contoh surat perjanjian sewa kios mudah dan banyak digunakan



PIHAK PERTAMA
 
SURAT PERJANJIAN SEWA KIOS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1.      Nama              :
Alamat                        :
No HP              :
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA sebagai PEMILIK KIOS

2.      Nama              :
Alamat                        :
No HP              :
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA sebagai PENYEWA KIOS.

Bahwa kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian sewa kios dengan ketentuan sebagai berikut :
1.      PIHAK PERTAMA menyewakan bangunan berupa kios dengan ukuran 3x4 m perkios yang beralamat di kawasan Candi Gedong Songo kepada PIHAK KEDUA.
2.      PIHAK KEDUA telah menyetujui harga atau sewa per kios dengan nilai Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) pertahun yang dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA.
3.      Bahwa kios resmi ditempati atau digunakan oleh PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA bersedia membayar lunas harga atau sewa kios. Dan kontrak dinyatakan telah berjalan atau terhitung bersamaan dengan adanya kesepakatan berupa tanda tangan dalam surat perjanjian ini oleh kedua belah pihak.
4.      Bahwa masa sewa atau kontrak hanya berlaku selama 1 (satu) tahun, dan apabila dikemudian hari PIHAK KEDUA berkeinginan menambah masa sewa atau kontrak, maka PIHAK KEDUA wajib mengikuti dan mentaati kesepakatan baru yang dibuat oleh PIHAK  PERTAMA.
5.      Selama masa sewa masih berjalan dan terjadi kerusakan, kehilangan, maupun hal-hal lain yang terjadi dilokasi yang disewakan maka hal tersebut menjadi tanggungjawab penuh PIHAK KEDUA
6.      Bahwa hal-hal yang tidak diatur secara rinci dalam surat perjanjian ini sudah dibahas dan dibicarakan secara lisan oleh kedua belah pihak.
Demikian surat perjanjian ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Dan apabila dikemudian hari terjadi perselisihan maka akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Semarang,                                

PIHAK PERTAMA




………………………………………
PIHAK KEDUA




………………………………………

PIHAK KEDUA
 
SURAT PERJANJIAN SEWA KIOS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1.      Nama              :
Alamat                        :
No HP              :
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA sebagai PEMILIK KIOS

2.      Nama              :
Alamat                        :
No HP              :
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA sebagai PENYEWA KIOS.

Bahwa kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian sewa kios dengan ketentuan sebagai berikut :
1.      PIHAK PERTAMA menyewakan bangunan berupa kios dengan ukuran 3x4 m perkios yang beralamat di kawasan Candi Gedong Songo kepada PIHAK KEDUA.
2.      PIHAK KEDUA telah menyetujui harga atau sewa per kios dengan nilai Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) pertahun yang dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA.
3.      Bahwa kios resmi ditempati atau digunakan oleh PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA bersedia membayar lunas harga atau sewa kios. Dan kontrak dinyatakan telah berjalan atau terhitung bersamaan dengan adanya kesepakatan berupa tanda tangan dalam surat perjanjian ini oleh kedua belah pihak.
4.      Bahwa masa sewa atau kontrak hanya berlaku selama 1 (satu) tahun, dan apabila dikemudian hari PIHAK KEDUA berkeinginan menambah masa sewa atau kontrak, maka PIHAK KEDUA wajib mengikuti dan mentaati kesepakatan baru yang dibuat oleh PIHAK  PERTAMA.
5.      Selama masa sewa masih berjalan dan terjadi kerusakan, kehilangan, maupun hal-hal lain yang terjadi dilokasi yang disewakan maka hal tersebut menjadi tanggungjawab penuh PIHAK KEDUA
6.      Bahwa hal-hal yang tidak diatur secara rinci dalam surat perjanjian ini sudah dibahas dan dibicarakan secara lisan oleh kedua belah pihak.
Demikian surat perjanjian ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Dan apabila dikemudian hari terjadi perselisihan maka akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Semarang,                                

PIHAK PERTAMA




………………………………………
PIHAK KEDUA




………………………………………


LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKSTIL BANDUNG


LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
BALAI BESAR TEKSTIL BANDUNG
Laporan perjalanan ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia


Di susun oleh :
Ervi Septi Nandia
Faida Elvina Damayanti
Indar Yunitasari
Refaninda Noviantina


Pemerintahan Kab. Semarang
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga
UPTD satuan pendidikan formal
SMK N 1 JAMBU
Tahun Pelajaran 2019
HALAMAN  PENGESAHAN

Laporan yang berjudul “LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKSTIL BANDUNG “ telah disetujui pada :

Hari , Tanggal      :
Tahun                  : 2019






Mengetahui                                   
Waka kesiswaan                                                             Guru pembimbing




Dani Setiyoningsih                                                              Suti
NIP                                                                                     NIP -


Mengetahui Kepala Sekolah




Setiyono
Pembina Utama Muda
NIP








MOTTO

1.      Bukanlah hidup kalau tidak ada masalah, bukanlah sukses kalau tidak melalui rintangan, bukanlah menang kalau tidak dengan pertarungan, bukanlah lulus kalau tidak ada ujian, dan bukanlah berhasil kalau tidak berusaha.
2.      Kegagalan bukan berarti kita tidak mampu, yang penting kita telah berbuat untuk mencoba kagagalan, bukan berarti kita telah kehilangan segalanya, mungkin belum saatnya kita mendapatkan apa yang kita cari.
3.   Tapi kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda. Kagagalan bukan berarti Allah mengabaikan kita melainkan Allah punya rencana lain yang lebih indah untuk kita.
4.     Karena hidup adalah perjuangan, maka setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan. Dan akhir dari pengorbanan adalah kebahagiaan yang akan kita gapai.
5.      Hidup ini singkat, maka jangan membuatnya lebih singkat lagi dengan sesuatu yang sia-sia. Kenyataan yang terburuk sekalipun harus diterima. Sebab, betapapun kegelisahan itu tak pernah menyelesaikan masalah.
6.      Jalan keluar acap datang setelah kesabaran dan kegembiraan acap puls datang setelah kesedihan.
7.    Kemarin adalah mimpi yang telah berlalu. Esok hari adalah cita-cita yang indah dan hari ini adalah kenyataan.
8.      Pintar karena balajar, cerdas karena mengajar
9.      Pendidikan bukan suatu modal hidup, namun sesuatu yang harus hidup
10.    Ilmu diperoleh bukan dari pendidikan, tapi dari proses belajar
11.    Belajar dihari ini, sukses dimasa depan










PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:
1.      Ayahanda dan ibunda tercinta
2.      Bapak Setiyono (Kepala Sekolah)  selaku kepala SMK N 1 JAMBU
3.      Bapak Dendi selaku wali kelas X TB 1
4.      Bapak/ Ibu guru, karyawan/ karyawati, SMK N 1 JAMBU
5.      Rekan-rekan seperjuangan
6.      Serta para pembaca yang budiman.



















KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan taufiq, hidayah, dan inayah-Nya penulisan dapat menyelesaikan karya tulis ini tanpa kendala yang berarti. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ulangan kenaikan kelas Tahun Pelajaran 2019 smk n 1 jambu. Penulis menyadari bahwa selesainya karya tulis ini tidak lepas dari bantuan langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1.      Bapak Setiyono (Kepala Sekolah)  selaku kepala SMK N 1 Jambu
2.      Ibu Suti selaku wali kelas dan pembimbing penulisan karya tulis.
3.      Bapak/ Ibu pemandu Kunjungan Industry Balai Besar Tekstil Bandung
4.      Bapak/ Ibu Guru, Karyawan/ Karyawati SMK N 1 Jambu
5.      Teman-teman seperjuangan.

      Penulis juga menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini meski sudah dilakukan secara optimal, namun tidak menutup kemungkinan banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan demi perbaikan karya tulis ini khususnya, dan peningkatan kinerja penulis pada masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi rekan-rekan yang sedang menuntut ilmu demi masa depan.
Amin…!

                                                                        Jambu, 11 Mei 2019


                                                                                                                                    Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
PERKEMBANGAN tekstil di Indonesia tak terlepaskan dari Balai Besar Tekstil (BBT). Balai yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan (BPPIP), Departemen Perindustrian dan Perdagangan, ini berkembang duluan sebelum pertekstilan di negeri ini dimulai.
Pada 1928, empat gadis asal Majalaya, Emas Mariam, Endah Suhaenda, Oya Rohana, dan Cicih dikirim ke Bandung. Mereka belajar tenun menggunakan alat tenun semi otomatis yang tidak membutuhkan listrik disebut alat tenun bukan mesin (ATBM) di BBT. Dari tangan keempat perempuan inilah teknik tenun dan dinasti-dinasti usaha tekstil rakyat Majalaya mulai berkembang.
Mulai dari sini juga alat tenun bukan mesin (ATBM) mulai populer. Saat itu Textil Instituut en Batik Proefstation (TIB) dipimpin oleh Dalenoord sejak berdiri hingga 1934. Mesin itu juga menjadi titik mulai majunya industri tekstil Indonesia.
Balai Besar Tekstil berdiri pada 1922. Dulu namanya Textiel Inrichting Bandoeng (TIB). Pendirian balai ini merupakan prakarsa Ir. Surachman dan Prof. Dr. Bernard serta bantuan Bupati Bandung, Wiranatakusumah. Balai ini tergabung dalam lingkungan Departemen Landbouw Nijverheid en Handel (L.N.& H.).

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Mendefinisikan Balai Besar Tekstil Bandung?
2.      Apa yang menjadi daya tarik Balai Besar Tekstil Bandung?

C.      TUJUAN
1.      Untuk mengetahui Sejarah BALAI BESAR TEKSTIL BANDUNG.
2.      Untuk mengetahui Objek Wisata Menarik yang ada di Balai Besar Tekstil Bandung.

D.      MANFAAT
Dari pelaksanaan study wisata dan penyusunan Laporan Study Wisata ini dapat diambil manfaat antara lain:
1.       Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
2.       Melatih diri untuk bekerjasama khususnya saling menukar informasi antar  siswa dalam kelompok maupun di luar kelompok.
3.       Menanamkan rasa tanggung jawab untuk menjalankan semua tugas yang diberikan.
4.       Disiplin waktu dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas.
5.       Berlatih menerima hal-hal baru.























BAB II
PEMBAHASAN

A.     Sejarah
Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama “Textiel Inrichting Bandoeng TIB” bernayng di bawah Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel. Pendirian lembaga ini bertujuan untuk memberi penyuluhan kepada industry tekstil, terutama kepada pertenunan rakyat dengan memperkenalkan teknologi tekstil yang lebih maju.
Selama pendudukan Jepang sampai kemerdekaan Indonesia, lembaga ini mengalami beberapa kali penggantian nama dan pada tahun 1966 lembaga ini diberi nama Institut Teknologi Tekstil adalah menyelenggarakan penelitian, pengembangan dan pendidikan. Kegiatan pendidikan mencangkup program pendidikan tinggi tekstil untuk tingkat sarjana muda dan sarjana, baik dalam bidang teknik tekstil maupun kimia tekstil.
Pada tahun 1979 Institut Teknologi Tekstil mengalami perubahan struktur menjadi dua lembaga, yaitu Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Tekstil serta Sekolah Tinggi Teknolog Tekstil.
Pada tahun 2002 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Tekstil yang bernaung di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan Departement Perindustrian dan Perdagangan mengalami perubahan nama dan struktur menjadi Balai Besar Tekstil atau disingkat BBT.
Sejak didirikannya, lembaga ini telah banyak menberikan sumbangan dalam rangka pengembangan industri tekstil di Indonesia dengan memberikan pelayanan informasi, konsultasi, pengadaan kursus-kursus, penerbitan sertifikat mutu produk serta melakukan penelitian dan pengembangan.
Balai Besar Tekstil yang selanjutnya dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 778MPPKep112002 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan.
Pada 2002, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Tekstil (BBPPIT) berubah namanya menjadi Balai Besar Tekstil (BBT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan (BPPIP), Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Pada 2006 Balai Besar Tekstil (BBT) berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Departemen Perindustrian. Departemen Perindustrian sendiri berubah menjadi Kementerian Perindustrian pada 2010. Adapun Balai Besar Tekstil berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI).
Pendirian lembaga ini untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada industri tekstil terutama pertenunan rakyat. Balai Besar Tekstil pun memiliki kewenangan melakukan pengujian terhadap bahan-bahan tekstil, seperti benang, cap dan obat-obatan, pengujian alat-alat tenun dan lain-lain.
Laboratorium Pengujian Tekstil Balai Besar Tekstil mendapat akreditasi dari National Association of Testing Authorities (NATA) Australia pada1994 dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) Indonesia pada 2003. Akreditasi Laboratorium melalui asesmen audit dan penilaian oleh ahli-ahli professional berdasarkan persyaratan standar internasional yaitu ISO/IEC17025- 2005.

VISI
Menjadi lembaga riset dan pelayanan jasa teknis yang unggul dan terpercaya di bidang Tekstil.

MISI
1.      Melakukan penguatan kompetensi melalui inovasi teknologi.
2.      Memberikan pelayanan jasa teknis yang profesional.
3.      Meningkatkan jejaring dengan lembaga lain.
4.      Tugas Pokok dan Fungsi
Balai Besar Tekstil mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri tekstil sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

Dalam melaksanakan tugasnya, BBT  menyelenggarakan fungsi:
1.      Penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pelaksanaan pelayanan dalam bidang pelatihan teknis, konsultansi/penyuluhan, alih teknologi serta  rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi, dan penanggulangan pencemaran industri;
2.      Pelaksanaan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfatan teknologi informasi;
3.      Pelaksanakan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, dan produk industri tekstil, serta kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan;
4.      Pelaksanaan perencanaan, pengelolaan, dan koordinasi sarana dan prasarana kegiatan penelitian dan  pengembangan di lingkungan BBT, serta penyusunan dan penerapan standarisasi industri tekstil; dan
5.      Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBT.
























BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Bandung dan sekitarnya telah menjadi daerah wisata yang cukup berpengaruh di Indonesia. Sudah menjadi rutinitas jika setiap akhir pekan atau libur panjang banyak wisatawan mendatangi pusat wisata di Bandung. Selain wisata kuliner dan wisata alam, Bandung memiliki tempat wisata belanja produk tekstil/fesyen juga seperti Pasar Baru Trade Center, Cihampelas, Distro/Factory Outlet Jalan Riau dan Jalan Setiabudi, Cigondewah dan lain-lain.
Kebanyakan orang hanya mengetahui hasil produk tekstil dari segi perdagangan(jual beli) dan pemakaiannya (fesyen). Untuk mengetahui proses produksi yang lebih detail seperti pertenunan, perajutan dan lain-lain kita harus langsung mengunjungi pabrik atau industri tekstil. Hal ini tidak mudah dilakukan oleh masyarakat umum apalagi dalam jumlah besar (rombongan) karena pihak pabrik belum tentu siap menerima kunjungan seperti ini.
Balai Besar Tekstil sebagai lembaga jasa dan penelitian tekstil memiliki banyak fasilitas produksi tekstil, mulai dari proses perajutan, pertenunan, garmen, pengujian tekstil dan sebagainya. Dengan adanya wisata tekstil ini masyarakat umum dapat berkunjung ke Balai Besar Tekstil, mendapatkan pengalaman baru dan menambah wawasan dunia tekstil.

B.     SARAN
Kita sebagai generasi muda hendaklah menjaga sejarah bangsa kita. Khsusnya pada unsur sejarah dan janganlah kita merusak keindahan alam sekitar kita. penulis berharap pembaca memcerikan kritik atau saran yang  bersifat membangun penulis menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna. Maka dari itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun guna mencapai kesempurnaan penulisan.











DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL---------------------------------------------------------------------------------------   
KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------------------------------   
DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------------------------------   
BAB I. PENDAHULUAN   -------------------------------------------------------------------------------
A.     Latar belakang--------------------------------------------------------------------------------------   
B.     Rumusan Masalah----------------------------------------------------------------------------------
C.     Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------------
D.     Manfaat----------------------------------------------------------------------------------------------

BAB II. PEMBAHASAN----------------------------------------------------------------------------------   
A.     Sejarah------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB 1II. PENUTUP----------------------------------------------------------------------------------------
A.     Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------------
B.     Saran -------------------------------------------------------------------------------------------------