Di
suatu hari ada seorang laki-laki yang bernama Beni, dia seorang yang
dipandang kurang mampu dan keluarganya yang
mengalami broken home.
Beni di tinggalkan ayahnya setelah bercerai dengan ibunya. Beni tinggal dengan ibunya yang berprofesi sebagai Pencari Kayu Bakar dan daun -daun untuk di jual bagi orang yang mmebutuhkan untuk acara hajatan atau bungkus makanan.
Beni yang duduk di
bangku kelas 4 SD sudah membantu ibunya yang sedang mencari kayu bakar dan daun pisang atau daun jati dan lain sebagainya .
Beni di didik ibunya sejak dini untuk prihatin dan bersyukur dengan kehidupannya.
Kekuatan do'a itu SUPER X, itu gak sembarangan orang tau caranya, atau paham ilmunya, tapi begitu powerfullnya hingga bisa menggerakkan hati untuk menggapai apa yang dicita-citaka.
Waktu semakin berlalu,dan Beni pun beranjak dewasa dan sudah mengenal yang namanya cinta.
Di saat itu Beni
yang sedang duduk di kelas sebelas/2 SMA di sekolah negeri yang selalu mendapat
beasiswa karena kurang mampu/keterbatasan.
Disamping itu Beni sebagai seorang pelajar,
juga bekerja sebagai pencari kayu bakar dan dedaunan yang bisa dijual meneruskan pekerjaan ibunya.
Demi melanjutkan
sekolah kejenjang yang lebih tinggi.
Disuatu ketika Beni bertemu (berpapasan)
dengan seoarang gadis manis,elok nan cantik primadonanya sekolah tersebut yang
juga berprofesi sebagai pelajar.
Waktu itu Beni memberi senyuman dan sapaan kepada
gadis tersebut.
“Hi,boleh kenalann dak.namanya siapa?
,aku Beni” semabri menyebutkan namanya Benimengulurkan tangannya
“Lilis” jawab gadis manis,elok nan cantik sambil membalas jabat tangan beni
“emm kamu anak mana??? kamu manis sekali” Beni memberikan pujian padanya sambil malu-malu
“emmm Bandunagn., masa iya , ya,terimakasih …”
jawab Lilis sambil berjalan kekelas
Seiring berjalannya waktu 2 bulan pun
berlalu dan Beni pun jatuh cinta kepada gadis tersebut.
Beni menghampiri kelas gadis tersebut dan menembak si gadis dengan cintanya.
“Hi, .. Lilis .bolehkah aku menjadi pacarmu tuk selamanya?” kata Beni yang percaya diri.
“ehh,bukannya kamu yang mencari kayu bakar itu!?” kata Lilis yang penuh ekspresi yang kurang menyenangkan.
“emmm ,iya,emang
kenapa?” jawab Beni
“emangnya
kamu nggak ngaca dulu,kamu tuh apaan!”kata Lilis
penuh murka.
Beni pun terdiam sambil kembali kekelasnya yang diantar dengan teman-teman setianya dengan raut wajah yang
mengkerut..
10 tahun berlalu seorang Beni yang
dulunya berprofesi sebagai Pencari kayu bakar dan daun-daunan kini dia menjadi seorang Bos besar
di perusahaan ternama,yang dulunya pernah di pegang oleh orang asing.
Beni memiliki banyak
cabang dalam pekerjaannya sebagai bos perusahaan.
Diwaktu itu Beni yang 10
tahun tidak bertemu dengan gadis idamannya waktu SMA dulu.Bertemu di suatu mall
besar Beni pun terkejut dengan gadis tersebut tanpa basa basi pun Beni menyapa.
“emm kamu lilis kan ?? kamu kan yang waktu itu menolakku..Lilis” kata Beni sambil mendekati gadis itu.
“ya, kenapa?si pencari kayu bakar yang kotor”
jawab Lilis yang sudah tidak gadis lagi.
“ya
emang kenapa? ini anakmu” kata Beni sambil menunjuk anak kecil yang sedang digendong oleh Lilis.
“ya,aku sekarang sudah menjadi orang sukses” kata Lilis yang sudah mendapatkan cowok (suami) idamannya
yang berpenghasilan 350 juta per bulan.
Di
hari berikutnya mereka pun bertemu lagi di salah satu cabang perusahaan milik Beni mereka pun saling sapa.
“ummb , hei
Lis .............. kamu ada apa?” kata Beni
“aku ingin mencari suamiku yang bekerja disini” jawab Lilis.
“ siapa ya ,.. emangnya siapa” kata Beni.
Tak
lama kemudian suaminya datang dan berpelukan dengan Lilis (istrinya) sambil menanyakan ada apa disini.
“hei sayang, ada apa kemari?” kata suami lilis
“nih kunci mobil ketinggalan” kata Lilis sambil tersenyum
“oh ya terimakasih sayang” jawab suami Lilis sambil mencium dahinya.
Tak
lupa suami Lilis pun mengenalkan Beni yang menjadi bos di perusahaan tersebut, tanpa
sepengetahuan Lilis kalau Beni yang dulu menjadi pencari kayu bakar yang pernah satu sekolah dan pernah ia menolaknya saat ingin menjadikan pacar, kini menjadi bos
besar yang salah satu karyawannya yaitu suami lilis sendiri.
“oh ya ,sayang ini bos aku pak Beni” kata suami Lilis.
“ini bos kamu????????” jawab Lilis sambil terkejut tak percaya seakan-akan mau pingsan dan tak bisa berkata-kata seakan-akan nafasnya terhenti dikerongkongan.
Beni pun tersenyum ringan dihadapan mereka berdua…..
sambil menepuk bahu Lilis dan menyuruh suami lilis untuk segera masuk ke ruangan kerja untuk melanjutkan pekerjaannya.
Beni berlalu pergi sambil tersenyum pada Lilis.
Beni berlalu pergi sambil tersenyum pada Lilis.
Masuk kekantor dan keluar lagi sambil masuk ke dalam mobil mewahnya yang sudah dari tadi sopir menunggunya sambil membukakan pitunya.
Pesannya adalah : jangan sekali-kali meremehkan orang karna pekerjaan atau karena duniawinya, horamatilah orang karna akhlak budi pekertinya. jangan melukai hati dengan menghina derajat orang lain karena belum tentu kita akan menjadi lebih baik dari pada orang yang kita hina suatu hari nanti.
Energi positif akan mengundang energi positif, energi negatif akan
mengundang energi negatif pula. Makanya orang yang selalu berfikir dan
berkelakuan negatif, dia mengundang kesialan beruntun dalam hidupnya..