebagai raja pertama, Adipati Muhammad Yunus atau Pati Unus sebagai
raja kedua, dan Sultan Trenggana, saudara Pati Unus, sebagai raja ketiga (1524
- 1546).
Dalam masa
pemerintahan Raden Patah, Demak berhasil dalam berbagai bidang, diantaranya
adalah perluasan dan pertahanan kerajaan, pengembangan islam dan pengamalannya,
serta penerapan musyawarah dan kerja sama antara ulama dan umara (penguasa).
Di antara
ketiga raja demak Bintara, Sultan Trenggana lah yang berhasil menghantarkan
Kusultanan Demak ke masa jayanya. Pada masa trenggan, daerah kekuasaan demak
bintara meliputi seluruh jawa serta sebagian besar pulau-pulau lainnya.
Aksi-aksi militer yang dilakukan oleh Trenggana berhasil memperkuat dan
memperluas kekuasaan demak. Di tahun 1527, tentara demak menguasai tuban,
setahun kemudian menduduki Wonosari (purwodadi, jateng), dan tahun 1529
menguasai Gagelang (madiun sekarang). Daerah taklukan selanjutnya adalah
medangkungan (Blora, 1530), Surabaya (1531), Lamongan (1542), wilayah Gunung
Penanggungan (1545), serta blambangan, kerajaan hindu terakhir di ujung timur
pulau jawa (1546).
Di sebelah
barat pulau jawa, kekuatan militer Demak juga merajalela. Pada tahun 1527,
Demak merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran (kerajaan Hindu di Jawa Barat), serta
menghalau tentara tentara portugis yang akan mendarat di sana. Kemudian,
bekerja sama dengan saudagar islam di Banten, Demak bahkan berhasil meruntuhkan
Pajajaran. Dengan jatuhnya Pajajaran, demak dapat mengendalikan Selat Sunda.
Melangkah lebih jauh, lampung sebagai sumber lada di seberang selat tersebut
juga dikuasai dan diislamkan. Perlu diketahui, panglima perang andalan Demak
waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (sumatera), yang juga menjadi
menantu Sultan Trenggana.
Di timur
laut, pengaruh demak juga sampai ke Kesultanan banjar di kalimantan. Calon
pengganti Raja Banjar pernah meminta agar sultan Demak mengirimkan tentara,
guna menengahi masalah pergantian raja banjar. Calon pewaris mahkota yang
didukung oleh rakyat jawa pun masuk islam, dan oleh seorang ulama dari Arab,
sang pewaris tahta diberi nama Islam. Selama masa kesultanan Demk, setiap tahun
raja Banjar mengirimkan upeti kepada Sultan Demak. Tradisi ini berhenti ketika
kekuasaan beralih kepada Raja Pajang.
Di masa
jayanya, Sultan Trenggana berkunjung kepada Sunan Gunung Jati. Dari Sunan
gunung jati, Trenggana memperoleh gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Gelar Islam
seperti itu sebelumnya telah diberikan kepada raden patah, yaitu setelah ia
berhasil mengalahkan Majapahit.
Pada
awalnya, majid agung Demak menjadi pusat kegiatan kerajaan islam pertama di
jawa. Bagunan ini juga dijadikan markas para wali untuk mengadakan Sekaten.
Pada upacara sekaten, dibunyikanlah gamelan dan rebana di depan serambi masjid,
sehingga masyarakat berduyun-duyun mengerumuni dan memenuhi depan gapura. Lalu
para wali mengadakan semacam pengajian akbar, hingga rakyat pun secara sukarela
dituntun mengucapkan dua kalimat syahadat.
Cepatnya
kota demak berkembang menjadi pusat perniagaan dan lalu lintas serta pusat
kegiatan pengislaman tidak lepas dari andil masjid Agung Demak. Dari sinilah
para wali dan raja dari Kesultanan Demak mengadakan perluasan kekuasaan yang dibarengi
oleh kegiatan dakwah islam ke seluruh Jawa. www.demakkab.go.id/
C.
SUNAN BONANG
Sunan Bonang
adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad.
Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban
bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik
penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil
dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang.
Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang,
yang sering dihubungkan dengan namanya. Universitas
Leiden menyimpan sebuah karya
sastra bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang.
Menurut G.W.J. Drewes, itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja
mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525. Ia
dimakamkan di daerah Tuban, Jawa Timur.
D.
SEJARAH
KOTA TUBAN
Sejarah Tuban - Dilihat
dari peta Indonesia, letak geografisnya tuban terletak pada 111°30’ - 112°35’
BT 6°40’ - 7°18’ LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
1.
Sebelah Utara : Laut Jawa
2.
Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan
3.
Sebelah Selatan : Kabupaten Bojonegoro
4.
Sebelah Barat : Kabupaten Rembang dan
Kabupaten Blora ( Jateng )
Kemudian dari segi topografi, yang memiliki:
- Luas Daratan : 183.994.562 Ha ( 3,8% dari luas Wilayah Profinsi Jawa Timur )
- Panjang pantai 65 Km membentang dari arah timur Kecamatan Palang sampai arah barat Kecamatan Bulu Bancar.
- Luas Lautan : 22.608,00 Km persegi.
Dari
segi geologi, keadaan tanah di Kabupaten Tuban terdiri dari :
- Mediteran merah kuning, berasal dari endapan batu kapur di daerah bukit sampai gunung ( 38% ) dari luas wilayah, terdapat dikecamatan Semanding, Montong , Kerek, Palang, Jenu, sebagian Tambakboyo, Widang, plumpang dan Merakurak
- Alluvial, berasal dari endapan didaerah daratan dan cekungan ( 34% dari luas wilayah, terdapat di Kecamatan Tambakboyo, Bancar, Tuban, Palang, Rengel, Soko, Parengan, singgahan, Senori dan Bangilan.
- Grumusol, Berasal dari endapan batuan di daerah yang bergelombang ( 5% dari luas wilayah ) terdapat dikecamatan Bancar, jatirogo, dan Senori.
Kota tuban di tinjau dari geografinya
dan dapat kita lihat juga bahwa Tuban selain memilki laut,pantai dan Pertanian
yang subur juga memilki pegunungan kapur. Hal ini yang menyebabkan Kota Tuban
memilki Sumber daya alam yang cukup baik, dan semestinya hal ini harus
ditunjang dengan pengelolaan yang baik pula.
Batuan kapur mendominasi dataran
wilayah tuban yang ikut mempengaruhi sosial dan budaya dalam kehidupan
masyarakat tuban.
Asal Usul Nama Tuban
Dalam masyarakat Indonesia khususnya
Jawa, nama mengandung makna dan merupakan suatu hal yang bersifat sakral. Oleh
karena itu nama Raja raja dibedakan dengan nama rakyatnya dan bagi masyarakat
nama kecil berbeda dengan nama sesudah kawin. Beberapa pendapat tentang
pemberian nama sebuah desa / daerah dikaitkan dengan : Dalam legenda
mengenai asal usul “Tuban” terkait dua tempat yang penting yaitu Watu
Tiban dan Bektiharjo. Ketika kerajaan Majapahit jatuh, semua harta kekayaan
dibawa ke Demak. Salah satu harta kekayaan Majapahit yang dibawa ke Demak adalah
pusaka kerajaan yang berbentuk batu dan pemindahannya dipercayakan pada
sepasang burung bangau. Sesampai disuatu daerah, burung bangau yang sedang
membawa batu pusaka diolok olok oleh anak anak pengembala dan karena marah maka
jatuhlah batu pusaka kerajaan Majapahit. Adapun tempat dimana batu pusaka itu
jatuh, dinamakan Tuban. Dengan demikian nama Tuban berasal dari kata “Wa(tu)
Ti(ban)”. Dan ternyata batu tersebut berupa sebuah Yoni. Sesuai dengan petunjuk
yang di terima oleh Raden Dandang Wacono yaitu membuka hutan Papringan untuk
dijadikan negara. Pada waktu pembukaan hutan papringan, keluarlah dengan tidak
terduga sebuah sumber air. ari peristiwa”Me(tu) (Ban)yune” yang berarti keluar
airnya, maka spontan Raden Aryo Dandang Wacono memberi naman tempat tersebut
dinamakan Tuban. umber airnya sangat sejuk dan pada akhirnya tempat tersebut
dinamakan “Bektiharjo’.
Menurut kebiasaan sehari hari
masyarakat Tuban mudah diarahkan untuk melaksanakan yang bersifat
membangun. Sifat demikian dalam bahasa Jawa dikatakan : “Nges (Tu) kewaji (Ban).
Dalam bahasa Jawa Kawi, Tuban berarti “Jeram’, sedangkan jeram itu
sendiri adalah air terjun. Apabila kita lihat di Tuban terdapat air terjun yang
terdapat di kecamatan Singgahan (air terjun nglirip) dan di kecamatan Semanding
( air terjun banyu langse ). ada kedua air terjun baik di nglirip maupun di air
terjun banyu langse tidak ada data Arkeologi yang mendukung bahwa itu bekas
suatu kota.
Di Ngerong kecamatan Rengel terdapat arca Mahatula yang menunjukkan ciri jaman Singosari. Begitu pula terdapat pecahan keramik serta batu bata, selain itu wilayah kecamatan rengel di temukan pula prasasti Malengga dan Banjaran yang bertahun 1052 M. Rengel terletak di tepi Sungai Bengawan Solo yang jaman dulu merupakan sarana penghubung utama. Ditepi sungai bengawan solo terdapat hamparan sawah yang subur serta pegunungan yang membujur dari arah utara sampai ke selatan. Hal ini sangat strategis ditinjau dari segi ekonomi maupun militer dalam mendukung pengembangan pusat pemerintahan.
Di Ngerong kecamatan Rengel terdapat arca Mahatula yang menunjukkan ciri jaman Singosari. Begitu pula terdapat pecahan keramik serta batu bata, selain itu wilayah kecamatan rengel di temukan pula prasasti Malengga dan Banjaran yang bertahun 1052 M. Rengel terletak di tepi Sungai Bengawan Solo yang jaman dulu merupakan sarana penghubung utama. Ditepi sungai bengawan solo terdapat hamparan sawah yang subur serta pegunungan yang membujur dari arah utara sampai ke selatan. Hal ini sangat strategis ditinjau dari segi ekonomi maupun militer dalam mendukung pengembangan pusat pemerintahan.
Untuk mendukung penelusuran kapan
berdirinya Tuban sebagai desa atau wilayah yang setingkat dengan kabupaten
sekarang ini perlu pengkajian sumber tertulis yang berupa :
a. Sumber
tertulis berupa: Prasasti Kambang Putih, Prasasti Malengga, Prasasti Banjaran,
Prasasti Tuban.
b. Sumber
tertulis berupa. Tentara Tar Tar dibawah pimpinan komando Sih-pie, Kau Sing dan
Ike Messe, sebagian mendarat di Tuban dan sebagian meneruskan ke Sedayu. Dengan
bantuan Raden Wijaya, tentara TarTar dapat mengalahkan Jayakatwang dari Kediri
dan pada akhirnya tentara Tar-Tar dapat di hancurkan oleh Raden Wijaya dengan
bantuan Arya Wiraraja dari Sumenep. Setelah hancurnya tentara Tar-Tar, Raden
Wijaya dinobatkan sebagai raja Mojopahit dengan gelar Sri Kertajasa Prawira.
c. Sumber
Tertulis Berita Luar Negeri. Berita Cina yang sangat penting adalah uraian Ma
Hua dalam bukunya Ying Yai Shing Lan. Ma Hua adalah orang Tionghoa yang
beragama Islam, yang mengiringi perjalanan Cheng Ho dalam perjalanan ke daerah
daerah lautan selatan ( 1413 M – 1425 M ).
E.
WISATA
BAHARI LAMONGAN
Terletak di pesisir utara Pantai
Jawa, tepatnya di kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan – Jawa Timur, Wisata
Bahari Lamongan (WBL) menawarkan oase tersendiri bagi wisatawan. Berdiri sejak
tahun 2004 sebagai hasil pengembangan objek wisata yang telah ada sebelumnya,
yaitu Pantai Tanjung Kodok.
Memadukan konsep wisata bahari
dan dunia wisata dalam areal seluas 11 hektare, WBL siap memanjakan pengunjung
dengan konsep one stop service mulai jam 08.30-16.30 WIB setiap harinya. Didukung
pula dengan hadirnya 3 wahana baru setiap tahunnya. Selain itu tersedia pula
fasilitas pendukung seperti Pasar Hidangan, Pasar Wisata, Pasar Buah dan Ikan
serta fasilitas umum lain seperti Masjid, Klinik, ATM, Tempat Menyusui Ibu
& Bayi, Toilet, Free WIFI, Tempat Parkir dan lain sebagainya.
Terhubung dengan Tanjung Kodok Beach Resort dan
Maharani Zoo & Goa, menjadikan perjalanan wisata anda semakin nyaman,
lengkap dan berkesan.
Tips berwisata di WBL
Mengunjungi WBL pengalaman yang
bisa di jadikan tips hemat ataupun persiapan sebelum berwisata di WBL:
1. setelah
pembelian tiket diloket, jangan langsung dipakai. tiket masuk yang berbentuk
gelang nantinya akan dipasang sendiri oleh penjaga pintu
2. wisata
ini melarang membawa makanan dalam bentuk apapun kecuali air minum. Bagi anda
yang ingin menghemat karea memang menu yang ada di cafetaria tergolong agar
mahal. satunya cara dengan menimbun nasi bungkusan dalam tas bersama baju-baju.
usahakan jangan sampai mencurigakan karena saat pemeriksaan tiket, penjaga akan
memeriksa satu per satu tas. jika sampai ketahuan, maka makanan yang sudah anda
persiapan harus ditinggal diluar.
3. Setiap
peringatan hari ulang tahun lamongan, WBL gratis. Bisa dijadikan timing yang
tepat buat berwisata tanpa mengeluarkan uang tapi jangan tanya antrinya.Kebanyakan
wahana di WBL sistemnya antri, maksudnya berbatas orang setip masuknya.
karenanya agar kita bisa menikmati wahana tanpa perlu menunggu lama antrian,
alangkah baiknya berwisata ke WBL pada weekday. Selain dari segi kocek hemat
kita bisa mencoba semua wahana. namun jika terpaksa harus datang saat weekend,
agar lebih nyaman menikmatinya bisa dengan memulai rute petualang anda dari
belakang, mulai dari anjungan walisongo kemudian ke rodeo dan seterusnya dan
finalnya di rumah kucing. berlawanan arusmemang namun bisa dijadikan
pertimbangan. hehe soalnya pernah saya datang pas H+3 lebaran, saking
antrinya sia-sia datang namun gak semua wahana bisa dinikmati karena panjang
dan lama antrian lebih lama dari pada pas menikmati wahana di dalamnya. Agar bisa
larut dalam serunya permainan, maka anda bisa bawa pakaian ganti, karena
banyak wahana yang mengharuskan kita untuk basah-basahan terutama di wahana
permainan air. jika anda gak ingin basah di wahana ini, anda juga bisa
persiapan dengan membawa payung
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman tadi dapat disimpulkan
1. Dengan
ziarah wisata peserta dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pembuktian
pelajaran
2. Siswa
dapat mempelajari langsung objek dengan pendekatan kontekstual.
B. Saran
Adapun saran-saran yang disampaikan
penulis :
1. Dengan
ziarah wisata dilakukan dua semester sekali agar peserta dapat memaksimalkan
belajar
2. Sebelum
berangkat persiapan baik-baik apa yang dibutuhkan dalam perjalanan.
DAFTAR PUSTAKA
Kunjungan dan pengamatan secara langsung
www.geogle.com
No comments:
Post a Comment