LAPORAN
PELAKSANAAN KEGIATAN (LPK) KULIAH
KERJA NYATA TIM II TAHUN 2021 DUSUN : NGIPIK DESA : CANDI KECAMATAN : BANDUNGAN KABUPATEN : SEMARANG Disusun Oleh Nurul Hidayah 13030118130068 PUSAT
PELAYANAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN) LEMBAGA
PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG
2021 |
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, dan kekuatan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tim II Tahun 2021 yang berlokasi di
Dusun Ngipik, Desa Candi, Kecamatan
Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dalam proses penyusunan
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, membimbing, dan memberikan
dukungan serta semangat sehingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dapat
terlaksana, diantaranya kepada;
1. Keluarga
tercinta yang senantiasa memberikan dukungan baik moral, material, dan doa
selama proses pengabdian KKN ini.
2. Bapak
Agus Naryoso., S.Sos., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Nyata Tim II
Universitas Diponegoro Tahun 2021.
3. Bapak
Yabani, selaku Kepala Dusun Ngipik, dan Ketua RT 01 Dusun Ngipik Dusun Ngipik,
Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
4. Teman-teman
satu wilayah KKN Delly, Dhea, dan Fania
5. Warga-warga
Dusun Ngipik dan pihak- pihak yang membantu dalam kelancaran KKN
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun bagi pembaca. Semoga Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Semarang, 10 Agustus 2021
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
LPK DESA
Dengan selesainya Kegiatan KKN UNDIP TIM II Tahun 2021
Dusun : Ngipik
Desa : Candi
Kecamatan : Bandungan
Kabupaten : Semarang
Maka saya mengajukan pengesahan atas LPK yang telah disusun.
Bandungan,
10 Agustus 2021
Mengetahui,
Kepala Dusun Ngipik Mahasiswa
KKN
Yabani Nurul
Hidayah
13030118130068
Menyetujui,
Agus Naryoso, S.Sos, M.Si
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Gambaran
Umum Lokasi KKN
Secara
admnistrarif, batas-batas wilayah di Desa Candi sebagai berikut. Sebelah Utara
berbatasan dengan Gunug Ungaran, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa
Banyukuning, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kenteng, dan sebelah Barat
berbatasan dengan Desa Jubelan. Desa Candi dapat diakses melalui jalur darat
dengan menggunakan kendaraan beroda dua maupun roda empat.
Desa
Candi merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah. Letaknya sekitar 2 km dari ibukota kecamatan. Desa Candi
memiliki luas wilayah 1.0082,29 Ha dengan kondisi tanah berada pada dataran
tinggi pegunungan yang terdiri dari areal permukiman dan terbagi ke dalam 9
dusun, yaitu Dusun Kalibendo, Dusun Ngonto, Dusun Candi, Dusun Ngablak, Dusun
Tarukan, Dusun Nglarangan, Dusun Talun, Dusun Ngipik, dan Dusun Darum.
Kepadatan penduduk Desa Candi tahun 2018
adalah 655 per km², secara rata-rata tiap 1 km² wilayahnya didiami oleh 655
penduduk. Angka kepadatan penduduk menunjukkan rata-rata jumlah penduduk tiap
satu kilometer persegi. Semakin besar angka kepadatan penduduk menunjukkan
bahwa semakin padat penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Oleh karena
tingkat kepadatan penduduknya lebih dari 400 jiwa, ini berarti Desa Candi
termasuk dalam klasifikasi tingkat kepadatan penduduk padat. Meski demikian,
Desa Candi ini termasuk desa dengan kepadatan penduduk yang paling rendah jika
dibandingkan dengan desa lain yang ada di Kecamatan Bandungan (Kecamatan
Bandungan dalam Angka 2019).
Desa
Candi memiliki sarana pendidikan sampai jenjang SMA. Sarana pendidikan tersebut
berupa empat gedung taman kanak-kanak, empat gedung sekolah dasar, satu gedung
SMP dan satu gedung SMA. Penduduk Desa Candi mayoritas beragama Islam, tetapi
ada juga yang beragama Kristen, Katolik dan menganut aliran kepercayaan.
Keberadaan
sektor pariwisata Candi Gedong Songo mempunyai pengaruh besar terhadap
kehidupan penduduk di sekitarnya. Candi Gedong Songo ini menjadi lapangan kerja
bagi masyarakat yang ada di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten
Semarang. Masyarakat Desa Candi bermata pencaharian sebagai petani karena
jumlah lahan untuk tegalan dan sawah yang sangat luas sehingga masyarakat Desa
Candi mendapat sumber penghasilan terbesar dari pertanian. Selain pertanian,
pendapatan lainnya dihasilkan dari perdagangan, peternakan, penyedia jasa,
hotel dan penginapan, dan perikanan.
B.
Maksud
dan Tujuan Laporan
Maksud
dan tujuan dari penulisan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini adalah melaporkan
dan memberikan pertanggungjawaban hasil pelaksanaan program kerja selama Kuliah
Kerja Nyata yang dilakukan oleh mahasiswa di tempat tinggal masing-masing.
Tujuan
dari penulisan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini adalah:
1.
Menguraikan hasil yang
dicapai dari pelaksanaan kedua program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
dilakukan selama 43 hari di daerah tempat tinggal sendiri.
2.
Menganalisa faktor
pendukung serta hambatan yang dialami selama melaksanakan kedua program kerja.
3.
Menganalisa kekurangan
dari pelaksanaan program kerja serta memberikan saran untuk pelaksanaan
kegiatan di periode selanjutnya.
C.
Metode
dan Sistematika Pembahasan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2021 ini dengan
menggunakan dua metode yaitu top down dan buttom up. Metode top down digunakan
karena terdapat permasalahan Covid-19 sejak tahun 2020 sehingga salah satu
program kegiatan KKN Universitas Diponegoro ini melaksanakan program dengan
tujuan memberikan edukasi dan sosialisasi pencegahan covid-19 pada anak-anak.
Sementara itu metode buttom up digunakan
oleh mahasiswa dengan menganalisis berdasarkan disiplin ilmu yang dikuasai dan
kemudian akan menjadi titik fokus sebagai program kuliah kerja nyata (KKN)
interdisipliner. Keseluruhan program ini akan dilaksanakan dengan pendekatan
sosial kepada anak-anak dengan terlebih dahulu.
Laporan pelaksanaan kegiatan ini disusun
secara deskriptif yang diuraikan menjadi beberapa bagian dengan sistematika
sebagai berikut;
BAB I Pendahuluan Pada bagian
BAB I ini
merupakan kerangka awal dari penulisan laporan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang berisi gambaran umum lokasi KKN, maksud dan tujuan penulisan
laporan, metode dan sistematika pembahasan yang digunakan.
BAB II Bidang
Permasalahan
Pada bagian BAB
II ini berisi mengenai latar belakang masalah dari permasalahan yang diangkat
serta alternatif pemecahan masalahnya.
BAB III Realisasi
Kegiatan Mahasiswa KKN
Pada bagian BAB III ini
terdiri dari beberapa hal yang mengenai realisasi pekaksanaan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) secara rinci diantaranya bidang kegiatan yang dipilih dalam
pelaksanaan program, maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai, hasil yang
dicapai dan tindak lanjut yang akan dilakukan dari kegiatan, serta faktor
pendukung maupun penghambat yang dialami selama pelaksanaan kegiatan.
BAB IV Penutup
Pada bagian BAB IV ini berisi kesimpulan
serta saran dan rekomendasi bagi pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
di periode selanjutnya
BAB II
BIDANG
PERMASALAHAN
A.
Sosialisasi
Pencegahan Covid-19 Pada Anak-Anak
1.
Latar
Belakang
Virus
corona menular tidak memandang usia, dari orang tua hingga anak-anak bisa
terinfeksi. Resiko anak-anak yang terinfeksi corona tidak sebesar orang dewasa.
Anak-anak yang terinfeksi corona pun biasanya hanya menunjukkan gejala ringan
atau tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Gejala
klinis dari infeksi virus Covid-19 sebagian besar dilaporkan menimbulkan
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk kering, hidung tersumbat atau
pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas, bahkan pada beberapa kasus dapat
mengalami pneumonia hingga menyebabkan kematian. Gejala-gejala tersebut dapat
muncul dalam 2-14 hari setelah seseorang terpapar virus Covid-19. (Kementerian
Kesehatan RI, 2020). Namun, tidak jarang terdapat kasus Covid-19 dimana para
penderitanya tidak merasakan gejala apapun, bahkan ada yang baru terdeteksi
ketika gejala yang dialami telah parah seperti sakit di beberapa otot tubuh dan
sesak nafas.
Penentuan
diagnosis penyakit Covid ini dengan menggunakan metode Rapid test yang
menggunakan sampel darah untuk rapid antibody dan menggunakan sampel lendir
dari hidung untuk rapid antigen. Selain itu juga dapat dilakukan dengan metode
Polymerase Chain Reaction (PCR) yang menggunakan sampel lendir dari hidung atau
tenggorokan. (Salehi, 2019) Penularan virus Covid-19 ini terjadi melalui
percikan yang keluar dari mulut dan hidung seperti saat batuk ataupun bersin
dari individu yang terinfeksi virus tersebut, serta melalui kontak tidak
langsung seperti saat menyentuh benda yang terkontaminasi. (Kementerian
Kesehatan RI, 2020).
Selama
pandemi Covid-19 berlangsung sekolah
diliburkan dalam rangka pemutusan penyebaran Covid-19. Keseharian anak-anak diisi
dengan bermain bebas tanpa terbentur
waktu sekolah. Kurangnya pemahaman anak terhadap Covid-19 dan pencegahannya
dikarenakan penyampaian atau media informasi belum sesuai tingkat pemahaman
anak menyebabkan mereka melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mematuhi protokol
kesehatan pencegahan Covid-19. Interaksi antar anak saat bermain memungkinkan
risiko penularan virus Covid-19.
Merespon
fenomena tersebut maka diperlukan
keterlibatan masyarakat salah satunya dengan program Ed.Cofid (Education
Covid-19 For Kids). Rohita (2020) menjelaskan bahwa anak-anak perlu mendapatkan
pendampingan secara langsung di rumah tentang praktek langsung ketrampilan
pencegahan diri dari penularan Covid-19. Syafrudin (2020) juga menjelaskan
bahwa edukasi pencegahan covid-19 kepada anak harus disampaikan dengan metode
yang sederhana serta menyenangkan sehingga tidak mempengaruhi psikis anak.
Program Ed.Cofid (Education Covid-19 For Kids) diharapkan mampu mengurangi atau
menghentikan kasus penularan Covid-19 kepada anak-anak Dusun Ngipik. Kegiatan
menyadarkan serta mendisiplinkan anak-anak, orangtua, keluarga dan masyarakat
setempat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan adaptasi kebiasaan
baru saat ini.
Sasaran
utama kegiatan ini adalah anak-anak tingkat sekolah dasar. Metode yang
digunakan dalam program ini adalah metode learning by doing dan demonstrasi.
Model learning by doing yaitu belajar sambil melakukan secara langsung. Metode
ini dipilih karena sesuai tingkat perkembangan anak sekolah dasar yaitu tahap
konkrit. Pada tahap ini anak diajak untuk menemukan pengetahuannya sendiri melalui aktivitas yang
dilakukannya sehingga anak akan lebih aktif, kreatif dan merasa senang. Hal ini
sejalan dengan teori konstruktivisme, menurut Jean Piaget bahwa anak membangun
keyakinan dan pemahaman berdasarkan pengalaman mereka (Faizah.dkk., 2017).
2.
Rencana
Penyelesaian Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka diperlukan suatu program
yang relevan dengan masalah yang telah dijelaskan yaitu;
a. Sosialisasi pencegahan covid-19 pada
anak-anak
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS adalah upaya untuk memperkuat budaya
seseorang, kelompok maupun masyarakat agar peduli dan mengutamakan kesehatan
untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas. Dengan cara sederhana yang
dapat dicerna oleh segala kalangan usia, tindakan preventif dapat dilakukan dan
disosialisasikan untuk menjaga anak-anak dari paparan COVID-19. Sehingga dirasa
penting untuk memberikan informasi yang menarik dan informatif kepada anak usia
dini mengenai hal tersebut melalui media pembelajaran dalam jaringan.
Permasalahan
utama dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan topik Edukasi
Pencegahan Penularan COVID-19 Pada anak Usia Dini adalah anak-anak seharusnya
dapat menyadari akan kebersihan diri sejak dini sebagai bekal kehidupan yang
akan datang termasuk mencegah penularan virus dan penyakit.
Maka
dari itu, diperlukan keterlibatan masyarakat salah satunya dengan program
Ed.Cofid (Education Covid-19 For Kids). Rohita (2020) menjelaskan bahwa
anak-anak perlu mendapatkan pendampingan secara langsung di rumah tentang
praktek langsung ketrampilan pencegahan diri dari penularan Covid-19. Syafrudin
(2020) juga menjelaskan bahwa edukasi pencegahan covid-19 kepada anak harus
disampaikan dengan metode yang sederhana serta menyenangkan sehingga tidak
mempengaruhi psikis anak. Program Ed.Cofid (Education Covid-19 For Kids)
diharapkan mampu mengurangi atau menghentikan kasus penularan Covid-19 kepada anak-anak
di Dusun Ngipik. Kegiatan menyadarkan serta mendisiplinkan anak-anak, orangtua,
keluarga dan masyarakat setempat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam
kehidupan adaptasi kebiasaan baru saat ini.
B.
Perancangan
Dan Pembuatan Buku Cerita Anak Interaktif Untuk Menumbuhkan Minat Baca Anak
Usia 4-5 Tahun
1.
Latar
Belakang
Buku
adalah jendela dunia. Melalui sebuah buku kita bisa mendapat banyak
pengetahuan, sayangnya kebiasaan membaca di kalangan anak-anak mulai luntur.
Langkah paling awal untuk mengembangkan potensi kecerdasan anak dapat dilakukan
dengan membacakan buku atau cerita. Mengenalkan buku pada anak merupakan
tanggung jawab orang dewasa.
Dalam
menimbulkan minat baca pada anak, anak tidak akan mencari/ menginginkan buku
baccaan atas keinginannya sendiri oleh karena itu orangtua harus memberikan
dorongan dan pengertian akan pentingnya membaca buku, dengan demikian maka anak
akan mulai tertarik dan mencari buku. (Cara Efektif Memahami Perilaku Anak Usia
Dini, hal 37-38) Berdasarkan persiapan yang
diperlukan oleh orang tua, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membacakan
buku pada anak sejak anak lahir. (Cara Paling Ampuh Agar Anak Ketagihan
Membaca, Tim Reset Baca Kilat). Berdasarkan observasi yang dilakukan di
beberapa toko buku, masih belum dapat ditemukan sebuah buku yang membantu orang
tua untuk membimbing anak untuk usia 4-6 tahun dalam menimbulkan minat baca
anak yang disertai pula dengan aktifitas
yang menarik untuk anak mainkan. Terutama dengan memanfaatkan usia anak 4 tahun
yang dalam perkembangan pembelajaran merupakan masa di mana anak senang
mendengarkan. (Periode Perkembangan Anak, Hariwijaya M., Sukaca Bertiani Eka,
27-30).
Buku
cerita merupakan salah satu media yang paling disukai oleh anak-anak terutama
yang memiliki ilustrasi dan sedikit permainan (buku interaktif) yang melibatkan
anak, maka anak akan merasa berada dalam cerita. Dengan perancangan media buku
interaktif anak di masa sekarang, sangatlah besar kemungkinan anak dan orang
tua untuk tertarik dan menggunakan media tersebut sebagai media pembelajaran
yang diberikan kepada anak.
2.
Rencana
Penyelesaian Masalah
a.
Perancangan
Dan Pembuatan Buku Cerita Anak Interaktif Untuk Menumbuhkan Minat Baca Anak
Usia 4-5 Tahun
Mengenalkan buku pada anak merupakan
tanggung jawab orang dewasa. Dalam menimbulkan minat baca pada anak, anak tidak
akan mencari/ menginginkan buku baccaan atas keinginannya sendiri oleh karena
itu orangtua harus memberikan dorongan dan pengertian akan pentingnya membaca
buku, dengan demikian maka anak akan mulai tertarik dan mencari buku.
Buku cerita merupakan salah satu media
yang paling disukai oleh anak-anak terutama yang memiliki ilustrasi dan sedikit
permainan (buku interaktif) yang melibatkan anak, maka anak akan merasa berada
dalam cerita. Maka dari itu perancangan dan pembuatan buku cerita anak
interaktif untuk menumbuhkan minat baca anak usia 4-5 tahun ini bertujuan untuk
untuk membantu menimbulkan minat baca anak usia 4-6 tahun melalui kegiatan
menempel stiker dan membaca cerita
bersama orang tua. Tampilan visual dan cerita dalam buku cerita interaktif
bergambar dengan media stiker disertai dengan keterangan untuk orang tua.
Di saat anak usia 4-6 tahun, anak berada
pada akhir tahap pra-operasional, tahap saat pemikiran simbolis sangat
mendominasi hidupnya. Pemikiran simbolis membuat dia mampu untuk membuat
susunan kata dan gambar yang menggambarkan suatu objek atau tindakan tertentu
dalam pikiran anak.(Mengembangkan Daya Pikir & Daya Cipta Anak Usia 5-6
Tahun, Yohana Sari). Maka perlu adanya pengajaran kepada anak di bawah umur 5
tahun mengenai pemahaman tentang simbol dan sebuah cerita yang merangsang
pemikiran anak untuk menimbulkan minat baca mereka dalam 4-6 Tahun. Perlu
adanya bimbingan dari orang tua dengan membacakan cerita kepada anak melalui
buku cerita interaktif untuk membuat anak tertarik dan menjadi gemar membaca.
perancang membuat buku cerita interaktif
anak untuk usia 4-6 tahun yang memiliki gambar yang menarik, cerita yang
menarik, warna yang sesuai untuk anak usia 4-6 tahun, nilai-nilai ajaran yang
baik, kosakata bahasa indonesia yang baik dan benar, serta memiliki permainan
interaktif yang melibatkan anak dan orang tua dalam prosesnya. Oleh karena itu
perancang memilih cerita yang sangatlah jarang dengan bahasa yang jarang di
pahami oleh anak sehingga menjadi pengalaman baru bagi anakn serta nilai moral
yang baik dan menunjukan perjuangan yaitu cerita berjudul “ Persahabatan Ikan
Hiu dan Ikan Remora ”.
BAB III
REALISASI
KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Pada
Anak-Anak
1.
Bidang
Kegiatan yang dipilih
Bidang kegiatan
yang dipilih yaitu kesehatan dan edukasi khususnya pada poin edukasi pencegahan
covid-19 kepada anak yang harus disampaikan dengan metode yang sederhana serta
menyenangkan sehingga tidak mempengaruhi psikis anak. Program Ed.Cofid
(Education Covid-19 For Kids) diharapkan mampu mengurangi atau menghentikan
kasus penularan Covid-19 kepada anak-anak di Dusun Ngipik. Kegiatan menyadarkan
serta mendisiplinkan anak-anak, orangtua, keluarga dan masyarakat setempat
untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan adaptasi kebiasaan baru
saat ini.
2.
Maksud, Tujuan dan
Sasaran yang ingin Dicapai
a.
Maksud Kegiatan
Meningkatkan
pengetahuan dan memberikan pandangan serta menambah wawasan anak anak mengenai
pencegahan covid pada anak-anak. dukasi pencegahan covid-19 kepada anak harus
disampaikan dengan metode yang sederhana serta menyenangkan sehingga tidak
mempengaruhi psikis anak. Program Ed.Cofid (Education Covid-19 For Kids)
diharapkan mampu mengurangi atau menghentikan kasus penularan Covid-19 pada
anak-anak. Kegiatan menyadarkan serta mendisiplinkan anak-anak, orangtua,
keluarga dan masyarakat setempat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam
kehidupan adaptasi kebiasaan baru saat ini.
b.
Tujuan Kegiatan
Tujuan dari
sosialisasi pencegahan Covid-19 Pada Anak-Anak sebagai program kerja yaitu
untuk meningkatkan kepekaan dan kesadaran anak usia dini akan bahaya COVID-19 dan
antisipasi penularannya. Maka dari itu sosialisasi pencegahan covid-19 pada
anak sangat perlu dilakukan. Agar kebiasaan mematuhi protokol kesehatan dan
perilaku hidup bersih dan sehat bisa dilakukan sejak dini. Sosialisasi
dilakukan dengan media penyampaian yang ringan, gambar dan tulisan yang menarik
dan mudah dipahami, agar anak-anak dapat tertarik dan bisa menyerap materi yang
disampaikan
c.
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan
Sosialisasi pencegahan covid-19 pada anak anak adalah anak anak di Dusun Ngipik
Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
3.
Hasil
yang dicapai dan Tindak Lanjut
a. Hasil yang dicapai
1.
Terciptanya media booklet dan poster
mengenai pentingnya berlaku hidup bersih dan sehat untuk terhindar dari virus
corona. Poster ini digunakan dan dibagikan ketika melakukan edukasi secara
offline kepada anak anak Dusun Ngipik Dusun Ngipik, Desa Candi, Kecamatan
Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
2. Untuk
mengenalkan dan memberikan pengetahuan mengenai pencegahan covid-19 pada
anak-anak.
3. Menambah
ilmu dan wawasan pengetahuan
4. Anak
terbiasa melakukan hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan
5. Anak-anak
terbiasa menerapkan 5M
6. Anak
anak lebih sadar pentingnya pencegahan covid-19
b. Tindak Lanjut Kegiatan
1.
Anak-anak dapat memahami dan
mengimplementasikan seluruh materi yang disampaikan saat penyuluhan.
2.
Meminta bantuan orang tua dari anak-anak
untuk memantau dan mengontol sang anak untuk menjalankan 5M khususnya rajin
cuci tangan dan pakai masker
4.
Faktor
Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
1.
Dukungan dari Kepala Dusun, Ketua RT,
tokoh masyarakat setempat, dan keluarga mengenai program dan kegiatan yang
dijalankan.
2.
Antusiasme anak-anak mengikuti program
kegiatan
3.
Anak-anak mendengarkan dengan baik saat
sosialisasi
b. Faktor Penghambat
1.
Penerapan kebijakan social/physical
distancing membuat keterbatasan jumlah peserta yang dapat menghadiri
sosialisasi.
2.
Anak-anak terburu buru karena ada
kegiatan lain
3.
Anak-kadang menyepelekan himbauan
B.
Perancangan
Dan Pembuatan Buku Cerita Anak Interaktif Untuk Menumbuhkan Minat Baca Anak
Usia 4-5 Tahun
1.
Bidang
Kegiatan yang dipilih
Bidang kegiatan
yang dipilih yaitu edukasi dan poin utama yaitu pembuatan dan pembinaan minat
baca pada usia dini akan lebih efektif
bila orang tua berperan serta secara aktif dalam mendorong, membimbing
anaknya untuk gemar membaca.
Orang tua harus
memastikan bahwa kecintaan akan membaca adalah tujuan pendidikan yang terpenting bagi anaknya
perancangan media buku interaktif anak di masa sekarang, sangatlah besar
kemungkinan anak dan orang tua untuk tertarik dan menggunakan media tersebut
sebagai media pembelajaran yang diberikan kepada anak
2.
Maksud, Tujuan dan
Sasaran yang ingin Dicapai
a.
Maksud Kegiatan
Tumbuhnya minat
baca akan menyebabkan kebiasaan membaca berkembang dan terjadinya peningkatkan
keterampilan dalam membaca. Dengan membaca maka membuka wawasan , meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan kreativitas sehingga anak
semakin bergairah dan terpacu untuk belajar sehingga melalui aktivitas membaca
diharapkan potensi anak semakin berkembang secara maksimal. Buku cerita yang
diilustrasikan dan ditulis dengan baik akan memberikan kontribusi pada
perkembangan sastra anak. Buku bergambar yang baik memuat elemen instrinsik
sastra, seperti alur , struktur yang baik, karakter yang baik, perubahan gaya,
latar, dan tema yang menarik. Buku ini dapat menimbulkan imajinasi orisional
dan mempersiapkan stimulus berpikir kreatif. Buku cerita bergambar dapat
memberikan apresiasi bahasa dan mengembangkann komunikasi lisan, mengembangkkan
proses berpikir kognitif, ungkapan perasaan, dan meningkatkan kepekaan seni.
d.
Tujuan Kegiatan
Buku bergambar
dapat digunakan untujk membantu anak mengenal lingkungan dan situasi yang
berbeda dengan lingkungan mereka. Dengan buku bergambar siswa dapat menegenal
karakteristik pelaku, latar, yakni waktu dan tempat terjadinya cerita, serta
situasi. Disamping itu menurut Stewing (1980:118) ada tiga manfaat buku
bergambar, yaitu : (1) membantu masukan bahasa kepada anak-anak, (2) memberikan
masukan visual bagi anak-anak, dan (3) menstimulasi kemampuan visual dan verbal
anak-anak. Dengan demikian melalui buku bergambar siswa dapat memberikan
komentar atau reaksi terhadap gambar, misalnya orang ,benda dan tempat
(setting) : warna yang ditampilkan; ilustrasi/gambar serta karakter dan
perubahan objek termasuk perkembangan cerita dari awal hingga akhir
e.
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan
Sosialisasi pencegahan covid-19 pada anak anak adalah anak anak di Dusun Ngipik
Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
3.
Hasil
yang dicapai dan Tindak Lnjut
a. Hasil yang dicapai
1.
Sarana edukasi yang
kreatif dan menarik
2.
Menumbuhkan minat baca
anak
3.
Dengan buku yang
interaktif anak-anak akan tertarik untuk membaca tidak hanya sekedar melihat
gambar
4.
Orang tua semakin
memperhatikan anak dalam memberikan media belajar kepada anaknya, sementara
anak menjadi semakin berminat dalam membaca buku dikarenakan cerita dalam buku
yang menarik
b.
Tindak
Lanjut Kegiatan
1.
Anak menjadi gemar membaca. Minat baca
merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan keaksaraaan atau penambahan
kosa kata siswa, selain itu minat baca membantu siswa untuk sukses disekolah.
Hal ini menyadarkan kita betapa penting minat baca untuk dibangun dan menjadi
permanen didalam diri anak.
2.
Dalam meningkatkan minat baca dibutuhkan
rasa keinginan yang kuat didalam diri pembaca serta buku sebagai sarana yang
mendukung minat baca meningkat.
3.
Produk buku cerita bergambar yang
dikembangkan dalam penilitian ini dinyatakan “efektif” digunakan dalam
meningkatkan minat baca dan membaca pemahaman anak.
4.
Faktor
Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
1.
Dapat memberikan nilai tambah positif
pada pembacanya. Misalnya, memberi
kegembiraan, membantu memecahkan persoalan dan mampu membuka pikiran untuk
suatu hal.
b. Faktor Penghambat
1. Perlu
adanya riset sebelum merancang dan membuat buku cerita interaktif agar minat
baca anak dapat terbentuk.
2. Anak
terbiasa membaca buku tidak hanya melihat gambar
3. Perlu
adanya bimbingan orang tua untuk memperhatikan anak dalam memberikan media
belajar kepada anaknya
BAB IV
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Program
Ed.Cofid (Education For Kids) merupakan solusi
gerakan edukasi Covid-19 bagi anak-anak. Program Ed.Cofid (Education For
Kids) mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak- anak terhadap virus
Covid-19 serta cara pencegahannya. Program Ed.Cofid (Education For Kids) mampu
meningkatkan literasi anak terkait adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi
Covid-19. Berdasar hasil evaluasi kegiatan KKN dengan tema Edukasi Pencegahan
Penularan Covid-19 Pada Anak ini, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang
penyebaran dan penularan COVID-19 pada anak masih kurang pada saat sosialisasi.
Peserta juga mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai cara mencuci tangan
yang benar dan sesuai dengan standar kebersihan dunia, serta memiliki kesadaran
dan keinginan untuk meneruskan kebiasaan mencuci tangan sebagai wujud tindakan
preventif terhadap penularan virus-virus penyakit lainnya.
Produk
buku cerita bergambar yang dikembangkan dalam penilitian ini dinyatakan
“efektif” digunakan dalam meningkatkan minat baca dan membaca pemahaman. Tujuan
pengembangan buku cerita bergambar ini adalah untuk meningkatkan minat baca.
Pembinaan
minat baca pada usia dini akan lebih efektif
bila orang tua berperan serta secara aktif dalam mendorong, membimbing
anaknya untuk gemar membaca. Upaya orang tua akan lebih optimal apabila didukung
oleh : (a) pihak penerbit buku (b) pihak
sekolah (c) pihak media massa (terutama
radio/TV). Untuk anak usia sekolah dasar kelas rendah, gambar berperan penting
dalam proses belajar membaca dan menulis. Buku bergambar lebih memotivasi
mereka untuk belajar. Dengan buku bergambar yang baik, anak-anak akan terbantu
dalam proses memahami dan memperkaya pengalaman dari cerita. Buku-buku
bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan terhadap
buku dan buku bergambar yang bagus dapat memberi anak kesenangan/hiburan dan
pengalaman estetik.
2.
Saran
1.
Sebaiknya meskipun sudah memasuki
kehidupan di era adaptasi kebiasaan baru,
anak-anak serta masyarakat desa Wonorejo RT 03 RW 01 harus tetap disiplin menaati protokol
kesehatan . Sebab dengan menaati protokol kesehatan merupakan langkah efektif
memutus penyebaran Covid-19 di lingkungan setempat.
2.
Pembinaan minat baca pada usia dini akan
lebih efektif bila orang tua berperan
serta secara aktif dalam mendorong, membimbing anaknya untuk gemar membaca.
Upaya orang tua akan lebih optimal apabila didukung oleh : (a) pihak penerbit buku (b) pihak sekolah
(c) pihak media massa (terutama
radio/TV). Untuk anak usia sekolah dasar kelas rendah, gambar berperan penting
dalam proses belajar membaca dan menulis. Buku bergambar lebih memotivasi
mereka untuk belajar. Dengan buku bergambar yang baik, anak-anak akan terbantu
dalam proses memahami dan memperkaya pengalaman dari cerita. Buku-buku
bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan terhadap
buku dan buku bergambar yang bagus dapat memberi anak kesenangan/hiburan dan
pengalaman estetik
DAFTAR PUSTAKA
Faizah.dkk.2017. Psikologi Pendidikan
Aplikasi Teori di Indonesia. Malang: UB Press.
IDAI.2020. Panduan Klinis Tata Laksana
COVID-19 pada Anak. Idai, 33. Diunduh dari https://covid19.idionline.org/wp-
content/uploads/2020/04/15.IDAI_. pdf
KemenPPPA.2020.PanduaPerlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM)
dalam pandemi Covid- 19.Jakarta: Wahana Visi Indonesia.
Redyastuti,Enggar,dkk.2017.Efektivitas
Edukasi Gizi Menggunakan Media Komik Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Gizi Seimbang Pada Siswa Sekolah Dasar Rohita, R.2020.
Pengenalan Covid-19 pada Anak Usia
Prasekolah: Analisis pada Pelaksanaan Peran Orangtua di Rumah. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 315-326
LAMPIRAN
1.
Jadwal
Kegiatan/Program Kerja/Matriks Jadwal Kegiatan
Lampiran 1.
Matriks Jadwal Kegiatan
No |
Kegiatan |
Minggu Ke
1 |
Minggu Ke
2 |
Minggu Ke
3 |
Minggu Ke
4 |
Minggu Ke
5 |
Minggu Ke
6 |
1. |
Perizinan lokasi, dan survei |
|
|
|
|
|
|
2. |
Mempersiapkan materi dan pegumpulan materi untuk
sosialisasi pencegahan covid pada anak-anak |
|
|
|
|
|
|
3. |
Melakukan riset dan dan membuat desain buku cerita
anak untuk program kerja kedua yaitu perencanaan dan pembuatan buku cerita
anak interaktif untuk menumbuhkan minat baca anak usia 4-6 tahun |
|
|
|
|
|
|
4. |
Pelaksanaan program kerja KKN |
|
|
|
|
|
|
5. |
Pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan KKN,
pembuatan video profil, penyelesaian laporan KKN dan publikasi reportase |
|
|
|
|
|
|
2.
Peta
Desa/Kelurahan
Lampiran 2. Peta
Lokasi Pelaksanaan KKN Mahasiswa
3.
Struktur
Organisasi Pemerintah Kelurahan/Kecamatan
Lampiran 3.
Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan
4.
Foto-Foto
Kegiatan
Lampiran 4.
Kegiatan Minggu 1
|
Lampiran 5. Kegiatan
Minggu 2
|
Lampiran 6. Kegiatan
Minggu 3
|
Lampiran 7. Kegiatan
Minggu 4
|
Lampiran 8. Kegiatan
Minggu 5
|
Lampiran 9. Kegiatan
Minggu 6
|
5.
Publikasi
Pada Media Cetak atau Elektronik
Lampiran 10.
Publikasi Program 1 Dan 2 Pada Media Elektronik
Link :
Link :
No comments:
Post a Comment