Cerpen ku temukan Cinta setelah Ice Cream Lumer dimukamu





Malam ini, malam minggu yahh sekarang malam minggu
Aku dirumah saja karena hujan turun dan ada petir menyambar-nyambar aku kedinginan dan mencubit kulitku dan rasanya masuk ketulangku Ddddeeeerrrrr !! tampaknya petir menyambar pohon cengkeh disebelah dekat rumahku.
 Tak henti petir pun menyambar dan terus menyambar..... aku mulai merasa takut ...
dan tak bisa tidur suara petir dan hujan dimalam yang gelap suasana pun terasa amat sunyi kini kesendirian  menghantui pikiranku.
Aku melihat  jam di hp ku, ternyata telah menunjukan 00.40 WIB. “ternyata sudah lewat  tengah malam “aku berkata dalam hati. 
Aku mencoba memejamkan mata tapi tetap saja rasa takut menjadikanku  tidak bisa tidur.
            Aku mendengar bunyi “kring kring”, itulah tanda ada pesan di Hp. Aku membawa Hp ku  ternyata dari kekasihku, Waluya. “HBD SELAMAT BERTAMBAH UMUR, sayangku, semoga panjang umur, sehat selalu, tambah cantik,tambah pintar,enggak nakal, enggak bawel tambah langgeng sama aku, tambah dissayang tuhan, orang tua, keluarga dan teman-teman, semoga selalu dalam lindungan ALLAH hanya itu yang bisa aku kasih ke kamu, ehh jangan lupa, besuk kita ke pantai, aku jemput dirumah kamu jam 08.00 WIB yahhh :* sms dari Waluya. Akupun tersenyum bahagia membacanya sms yang indah itu .
            Besok adalah hari ulang tahunku, tepat tanggal 5 Mei. Hujan disertai petir pun reda, hatiku merasa tenang akupun terlelap tidur. 
Pukul 04.00 alarm pun berbunyi. Aku terbangun, saat kubuka pintu dan beranjak dari kamar tidurku, sudah terdapat si munil si kucing kesayanganku yang sedang beteriak seakan memintaku untuk segera beranjak dari tempat tidurku 
Lalu aku segera bangun dan mengambil air wudhu dan segera melaksanakan salat subuh. 
Tak ku sadari aku tertidur ditempat sholat , karena memang masih mengantuk sisa semalam masih sangat terasa.
Tepat pukul 07.00 WIB ayah dan ibuku mengetuk pintu, aku masih tertidur pulas.
            Ayah dan ibuku membuka kamarku dan mematikan lampu. 
Dia memercikan air  ke wajahku, rasanya kaget sekali, hingga akupun ingin marah sebenarnya. 
Ayahku menyanyikan lagu “selamat ulang tahun” dan membawakan sebuah kue coklat dan diatasnya terdapat coklat berbentuk Princess lengkap dengan teman-temanya dan dua buah lilin yang bertuliskan angka satu dan angkat tujuh.
            Ibuku membawakan sebuah kotak besar yang dibungkus rapi memakai kertas berwarna pink warna kesukaanku bergambar balon dan bunga-bunga yang indah, aku terkejut dan senang sekali, lalu mereka mencium pipiku dan mengusap-usap rambutku sambil berkata “dasar anak manja! ” selamt ulang tahun sayang, tambah cantik dan pintar, enggak boleh nakal dan suka ngambekan lagi, jadi anak manja, 
aku pun menjawab ” iya ayah iya ibu aku tidak akan jadi anak manja lagi” 
“ ayo, sarapan sudah siap “ kata ibu. 
Kami langsung bergegas keruang makan dan makan bersma keluarga.
            Bel rumah berbunyi “ting-tong” ternyata Waluya dengan pakaian yang terlihat beda karena sangat rapi hari ini , aku melihatnya memakai jins coklat dan kemeja coklat bergaris dan jam tangan sporty nya terlihat sangat keren sekali, wewangian khasnya pun terasa sampai keruang makan, Waluya menepati janji  datang menjemputku. 
Aku langsung bergegas mandi, saat aku keluar dari kamar aku melihat ayah dan Waluya sedang berbincang-bincang diruang tamu dengan segelas cangkir berisi susu putih yang sudah habis, pertanda bahwa Waluya menunggumu sudah agak lama. Aku dan Waluya  pun berpamitan ke Ayah dan Ibu dan setelah mencium tangan ayah dan ibu kami segera berangkat ke pantai.
           Mobil Waluya perlahan mulai meninggalkan rumah , memang aku dan Waluya akan pergi kepantai di Kota kami 
Didalam mobil, Waluya mengucapkan kepadaku selamat ulang tahun lengkap dengan do'a yang baik. 
Waktu telah menunjukan pukul 10.00 WIB kami telah sampai dipantai. 
Pagi dipantai  memang pemandangan yang sangat indah. “Crrtt Crrtt” bunyi perutku. 
Apa kamu belum sarapan “kata Waluya” 
udah, tapi sekarang aku sudah lapar lagi” Jawaban. 
“dasar! Anak manja ! Jawab Waluya sambil mencubit hidungku.
             Kami pun langsung duduk disebuah warung kecil yang menyajikan berbagai menu makanan yang aku lihat memang sangat menggoda di beberapa menu yang dihidangkan. 
Saat Waluya kekamar mandi, Hp dia berbunyi satu sms masuk dan akupun berinisiatif untuk mengambil, aku fikir siapa tau sms penting dari orang tuanya atau siapa, maka aku pun membuka smsnya , namun ternyata isi smsnya dari seseorang yang tidak aku harpakan
 “hai sayang, aku sudah sampai dipantai nih
begitu hancur dan terasa pening dan kaku seluruh persendian ini “hatiku hancur dan air mataku berjatuhan di hari yang sangat special ini kenapa harus ternodai dengan kejadian ini. 
Waluya pun muncul dari kamar mandi , Aku mencoba membunyikan rasa hancurnya hati ini dan mengusap epat air mata yang memang terus mengalir agar tak terlihat  pada Waluya, aku pun mencoba melihatnya  dengan sebuah senyuman, meski aku tak jadi selera untuk makan dan meninggalkan begitu saja pesanan yang telah aku pesan, meski Waluya sempat merasa curiga akan tingkahku, akupun mencoba mmeberikan alasan yang masuk akal agar Waluya tidak mengetahui kejadian yang telah aku ketahui
Kami mulai berjalan-jalan kembali mengelilingi pantai, dan Waluya berinisiatif untuk membeli sebuah ice cream cornet rasa vanilla, memang ice cream corneto vanilla adalah rasa kesukaanku. 
Aku pun mulai membuka kemasan ice cream itu. Tampak dari jauh sana, ada seorang wanita cantik yang berlari-lari seraya berkata “Waluyaaaaaaaaaaaaaa!!”. 
jantung ini berdegub kencang dan akupun seperti mau pingsan saat kejadian yang sebenarnya sudah aku duga ini akan terjadi, tapi aku harus merasa kuat untuk mengetahui dan ingin segera tau apa yang sebenarnya terjadi .
             Wanita itu berada tepat disampingku dan berkata “hai Waluya, kamu udah lama menunggu ya ? ummbb ini siapa ?? apa kau bersama adikmu ya ???
Mendengar ucapan itu. kemarahan ku seperti tak tertahankan lagi . Aku pun lari masih sambil memegang es krim seakan ingin aku tumpahkan ice cream itu ke muka Waluya itu namun aku tahan dulu.  
dan ternyata benar wanita itu menunjukkan kalau dia memang sudah begiutu dekat dengan Waluya pun dengan sekuat nya aku melemparkan  ice cream itu kepada wajah Waluya
Sambil berkata “inilah tanda cintamu..?? kamu tega ya , dasar kau laki-laki bajingan, ternyata kau picik selama ini , kau selingkuh dibelakangku, kau pandai bersandiwara di belakangku, tapi apa salahku sehingga kau buat aku begini, Meleleh saat terkena sinar matahari, dingin saat disentuh, dan rasanya pun tidak enak saat dimakan sambil terus aku mengajungkan jariku dimuka Waluya  sambil terus berkata.
           dan Waluya tak ,membalas  semua ucapanku dia hanya tertunduk diam membisu hanya sesekali matanya melihat kearahku dan tak bisa berkata-kata
Sambil mengusap air mata aku pun berlari dan mencari taxi. Waluya  pun mengejarku dan sambil memanggilku berusaha untuk mencegahku pergi, tetapi  aku tidak menghiraukannya dan tetap berlari. 
aku membalikkan badanku dan aku berteriak sambil menangis "" KITA PUTUS, Aku tidak sudi kenal dengan bajingan sepertimu lagi, jangan kau harap bisa mengenalku dan mencoba untuk mendekatiku lagi, aku tak akan memafkanmu sampai kapan pun , ingat kau bajingan,,..
Sebuah taxi berhenti, aku langsung membuka pintu dan berkata pada pak sopir “ayo pak cepat segera tinggalkan kencangkan saja kalu perlu, semarang timur ya pak, agak cepat!”
            Di dalam taxiair mataku berjatuhan karena teringat masalah tadi. Sesampainya di rumah, aku langsung pergi ke kamar. aku mulai mencari barang - barang, atau apapun yang ada hubungannya dengan
Waluya, dan aku segera mencari korek api lalu membakar smua kenangan bersama
Waluya  di belakang rumah,.... 
Dan ibu melihat ku , sepertinya naluri seorang ibu tahu apa yang terjadi denganku, ibu mulai menasehatiku agar aku mulai berfikir dewasa dan bersabar, menghadapi proses hidup yang penuh dengan resiko , bahwa hidup bukan seperti saklar listrik yang dengan mudah kita menyalakan apa yang kita mau dan mematikan ketika kita tidak menginginkan hal yang tidak kita sukai terjadi dalam hidup kita, ibu menasehatiku banyak dan ibu juga mengingatkan kejadian kemarin - kemarin bahwa ibu punya feeling kalau
Waluya  bukan lah orang yang tepat untukku,namun aku yang saat itu sedang dimabuk asmara tidak mau menghiraukan apa yang menjadi nasehat ibu, kini aku mengerti akan apa yang seorang ibu hawatirkan , karna semua terbukti saat ini terjadi padaku. dan aku mulai tenang  menangis didekapan ibu dan bapak yang sejak tadi juga ikut memberikan kekuatan hati, agar aku bisa melewati kejadian - kejadian yang mungkin akan juga terjadi nanti suatus aat nanti, mungkin bukan hanya masalah percintaan tapi juga masalah kehidupan lain.   setelah aku dikuatkan oleh kedua orang yang sangat mengerti keadaanku aku menjadi kuat dan muali bisa berhenti meratapi kejadian itu.,  yahh aku harus bisa bangkit dan agar tidak keliahtan lemah dihadapan
Waluya, agar tidak semakin bahagia Waluya  melihat keterpurukanku.
yah ini sudah 3 malam sejak kejadian itu . aku menconba untuk menjernihkan fikiranku dengan menulis kejadian-kejadian untuk aku jadikan kenangan.
aku menjatuhkan tubuh ke kasur seraya mengambil buku diary dan menulis tentang kejadian yang paling pahit selama hidupku yang terjadi di saat hari yang paling berarti bagi diriku. Aku menulis diary sambil sesekali menangis, namun aku bisa ambil hikmahnya, mungkin ini yang terbaik untukku meskipun kenyataan putus dengan perselingkuhan ini harus terjadi sesudah dua tahun aku menjalin hubungan dan menyayangi dia…..
kenapa semua ini terjadi disaat hari bahagiaku ,  ...
Tapi kini aku bahagia sejak bertemu dengan teman SD ku yang telah lama pergi entah kemana, yah HASAN cowok imut dan tampan yang dulu memang menjadi juara kelas, dan sering mengikuti lomba - lomba mewakili sekolah,  dia yang  setelah sd waktu itu pergi ke kota lain untuk sekolah di sebuah pesantren, dan ketika dia pulang kami secara tidak sengaja di masjid dekat rumahku, yah memang dia adalah teman sd ku yang juga tetanggaku, yang memang rumahnya lumayan jauh dari rumahku. dan akhirnya kami pun mulai dekat sejak saat itu,

No comments: