LAPORAN
PELAKSANAAN KEGIATAN (LPK)
KULIAH KERJA NYATA TIM II TAHUN 2021
KELURAHAN : CANDI
KECAMATAN : BANDUNGAN
KABUPATEN : SEMARANG
Disusun oleh:
Delly Wahyu Puspitasari 13030118140075
PUSAT PELAYANAN
KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)
LEMBAGA
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG 2021
HALAMAN
PENGESAHAN
LPK DESA
Dengan selesainya
Kegiatan KKN TIM II TAHUN 2021
Desa :
Candi
Kecamatan :
Bandungan
Kabupaten :
Semarang
Maka saya
mengajukan pengesahan atas LPK yang telah disusun.
Kabupaten Semarang, 10 Agustus 2021
Mengetahui,
Kepala Dusun Mahasiswa
Yabani Delly
Wahyu Puspitasari
NIM. 13030118140075
Menyetujui,
Dosen Kuliah Kerja Nyata
Agus Naryoso ., S.Sos.,
M.Si
NIP. 197508312002121002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga penyusun
mendapatkan kesempatan untuk saling mengenal, berbagi dan bertukar pengalaman
serta pikiran dalam membantu program pemberdayaan masyarakat melalui wadah
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah
Kerja Nyata TIM II Tahun 2021. Tujuan pembuatan Laporan Pelaksanaan
Kegiatan (LPK) ini adalah sebagai pelengkap persyaratan program Kuliah Kerja
Nyata untuk dapat terjun langsung ke dalam masyarakat yang pelaksanaannya
berada di Desa Candi,
Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Penyusun menyadari, dalam penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :
1.
Prof.
Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.H. Selaku Rektor Universitas Diponegoro
2.
Fahmi
Arifan ST., M.Eng selaku Kepala Pusat Pelayanan KKN Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro
3.
Agus
Naryoso., S.Sos M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata
4.
Yabani
selaku Kepala Dusun Ngipik, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang
5.
Ahmad
Muchlasin selaku Ketua RT 01 Dusun Ngipik, Desa Candi, Kecamatan Bandungan,
Kabupaten Semarang
6.
Bapak
Bambang dan Ibu Yamtinah, telah memberikan izin untuk tinggal dirumah selama
KKN berlangsung
7.
Segenap
Kelompok Ibu-Ibu PKK RW 08, Karang Taruna OPSI, Anak-Anak Sekolah Dasar, telah
memberikan informasi dan membantu pelaksanaan program kegiatan selama KKN
8.
Segenap
pihak yang telah membantu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata hingga penyusunan
Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan
Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata TIM II Tahun 2021 ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata Tim II Tahun 2021 di Desa Candi, Kecamatan Bandungan,
Kabupaten Semarang ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
C. Metode dan Sistematika Pembahasan
A. Alasan Permilihan Permasalahan
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Bidang Kegiatan yang Dipilih
B. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai
C. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
B. Saran-Saran Atau Rekomendasi Kegiatan KKN Periode Berikutnya
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Kondisi
Geografis
Desa Candi merupakan salah satu desa yang ada di
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Letaknya sekitar 2 km dari ibukota
kecamatan. Desa Candi memiliki luas wilayah 1.0082,29 Ha dengan kondisi tanah
dataran tinggi pegunungan yang terdiri dari areal permukiman dan terbagi ke
dalam 9 dusun, yaitu Dusun Kalibendo, Dusun Ngonto, Dusun Candi, Dusun Ngablak,
Dusun Tarukan, Dusun Nglarangan, Dusun Talun, Dusun Ngipik, dan Dusun Darum.
Secara admnistrarif, Desa Candi terletak dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut, Sebelah Utara berbatasan dengan Gunug
Ungaran, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banyukuning, sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Kenteng, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Jubelan. Jarak tempuh desa dari Semarang kurang lebih 18 km dengan waktu tempuh
sekitar 30 menit perjalanan. Desa candi dapat diakses melalui jalur darat
dengan menggunakan kendaraan beroda dua maupun roda empat.
2.
Kondisi
Demografis
Jumlah penduduk Desa Candi pada tahun 2018 sebanyak 7.085
jiwa yang terbagi menjadi 3.558 jiwa penduduk laki-laki dan 3.527 jiwa penduduk
perempuan. Jumlah keluarga yang ada di Desa Candi yaitu 2.374 dengan rata-rata
ART (Anggota Rumah Tangga) per keluarga yaitu 2,98 (Kecamatan Bandungan dalam
Angka 2019).
Penduduk usia produktif (usia 15-64) adalah penduduk yang
melaksanakan kegiatan produksi dari segi ekonomi, dimana segala kebutuhannya
ditanggung mereka sendiri. Penduduk usia produktif di Desa Candi yang bekerja
yaitu 3.903 jiwa dan yang tidak bekerja yaitu 1.090 jiwa (Kecamatan Bandungan
dalam Angka 2019).
Kepadatan penduduk Desa Candi tahun 2018 adalah 655 per
km², itu artinya bahwa secara rata-rata tiap 1 km² wilayahnya didiami oleh 655
penduduk. Angka kepadatan penduduk menunjukkan rata-rata jumlah penduduk tiap
satu kilometer persegi. Semakin besar angka kepadatan penduduk menunjukkan
bahwa semakin padat penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Oleh karena
tingkat kepadatan penduduknya lebih dari 400 jiwa, ini berarti Desa Candi
termasuk dalam klasifikasi tingkat kepadatan penduduk padat. Meski demikian,
Desa Candi ini termasuk desa dengan kepadatan penduduk yang paling rendah jika
dibandingkan dengan desa lain yang ada di Kecamatan Bandungan (Kecamatan
Bandungan dalam Angka 2019).
3.
Kondisi
Sosial dan Budaya
Jumlah total penduduk Desa Candi sebesar ± 6780 jiwa,
sebagian besar penduduk Desa Candi bekerja sebagai petani dan buruh tani dengan
presentasi sebesar ± 81,5%. Selain sebagai petani dan buruh tani penduduk Desa
Candi juga bekerja sebagai pedagang, jasa pengangkutan, peternak, PNS, TNI, dan
TKI.
Desa Candi memiliki beragam potensi dan keindahan alam
yang belum sepenuhnya diketahui masyarakat. Selain pesona pemandangan alam
daerah perbukitan, Desa Candi juga memiliki objek wisata peninggalan Kerajaan
Hindu Mataram Kuno pada abad ke-10
bernama Candi Gedong Songo, Potensi unggulan Desa Candi yang selama ini menjadi
ikon penopang ekonomi warga adalah pertanian, perkebunan, industri rumah
tangga, pariwisata dan lain sebagainya. Potensi pertanian yang digunakan oleh
warga Desa Candi antara lain pertanian padi, sayuran ,palawija, dan masih
banyak lagi. Pada sektor pariwisata, Desa Candi merupakan Desa pendukung yang
membentuk kawasan wisata Candi Gedong songo, Taman Bunga Celosia, Taman Bungan
Legok Madu, King Garden, Kampung Halloween Sunrise Hill, Ayanaz Gedongsongo,
serta Terminal Bus Pariwisata dan pasar desa yang masih dalam tahap
pembangunan.
Tingkat kesehatan penduduk Desa Candi pada umumnya baik,
artinya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sudah tinggi. Karena
sering diadakan penyuluhan mengenai PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat )
melalui PKK tingkat Desa yang kemudian disalurkan ke PKK tingkat RT sehingga
informasi yang diperoleh dari Pusat atau Kecamatan bisa tersampaikan kepada
masyarakat. Ibu Bidan Desa juga sangat berperan terhadap kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan dan juga pelayanan yang memuaskan dan ramah terhadap
pasien atau masyarakat yang hanya ingin konsultasi. Bida Desa juga aktif
menghadiri Posyandu di tiap Dusun, hal itu sangat penting bagi ibu hamil atau
menyusui dan balita. Jika sang ibu tidak bisa datang ke Posyandu tingkat Desa
bisa mendatangi Posyandu tingkat Dusun sehingga sasaran Posyandu bisa lebih
menyeluruh. Dan jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit langsung dibawa
ke Petugas Kesehatan atau Rumah Sakit, hal ini menunjukkan adanya suatu
tindakan yang tepat. Karena sebelumnya jika ada anggota keluarga yang sakit
dibawa ke dukun atau pengobatan alternatif. Itu berarti tingkat kesadaran
masyarakat sudah baik.
Tingkat pendidikan penduduk Desa Candi sebagian besar SMP
dan SMA. Untuk melanjutkan tingkat penididikan yang lebih tinggi atau sampai ke
perguruan tinggi diperlukan biaya yang banyak sehingga masyarakat banyak yang
tidak mampu. Banyak masyarakat setelah lulus sekolah melanjutkan ke kursus atau
pelatihan-pelatihan. Dengan modal tersebut akan lebih mendapatkan pekerjaan
sesuai bidang yang diinginkan dan dibutuhkan oleh perusahaan atau pabrik.
Penduduk Desa Candi mayoritas beragama Islam, tetapi ada
juga yang beragama Kristen, Katolik dan menganut aliran kepercayaan. Kompleks
Candi Gedong Songo merupakan tempat yang dianggap suci bagi penduduk Desa Candi
walaupun dengan latar belakang agama yang berbeda. Pada hari-hari tertentu
ataupun acara-acara tertentu masih dilakukan upacara-upacara keagamaan pada
candi yang ada di Kompleks Candi Gedong Songo. Selain itu pada malam hari di
kompleks ini masih sering digunakan untuk melakukan pertapaan atau menyepi
untuk mencari ketenangan. Hingga saat ini Kompleks Candi Gedong Songo dipercayai
oleh penduduk sekitar memiliki kekuatan untuk membantu memecahkan masalah atau
mencari solusi. Bahkan tidak jarang pengunjung dari luar kota melakukan ritual
menyepi di Candi Gedong Songo untuk mencari “wangsit.
Desa Candi
memiliki beberapa perkumpulan kebudayaan dan kesenian yaitu perkumpulan orkes
dangdut, kesenian daerah seperti reog dan kosidah. Perkumpulan seni ini sering
dimanfaatkan sebagai salah satu atraksi pengembangan wisata di Kompleks Candi
Gedong Songo.
4.
Kondisi
Ekonomi
Keberadaan sektor pariwisata Candi Gedong Songo mempunyai
pengaruh besar terhadap kehidupan penduduk di sekitarnya. Candi Gedong Songo
ini menjadi lapangan kerja bagi masyarakat yang ada di Desa Candi, Kecamatan
Bandungan, Kabupaten Semarang. Masyarakat Desa Candi bermata pencaharian
sebagai petani karena jumlah lahan untuk tegalan dan sawah yang sangat luas
sehingga masyarakat Desa Candi mendapat sumber penghasilan terbesar dari
pertanian. Selain pertanian, pendapatan lainnya dihasilkan dari perdagangan,
peternakan, penyedia jasa, hotel dan penginapan, dan perikanan. Dahulu
masyarakat setempat bermata pencaharian sebagai peladang, petani, perkebunan,
tegalan dan hewan ternak, dengan adanya wisata Candi Gedong Songo masyarakat
setempat mendapat penghasilan dari Candi Gedong Songo dengan bekerja sebagai
pedagang asongan, warung makan, parkir, homestay, jasa persewaan kuda, industri
kerajinan tangan dan tanaman bunga sebagai souvenir.
Jadi dari mata pencaharian masyarakat Desa Candi saling
melengkapi dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Candi. Hasil
pertanian sendiri yang masyarakat miliki selain dijual ke pasar tradisional
yang berada di sekitar desa ternyata juga disukai oleh para wisatawan sehingga
menambah tinggi jumlah permintaan hasil pertanian. Untuk pedagang yang membuka
kios-kios juga mendapat tambahan penghasilan. Karena tidak semua pedagang hanya
berprofesi sebagai pedagang saja, melainkan ada juga yang istrinya berdagang
namun suaminya bekerja di ladang, sehingga saling melengkapi dan membantu
perekonomian. Desa Candi juga memiliki sarana perekonomian untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat.
5.
Fasilitas
Umum
Desa Candi memiliki fasilitas yang cukup lengkap dalam
bidang pendidikan meskipun belum cukup memadai untuk bersaing dengan lembaga
pendidikan unggulan. Desa Candi memiliki beberapa TK, SD dan MI, satu MTs, dan
satu MA. Pada bidang kesehatan Desa Candi memiliki Puskesmas Pembantu yang
terletak di samping Balai Desa. Pemerintah Desa cukup memperhatikan kebutuhan
sosial masyarakat dengan sering melakukan penyuluhan. Letak Desa yang strategis
juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses kendaraan yang mudah menuju
Dokter umum, pasar, Bank, dll. Jaringan listrik, internet, serta sumber air
yang melimpah juga memudahkan masyarakat untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan
kegiatan KKN yang telah dilaksanakan memiliki tujuan dalam penulisan laporan
yang berguna untuk pengabdian kepada masyarakat serta realisasi disiplin ilmu
terhadap masyarakat. Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) ini adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu di Universitas
Diponegoro dalam melakukan transfer of knowledge terhadap penerapan
program sebagai fungsi sosial dan akademik.
2.
Sebagai
implementasi dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan
& pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3.
Aktualisasi
dan implementasi nilai pengabdian serta realisasi disiplin ilmu terhadap
masyarakat dan memberikan wawasan pengetahuan dalam penanganan pandemi
covid-19.
4.
Memberi
sumbangan pikiran, serta sasaran kepada pelaksanaan program sehingga masyarakat
merasakan dampak positif pelaksanaan program.
5.
Laporan
ini dijadikan sebagai gambaran untuk mengetahui permasalahan dan potensi yang
terdapat di Desa Candi, sehingga
kedepannya dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat untuk
mengembangkan desa.
C. Metode dan Sistematika Pembahasan
Metode yang
digunakan yakni melalui survei dan wawancara masyarakat dan beberapa tokoh yang
dapat memberikan sumber informasi. Sistematika pembahasan disusun secara
berurutan sesuai dengan waktu pelaksanaan setiap kegiatan dimulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
Kuliah Kerja Nyata
(KKN) TIM II UNDIP tahun 2021 dilaksanakan mulai dari tanggal 30 Juni – 12
Agustus 2021 dengan lokasi domisili (kampung halaman) atau dapat memilih lokasi
diluar domisili dengan alasan tertentu. Metode yang digunakan oleh KKN TIM II
UNDIP Tahun 2021 di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang adalah sebagai
berikut :
1.
Koordinasi
dan Perizinan
Tahapan
ini meliputi proses mengajukan izin dan koordinasi pelaksanaan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) ke Kepala Dusun dan Ketua RT
2.
Observasi
Lapangan
Observasi
Lapangan dilaksanakan untuk mengenal kondisi fisik maupun non-fisik Desa Candi.
Survei fisik meliputi survei kondisi lapangan, geografis desa, potensi desa di
berbagai bidang keilmuan, dan kelebihan serta kekurangannya. Survei non- fisik
meliputi pendataan sumber daya manusia, administrasi desa, dan aspek sosial
kemasyarakatan lainnya. observasi dilakukan melalui pengamatan dan wawancara
dengan warga desa maupun perangkat desa. Hasil survei kemudian digunakan
sebagai acuan dalam menyusun program yang akan dilaksanakan.
3.
Persiapan
Pelaksanaan Program
Pada
tahap persiapan dilaksanakan dengan melakukan pengamatan dan wawancara dengan
warga desa perihal potensi – potensi desa yang mungkin bisa dimanfaatkan serta
melihat kondisi kebutuhan Desa Candi pada saat itu dalam rangka penyusunan
program yang tepat sasaran.. Setelah dilaksanakan berbaga koordinasi dan
observasi, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan lembar rencana kegiatan (LRK)
yang menjadi acuan keberlangsunga program KKN ini.
4.
Pelaksanaan
Program
Pada
tahap ini dilaksanakan serangkaian kegiatan yang telah direncanakan dengan
mengacu pada rancangan kegiatan yang telah dicapai. Selama proses pelaksanaan
program tetap dilaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan
penyesuaian program dengan kondisi yang ada. Selain melaksanakan program KKN,
juga dilaksanakn program lainnya dengan bekerja sama dengan ibu-ibu PKK dan
Karangtaruna dalam rangka melakukan pemberdayaan masyarakat.
5.
Penyusunan
Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK)
Pada
tahapan ini dilakukan pembuatan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) KKN UNDIP.
LPK merupakan laporan keseluruhan kegiatan KKN yang telah dijalankan. Proses
pembuatan LPK dilaksanakan pada minggu terakhir keberjalana KKN.
6.
Evaluasi
Program
Evaluasi
setiap progam dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilaksanakan secara mandiri ataupun dengan melibatkan warga dalam
melihat kekurangan keberjalan program. Selain itu juga terdapat postingan yang
secara rutin di update setiap minggunya untuk melakukan publikasi program yang
telah dilaksanakan serta digunakan sebagai bahan monitorng pelaksanaan KKN.
Sedangkan istematika pembahasan yang digunakan dalam
penyusunan LPK ini adalah :
BAB
I PENDAHULUAN
BAB
II BIDANG PERMASALAHAN
BAB
III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA
BAB
IV PENUTUP
BAB II
BIDANG PERMASALAHAN
A.
Alasan
Permilihan Permasalahan
Dalam pelaksanaan KKN
Tim II Tahun 2021 Universitas Diponegoro mengusung tema “Sinergi Perguruan
Tinggi dengan Masyarakat dimasa Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui Kuliah Kerja Nyata”. Program kegiatan yang
diusung dalam program pertama KKN bertema Pemberdayaan Masyarakat di Masa
Pandemi Covid-19. Adapun program kedua yaitu sesuai dengan tujuan pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dan sesuai dengan disiplin
ilmu mahasiswa.
Dari mewabahnya
kasus Covid-19 yang masih menunjukan peningkatan, masyarakat dihimbau
pemerintah agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Pelayanan kesehatan yang
semakin sulit didapatkan karena peningkatan pasien Covid-19 dan belum
disebarkannya vaksin secara merata kepada masyarakat. Membuat masyarakat harus
sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri, khususnya pada masyarakat
RT 01 RW 08 Dusun Ngipik. Program kegiatan pemberian edukasi mengenai rempah-rempah
yang menurut penelitian dapat meningkatkan imunitas tubuh guna pencegahan
Covid-19 dipilih karena rempah-rempah mudah didapatkan dan harganya terjangkau.
Selain itu, rempah-rempah sudah teruji memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
dan sejak zaman dahulu sudah terpercaya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Selain mempunyai
dampak bagi kesehatan, pandemi juga membawa dampak bagi pendidikan. Karena pada
masa pandemi Covid-19 ini, hampir seluruh jenjang sekolah yang ada di Indonesia
mulai menerapkan sistem online. Sistem online pada jenjang sekolah dasar
dinilai kurang efektif mengingat beberapa hal seperti
anak-anak belum diperbolehkan untuk memiliki dan mengoperasionalkan telepon
seluler sendiri sehingga mereka harus bergantung pada kedua orang tua mereka
padahal tidak semua orang tua akan berada di sisi anak mereka setiap saat
apalagi ketika mereka sedang diharuskan untuk bekerja. Permasalahan seperti diatas
dapat menyebabkan kekosongan jam belajar anak sehingga anak dapat kehilangan
semangat belajarnya. Guna mengantisipasi hal tersebut, Program Model
Pembelajaran Sejarah Kreatif dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk
tetap mengajak anak belajar sejarah dengan
cara-cara yang menyenangkan dan
tidak membosankan. Model Pembelajaran Kreatif juga dapat dipraktekkan secara berkelompok
oleh beberapa anak dengan jenjang pendidikan yang sama. Juga dapat dilakukan di
rumah masing-masing dengan arahan dari para orang tua masing-masing.
1.
Program
Covid-19
Latar belakang program pertama “Pemberian
Edukasi mengenai Rempah-Rempah sebagai Upaya Meningkatkan Imunitas Pencegahan
Covid-19 Pada Kelompok PKK Rt 01 Rw 08 Dusun Ngipik, Desa Candi” yaitu Saat
ini Indonesia masih dalam masa pandemi karena masih merebaknya kasus Covid-19.
Menurut para ahli virus, virus ini menyerang sistem pernapasan yang banyak pada
gejala awal serangan virus ini ditandai dengan flu. Dalam upaya melakukan
pencegahan virus ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan
meminum minuman sehat yang berasal dari rempah-rempah. Sejak jaman dahulu
rempah-rempah di Indonesia sudah dimanfaatkan sebagai minuman tradisional dan
digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit sampai saat ini, salah
satunya dapat dikonsumsi sebagai jamu.
Rempah- rempah merupakan tanaman yang memiliki antioksidan
tinggi yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Peningkatan kekebalan tubuh
dapat menjadi bentuk pertahanan dalam melawan Covid-19. Menurut hasil
penelitian, rempah-rempah seperti temulawak, jahe, dan kunyit dapat
meningkatkan imunitas tubuh yang mana dapat mencegah penularan virus Covid-19.
Pemberian edukasi tentang rempah-rempah pada Ibu-ibu kelompok PKK Rt 01 Rw 08
Dusun Ngipik, Desa Candi diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran kesehatan pada masa pandemi melalui bahan
tradisional yang mudah didapatkan dilimgkungan tempat tinggal dan dengan harga
yang terjangkau.
2.
Program
Sustainable Development Goals (SDGs)
Latar belakang program kedua “Metode
Pembelajaran Sejarah Kreatif sebagai Sarana Pembelajaran Anak-anak di Masa
Pandemi” yaitu Pada masa pandemi Covid-19 ini, hampir seluruh jenjang
sekolah yang ada di Indonesia mulai menerapkan sistem online. Sistem online
pada jenjang sekolah dasar dinilai kurang efektif mengingat beberapa hal
seperti anak-anak pada jenjang sekolah dasar belum diperbolehkan untuk memiliki
dan mengoperasionalkan telepon seluler sendiri sehingga mereka harus bergantung
pada kedua orang tua mereka padahal tidak semua orang tua akan berada di sisi
anak mereka setiap saat apalagi ketika mereka sedang diharuskan untuk bekerja.
Model Pembelajaran Sejarah Kreatif dapat digunakan sebagai salah satu sarana
untuk tetap mengajak anak belajar sejarah dengan cara-cara yang menyenangkan
dan tidak membosankan.
3.
Rencana
Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah yang akan dilakukan pada program
kegiatan edukasi mengenai rempah-rempah adalah dengan mengajak kerjasama
anggota kelompok PKK RW 08 Dusun Ngipik, Desa Candi untuk ikut dalam penyuluhan
mengenai sejarah, jenis, dan manfaat dari rempah-rempah. Pada awalnya kegiatan ini akan dilakukan penyuluhan kepada
ibu ibu PKK secara offline, akan tetapi berhubung adanya Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kondisi yang sedang tidak
memungkinkan untuk melakukan penyuluhan secara offline, akhirnya kegiatan
penyuluhan diadakan secara online melalui videocall WhatsApp dan membagikan
Kamus Rempah-Rempah di WhatsApp grup ibu-ibu PKK Dusun Ngipik. Setelah
melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK secara online, tahap terakhir dari
program ini adalah mencetak Kamus Rempah-Rempah dan membagikannya kepada
anggota PKK secara door to door. Selain itu mahasiswa KKN juga menyerahkan
reward berupa panci kepada ibu-ibu PKK yang sudah mengikuti sosialisasi.
Diharapkan dengan adanya program ini masyarakat Dusun Ngipik dapat mengetahui
sejarah, jenis dan manfaat dari rempah-rempah serta dapat membuat berbagai
macam minuman dari rempah-rempah untuk meningkatkan imunitas tubuh sebagai
upaya pencegahan virus di masa pandemi.
Sedangkan penyelesaian masalah program kedua, Metode
Pembelajaran Sejarah Kreatif sebagai Sarana Pembelajaran Anak-anak di Masa
Pandemi adalah dengan mengajak anak-anak sekolah dasar membuat bingkai foto
dari stik es krim dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, foto yang diberikan
berupa foto tokoh-tokoh sekitar proklamasi. Melalui foto tersebut dijelaskan
mengenai peran tokoh dalam peristiwa proklamasi. Jadi anak-anak bisa belajar
sejarah dan bermain. Pengenalan sejarah diberikan karena sebagian besar
anak-anak sekolah dasar masih menganggap sejarah sebagai mata pelajaran yang
membosankan. Oleh karena itu, perlu memberikan edukasi mengenai sejarah sejak
dini agar mempunyai kesadaran sejarah, jangan sampai generasi berikutnya
belajar sejarah NKRI. Setelah pelaksanaan kegiatan, anak-anak diberikan reward
berupa bingkisan snack dan masker serta diberikan stik es krim untuk membuat
bingkai foto sendiri di rumah. Diharapkan dengan adanya program ini anak-anak
pada jenjang pendidikan sekolah dasar di Dusun Ngipik dapat termotivasi untuk
tetap belajar dengan cara-cara yang inovatif, kreatif dan menyenangkan di masa
pandemi ini. Juga tidak menutup kemungkinan bagi anak-anak untuk tetap
berprestasi. Kemudian anak-anak juga bisa mengetahui tokoh-tokoh dibalik
peristiwa proklamasi.
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A.
Bidang
Kegiatan yang Dipilih
Program KKN UNDIP Tim II Tahun Akademik 2020-2021
dikelompokkan menjadi dua (2) program, yaitu Program sesuai dengan disiplin
ilmu dan program yang berkaitan dengan covid-19. Terdapat dua program yang
dipilih yaitu:
1.
Pemberian
Edukasi mengenai Rempah-Rempah sebagai Upaya Meningkatkan Imunitas Pencegahan
Covid-19 Pada Kelompok PKK Rt 01 Rw 08 Dusun Ngipik, Desa Candi.
2.
Metode
Pembelajaran Sejarah Kreatif sebagai Sarana Pembelajaran Anak-anak di Masa
Pandemi.
B. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai
1.
Program
Pertama
Maksud kegiatan program pertama yaitu pemberian edukasi mengenai
rempah-rempah dan membuat kamus rempah-rempah yang akan dibagikan kepada
kelompok PKK RW 08 Dusun Ngipik. Tujuan dari program pertama yaitu meningkatkan
kesadaran dan menambah pengetahuan Ibu-ibu PKK tentang sejarah rempah-rempah,
jenis rempah-rempah dan manfaatnya sebagai upaya meningkatkan imunitas pada
masa pandemi Covid-19. Sasaran dari program ini adalah Perwakilan Ibu-ibu
PKK Rw 08, Dusun Ngipik, Desa Candi.
2.
Program
Kedua
Maksud kegiatan program kedua yaitu Metode Pembelajaran
Sejarah Kreatif sebagai Sarana Pembelajaran Anak-anak di Masa Pandemi kemudian
output dari program ini yakni berupa Kerajinan Bingkai Foto dari Stik Es Krim
dan Vidio Cara Membuat Bingkai Foto dari Stik Es Krim. Model Pembelajaran Sejarah Kreatif dapat digunakan
sebagai salah satu sarana untuk tetap mengajak anak belajar sejarah dengan cara-cara yang menyenangkan
dan tidak membosankan. Tujuan
dari program kedua yaitu membantu anak usia sekolah dasar agar tetap bisa
belajar di masa pandemi, juga dapat memberi ide kepada para orang tua mengenai
cara belajar anak yang lebih kreatif dan inovatif agar meminimalisir terjadinya
kebosanan. Sasaran dari program ini adalah anak-anak sekolah dasar.
C.
Hasil yang Dicapai dan
Tindak Lanjut
1.
Program
Pertama
Program ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Juli 2021.
Pada awalnya kegiatan ini akan dilakukan
penyuluhan kepada ibu ibu PKK secara offline, akan tetapi berhubung adanya Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kondisi yang sedang tidak
memungkinkan untuk melakukan penyuluhan secara offline, akhirnya kegiatan
penyuluhan diadakan secara online melalui videocall WhatsApp dan membagikan
Kamus Rempah-Rempah di WhatsApp grup ibu-ibu PKK Dusun Ngipik. Hasil yang
dicapai dari program ini adalah pembuatan kamus rempah-rempah dan ibu-ibu PKK
mengikuti penyuluhan dengan antusias. Setelah melakukan penyuluhan kepada
ibu-ibu PKK secara online, tahap terakhir dari program ini adalah mencetak
Kamus Rempah-Rempah dan membagikannya kepada anggota PKK secara door to door.
Selain itu juga menyerahkan reward berupa panci kepada ibu-ibu PKK yang
sudah mengikuti sosialisasi. Diharapkan dengan adanya program ini masyarakat
Dusun Ngipik dapat mengetahui sejarah, jenis dan manfaat dari rempah-rempah
serta dapat membuat berbagai macam minuman dari rempah-rempah untuk
meningkatkan imunitas tubuh sebagai upaya pencegahan virus di masa pandemi.
2.
Program
Kedua
Program kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Agustus
2021 dengan mengajak anak-anak sekolah dasar belajar dan bermain. Metode
Pembelajaran Sejarah Kreatif sebagai Sarana Pembelajaran Anak-anak di Masa
Pandemi kemudian output dari program ini yakni berupa Kerajinan Bingkai Foto
dari Stik Es Krim dan Vidio Cara Membuat Bingkai Foto dari Stik Es Krim. Dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, foto
yang diberikan berupa foto tokoh-tokoh sekitar proklamasi. Melalui foto
tersebut dijelaskan mengenai peran tokoh dalam peristiwa proklamasi. Jadi
anak-anak bisa belajar sejarah dan bermain. Hasil yang dicapai dari program ini
adalah Pengenalan sejarah diberikan karena sebagian besar anak-anak sekolah
dasar masih menganggap sejarah sebagai mata pelajaran yang membosankan. Oleh
karena itu, perlu memberikan edukasi mengenai sejarah sejak dini agar mempunyai
kesadaran sejarah, jangan sampai generasi berikutnya belajar sejarah NKRI. Setelah
pelaksanaan kegiatan, anak-anak diberikan reward berupa bingkisan snack dan
masker serta diberikan stik es krim untuk membuat bingkai foto sendiri di
rumah. Diharapkan dengan adanya program ini anak-anak pada jenjang pendidikan
sekolah dasar di Dusun Ngipik dapat termotivasi untuk tetap belajar dengan
cara-cara yang inovatif, kreatif dan menyenangkan di masa pandemi ini. Juga
tidak menutup kemungkinan bagi anak-anak untuk tetap berprestasi. Kemudian
anak-anak juga bisa mengetahui tokoh-tokoh dibalik peristiwa proklamasi.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
1.
Program
Pertama
-
Faktor
Pendukung : Ibu-ibu sangat antusias dalam mengikuti
kegiatan
penyuluhan
-
Faktor
Penghambat : 1. Penyuluhan yang
awalnya akan dilaksanakan secara
offline
diganti secara online melalui vidiocall WhatsApp karena adanya PPKM
2.
Penyuluhan
melalui vidiocall Whatsapp sehingga keterbatasan peserta yang hanya delapan
orang
3.
Program
Kedua
-
Faktor
Pendukung : Anak usia sekolah dasar dapat
bekerja sama dan
berpartisipasi dengan baik di program ini
-
Faktor
Penghambat : Anak-anak dipengaruhi
oleh teman yang usianya lebih
dewasa
agar tidak mengikuti program jadi pada waktu pelaksanaan hanya empat orang saja
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan program kerja yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa KKN merupakan suatu program yang menjadi wadah bagi mahasiswa
untuk mengimplementasikan disiplin ilmu yang telah diperoleh dan menumbuhkan
kemampuan pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan kemampuan sosial mahasiwa.
KKN dilaksanakan di Desa Candi, Kecamatan Bandungan,
Kabupaten Semarang dalam kurun waktu 30 Juni hingga 12 Agustus 2021, program
berjalan dengan lancar dan terselesaikan dengan baik. Kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan program adalah adanya PPKM sehingga program tidak bisa
melibatkan peserta dalam jumlah yang banyak.
Secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dengan
segala keterbatasan dan kendala-kendala yang kami hadapi. KKN TIM II
Universitas Diponegoro Desa Candi Tahun 2021 berharap program yang telah
dilaksanakan dapat memberikan manfaat bagi warga setempat.
B. Saran-Saran Atau Rekomendasi Kegiatan KKN Periode
Berikutnya
Apabila sistem KKN masih sama seperti periode ini,
diharapkan P2KKN dapat membagi jumlah mahasiswa secara merata sesuai dengan
tempat tinggal lokasi yang terdekat. Banyak keinginan dari masyarakat Desa
Candi untuk melakukan kegiatan yang positif tetapi dana dan tenaga satu
mahasiswa untuk satu kelurahan terbatas.
Dampak masa pandemi ini membuat pelaksanaan program
kegiatan mahasiswa KKN menjadi kurang maksimal dengan protokol kesehatan.
Mahasiswa menjadi kurang aktif untuk berinteraksi pada masyarakat secara
langsung dalam waktu yang lama. Namun, semangat mahasiswa untuk mengabdi tetap
ada sampai diakhir KKN ini. Semoga tahun depan KKN dapat berjalan dengan normal
seperti tahun-tahun sebelumnya.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Kegiatan Program Kerja
No |
Kegiatan |
Minggu Ke-1 |
Minggu Ke-2 |
Minggu Ke-3 |
Minggu Ke-4 |
Minggu Ke-5 |
Minggu Ke-6 |
1.
|
Koordinasi dan mengurus
perizinan kepada pihak terkait dengan pelaksanaan program kegiatan seperti
Ketua RT, RW, dan Kadus serta melakukan survei lokasi di Dusun Ngipik |
|
|
|
|
|
|
2.
|
Melakukan riset dan membuat desain untuk sosialiasasi kamus
rempah-rempah kepada ibu-ibu pkk |
|
|
|
|
|
|
3.
|
Mempersiapkan konsep dan
pengadaan bahan-bahan yang diperlukan saat pelaksanaan program kegiatan |
|
|
|
|
|
|
4.
|
Pelaksanaan program kegiatan
dan Melaksanakan sosialisasi program kegiatan melalui media sosial/cetak |
|
|
|
|
|
|
5.
|
Pembuatan laporan kegiatan
KKN, Pembuatan vidio profil desa, penyelesaian laporan, dan publikasi
reportase |
|
|
|
|
|
|
Lampiran 2
Peta Desa Candi
Lampiran 3
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Lampiran 4
Foto – Foto Kegiatan
Lampiran 5
Publikasi Pada Media Cetak Atau Elektronik
No comments:
Post a Comment