Ketika Khalifah Umar bin Khattab mengangkat 'Amr bin 'Ash menjadi
gubernur di Mesir, beliau bertanya kepada 'Amr: "Wahai 'Amr, ada ada
pencuri datang kepadamu, apa yang akan kamu lakukan?" 'Amr bin 'Ash dengan tegar dan tegas menjawab: "Akan aku potong tangannya."
Bagaimanakah respon Khalifah Umar akan jawaban tegas ini? Ternyata
responnya lebih tegar dan tegas: "Kalau datang kepadaku seorang
pendudukmu dalam keadaan kelaparan, tangamu yang akan aku potong." Tak
panjang jawaban khalifah Umar, namun mampu menjadikan hati pendengarnya
gemetar dan merasa berat mendapatkan amanah menjadi gubernur.
Kisah tersebut menyiratkan banyak hal, di antaranya adalah bahwa ada
hubungannya pencurian dengan kondisi kelaparan penduduk. Ketika
pencurian merajalela di suatu negeri dalam berbagai bentuknya, jangan
harap negeri itu menjadi kaya, jaya dan penuh berkah walaupun sumber
daya alamnya terkenal potensial kaya. Pencurian kelas kecil disebut
pencopetan atau pengutilan, sementara pencurian kelas kakap disebut
dengan korupsi anggaran.
Hal lain yang bisa dipetik dari kisah di
atas adalah bahwa yang paling bertanggungjawab atas kondisi masyarakat
suatu negeri adalah pemimpinnya. Yang menyedihkan adalah ketika pemimpin
itu sendiriinya yang memimpin aksi pencurian di negerinya. Tak salah
kalau hukuman bagi koruptor itu diberatkan. Namun mengapa masih saja
marak kasus pencurian yang bernama korupsi ini?
No comments:
Post a Comment