Pidato Bahasa Jawa Perpisahan sekolah kelas 9





Assalamu’alaikum Wr Wb
Dumateng panjenenganipun Bapak Budiyono, S.Pd, M.Pd minangkani pangarso SMP N 1 Sumowono ingkang satuhu kinurmatan.
Dumateng Bapak Ibu dalah sedoyo Karyawan SMP Negeri 1 Sumowono ingkang kulo bekteni
Sedoyo rencang-rencang lan adik-adik kelas VII, VIII ingkang kulo tresnani.
Ingkang rumiyen sumangga kita tansah muji syukur wonten ngarsanipun Gusti Allah ingkang maha agung, ingkang sampun maringi nugraha arupi kasarasan saengga kula lan panjenengan sedaya saged makempal wonten ing adicara perpisahan kelas IX kanti wilujeng widodo mboten setunggal rubedo.
Wonten ing wekdal menika, kaparenga kula Agung Panuwun minangkani wakilipun kelas IX E ngadeg ing ngarso panjenengan sami, sak perlu mranata adicara perpisahan kelas IX menika
Ingkang sepisan kula ngaturaken agunging panuwun dumateng bapak ibu guru ingkang sampun susah payah paring piwulang dumateng kula dalah rencang-rencang. Ananging kula dalah rencang-rencang mboten saged atur piwales punopo-punopo. Amung saged ndedonga mugi-mugio bapak ibu guru sedoyo pikantuk rohmating sakig Allah subhanahu wa ta’ala, amiin amiin ya robbal ‘alamin.
Ingkang kaping kalih dumateng adik kelas VII soho kelas VIII sak rencang-rencang, kula nyuwun pangapunten mbok bilih kula ugi rencang-rencang anggadahi perilaku ingkang kirang prayogi ugi mboten mranani ing penggalih panjenengan sedoyo.
Mekaten para rawuh rerantaming adicara perpisahan kelas IX dinten menika. Sinambi nengga samudayanipun siyaga kasuwun para rawuh nyekecakaken lelenggahan kanti mardikaning penggalih ing palenggahan ingkang sampun kacawisaken.
Cekap semanten ingkang saged kula aturaken, menawi wonten kalepatanipun kulo mawantu-wantu nyuwun agunging pangapunten ingkang tanpa upami.
Wasana kawulo akhiri akhiru kalam wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum Wr Wb

Pidato Perpisahan kelas IX/ Wasana Warsa Bahsa Jawa





Assalamualaikum Wr Wb
Dhumateng Bapak Budiyono S.Pd, M.Pd minangka pangarsa SMP Negeri 1 Sumowono ingkang satuhu kinormatan.
Bapak lan ibu guru sarta karyawan ingkang kula bekteni lan para rencang lan adik-adik ingkang kula tresnani.
Ingkang rumiyen, sumangga kita tansah ngaturaken puja lan puji syukur dhumateng Ghusti Allah swt ingkang sampun pareng rahmat, taufik, sarta hidayah dhateng kula lan panjenengan sedaya. Saengga kita saged makempal wonten ing acara perpisahan kelas IX khanti mboten wonten alangan punopo.
Shalawat saha salam mugi katur dhumateng junjungan kita Nabi agung Muhammad saw. Ingkang kita ajeng-ajeng syafa’atipun benjang ing yaumil qiyamah.
Mugi kepareng kula Dedeh Kalisna wakilipun kelas IX D matur dhumateng Bapak/Ibu guru lan rencang-rencang ingkang sampun rawuh wonten mriki.
Ingkang sepisan, kula ngaturaken agunging panuwun dhumateng Bapak/Ibu guru ingkang sampun maringi piwulang dhateng kula lan rencang-rencang sedaya.
Ingkang angka kalih, kula lan rencang-rencang ngaturaken pangapunten ingkang kathah dhumateng Bapak/Ibu guru menawi wonten kalepatipun ing tigang warsa puniko.
Igkang angka tigo, kula lan rencang-rencang sedaya nyuwun donga restunipun dhumateng Bapak/Ibu guru sak sampunipun kula sinau wonten ing SMP punika lan mugi kula dalah rencang-rencang sedaya pareng ilmu ingkang kathah lan bisa nggayuh cita-cita.
Ingkang angka sekawan, dhumateng adik-adik kelas 7 lan 8, kula lan rencang-rencang sedaya nyuwun pangapunten menawi wonten kalepatan.
Cekap semanten ingkang saged kula aturaken, menawi wonten kalepatan saha kesripahan kula nyuwun pangapunten ingkang saget. Kula akhiri. Wabilahi taufik walhidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb

Cerpen di Balik Rahasia Pulau Angin



Hari itu laut terasa begitu tenang, kapten Bahrin memberika waktu istirahat pada awak kapalnya yang mulai kelelahan mengatur kapal di siang hari yang panas. Mereka adalah pedagang dari Entermazo Island yang berlayar ke timur untuk berdagang serta melakukan penjelajahan.
Semua berjalan biasa saja, hingga salah satu awak kapal bernama Ari menemukan sebuah surat dalam botol, itu berisi sebuah pesan yang mengatakan “PULAU ANGIN YANG MENGABULKAN SEGALANYA” . di surat itu dikatakan juga bahwa jika berhasil menemukannya maka akan muncul seekor naga yang akan mengabulkan sebuah permintaan dan beberapa petunjuk kecil. Ari sengaja tidak memberitahukannya pada siapaun. Hingga pada suatu malam terjadi badai besar yang membuat kapal hilang kendali, awak kapal pun tidak mampu berbuat apa apa, hanya berdoa dan bersembunyi di kabin.
Pagi harinya keadaan laut kembali tenang, namun para awak kapal tidak tahu posisi mereka sekarang. Di tengah hiruk pikuk badai semalam Ari menyadari bahwa pesan dalam botol yang disimpannya tidak ada, dia berpikir mungkin terpental saat badai semlam. Pesan itu memnag terpental, namun pagi sebelum Ari terbangun, Kapten Bahrin sudah memungut pesan itu, kapten juga sudah membacanya. Siang harinya , kapten mengembalikan pesan itu diam diam ke bawah tempat tidur Ari, seakan akan pesan itu terjatuh di situ setelah badai semalam.
Ari yang masih terus mencari pesan itu kembali mencari ke kamarnya lagi, dan kemudian menemukannya di atas meja berdiri dengan tegak beserta botolnya.
Sampai dua hari mereka masih tidak menemukan petunjuk tentang dimana letak mereka saat itu, hingga dari jauh salah satu awak kapal melihat asap hitam.
“Kapten, nampaknya kita menemukan pulau”
“Kau benar, asap hitam, kemungkinan disana ada penghuni nya
  Turunkan layar, kita segera ke sana”
Setelah mendekat, yang di temui bukanlah pulau dengan pemukiman, melainkan pulau dengan gunung berapi yang masih aktif.
            “Bagaimana ini kapten, nampaknya tidak ada penghuni pulau ini” kata salah seorang awak.
            “Kita turun dulu, mungkin ada bahan makanan yang bisa kita ambil untuk perjalanan” jawab kapten.
Sementara itu kapten masih penasaran dengan isi pesan yang ditemukannya di sekitaran kamar tidur Ari.
            Dengan adanya gunung api, kapten mulai berpikir tentang pulau api , selain pulau ini memiliki gunung api yang aktif, tanah  di kawasan ini berwarna cukup merah seperti mengandung banyak unsur logam.
“Cepat cari bahan bahan yang kiranya dapat kita manfaatkan, jangan cerobah, kita tidak tahu ada apa di pulau ini, yang jelas perasaanku anh ketika pertama datang ke sini, san satu lagi, jangan dekati gunung api itu” kata kapten.
“Siapp kapten, lasanakan !!”
Kemudian kapten menjelajah ke tengah pulau dan berpisah dari rombongan, dan salah seorang awak mengikutinya diam diam.
            Ari yang menyadari bahwa kapten tidak sedang mengawasi, diam diam meninggalkan rombongan, sama halnya dengan kapten, yang dipikirkan oleh Ari adalah tentang pulau api seperti pada surat itu.
            Semakin ke tengah pulau semakin panas suhu permukaan tanah, terdengar juga suara gemuruh  yang tak jelas dari mana, seakan suara itu memantul dari segala arah, dan semakin ke dalam semakin gersang pephonannya, namun di tengah tengah pepohonan yang gersang terdapat sebuah tugu batu dengan sebuah simbol , simbol itu nampak tidak asing bagi kapten, seperti dia pernah melihatnya di suatu tempat
“bukan... bukan di peta itu, aku tahu aku pernah melihat nya , tapi bukan di peta itu” kata kapten dalam hati.
Kapten mulai merasa ada yang mengikutinya sejak tadi, dia mulai berati hati jangan sampai ada yang mengetahui niatnya, bahkan Ari sekalipun. Kapten terus berjalan hingga ada di goa di kaki gunung, di dalam sangat gelap namun tida habis pikir, rasa penasarannya lebih besar daripada rasa takut nya, kapten memberanikan diri memasuki goa dengan sebatang obor dari kayu. Kapten berani memasuki goa karena dalam pesan itu dikatakan bahwa “sang naga pulas tertidur di sebuah lubang”
          Ari pun tiba di luar goa yang sama seperti kapten, dia melihar seseorang yang sedang membuntuti orang lain, tak nampak jelas wajahnya, namun dari pakaiannya Ari yakin dia bukan kapten. Sebelumnya Ari sudah mencurugai kapten jika dia sudah melihat pesan rahasia milik nya, sehingga dia berhati hati.
            Didalam goa kapten Bahrin menemukan sebuah pintu besar dari besi yang sangat keras
“mustahil membukanya, diperlukan 50 orang untuk mendorong ini, dan aku tidak mau permintaan ku dibagi untuk 50 orang” kata kapten.
Saat itu penguntit kapten muncul dan mengancam kapten dengan mengarahkan pisau ke lehernya.
            “dengarkan perkataanku!” kata penguntit itu yang ternyata awak kapalnya sendiri Jeniver.
“Aku mengikutimu dari tadi, aku yakin kau membaca surat dalam botol itu, dan kau ingin mencari nya sendiri, tapi  mungkin kau kurang teliti membaca surat itu” kata Jeniver.
            “Memangnya apa yang ku lewatkan? Ayolah, kita bisa bekerja sama” kata kapten Bahrin.
“Kunci itu, kunci untuk membuka gerbang itu ada di sebuah kotok yang harus kita kirimkan ke timur, kotak yang kita dapatkan dari seorang nelayan yang kita tolong waktu itu, di bagian bawahnya terdapat benda aneh seperti kunci, aku sudah mengambilnya karena aku suka benda antik” kata nya.
“Apa kau bisa melawan naga seorang diri?” tanya kapten.
“Itulah yang kumau darimu kapten” jawab Jeniver.
Mereka kemudian berhasil membuka pintu itu, terdapat sebuah altar yang sangat besar di dalam, seekor naga yang besar muncul dari kegelapan dengan mata menyala dan mulut penuh api. Jauh diatas yang dibayangkan, 100 orang pun belum tentu dapat mengalahkannya , naga itu berkata
            “Apa tujuan mu kemari ?”
            “Kami hendak memohon permohonan kepadamu” jawab Jeniver.
            “Memangnya apa permintaan mu?” jawab naga
            “Aku ingin hidup abadi” kataJeniver
Cling, seketika Jeniver berubah menjadi batu “kini kau sudah abadi, kau punya niat jelek dalam permohonan mu itu, maka keabadian yang cocok untukmu adalah sebuah batu” kata naga.
“Kenapa kau merubahnya menjadi batu, baiklah aku minta aku memiliki kekuatan yang maha dahsyat dalam diriku” minta Kapten Bahrin.
Whusss, dan Arik menjadi seseorang yang sangat kuat, namun tidak lama kemudian naga menyerang Ari. Bruakkk...!!!
            “Kenapa kau menyerangku?” tanya Arik
“Kau tidak berhak memerintah ku lagi, aku bebas mau melakukan apapun pada mu” jawab Naga
“Baiklah ayo lawan aku, aku sudah kuat sekarang” sahut Arik
“Lucu sekali, mudah bagiku menghabisi mu, aku yang memberimu kekuatan, sebesar apapun itu tentunya aku lebih kuat, dasar naif” Jawab Naga
Whusss, kemudian Kapten Bahrin mati terkena serangan Naga.
            Tak selang lama Ari datang
            “Naga !! apa kau bisa mengabulkan permintaanku”
“Hei, siapa kau, aku tidak menyadari keberadaan mu, tidak seperti orang lainnya, aku tidak merasakan aura serakah dari mu, baiklah apa permintaanmu ” jawab naga.
“Aku tahu kami terdampar di tempat ini karena perbuatan kami waktu itu, salah satu awak kapal mencuri sebuah kotak milik seorang nelayan ketika menolong nya, sekarang dia sudah menjadi batu, jadi bisakah ku minta sebuah permintaan karena telah berhasil menemui mu”
“Baiklah, tapi hati ati dalam meminta, atau kau akan berakhir seperti mereka” kaa Naga
“Aku minta kami di kembalikan ke jalur perdagangan kami” minta Ari
“Hanya itu? Apa kau yakin tidak meminta kekuatan yang maha dahsyatt atau kekayaan yang berlimpah ruah sampai anak cucu 7  keturunan ”
Tanya naga.
“kabulkan saja itu, para awak kapal selalu jauh dari keluarga, satu dua hari sangat berarti untuk mereka di rumah, jadi kembalikan kami ke jalur utama kami sehingga dapat melanjutkan pelayaran dengan tenang seperti biasa, aku yakin mereka sudah mulai merindukan keluarga mereka”
Kata Ari
            “Baiklah kalau itu mau mu” clingg, kemudian naga mengabulkan permintaan nya dan semua kembali normal, hanya saja Kapten Arik dan Jeniver sudah tewas di goa naga tersebut. Ari mencoba menceritakan semuanya pada awak kapal dan mereka sempat kaget, hanya saja itu tidak berlangsung lama, semua kembali normal da kapal dibawah pimpinan Kapten baru Kapten Ari.
            Tahun demi tahun mereka melanjutkan perdagangannya dan memiliki armada yang semakin besar, di tiap pelayarannya tidak pernah ada halangan satu apapun, mereka juga menjadi pelayar paling maju pada zamannya.


Pidato perpisahan sekolah bahasa jawa




Assalamu ‘alaikum Wr Wb
Bapak kepala sekolah ingkang kulo kinormatan,
Para bapak saha ibu guru ingkang kulo hormati , para tamu undangan ingkang kulo hormati lan sedaya kanca ingkang kula tresnani
Sumonggo kita sedaya sesarengan ngaturaken puji syukur wonten ngarsanipun gusti ingkang maha kuwaos jalaran awit saking rahmat saha kanugrahanipun kita sedaya taksih saged kepanggih lan makempal wonten ing aula meriki kanthi kaparingan kabagas warasan tuwin nir ing rubeda mboten kirang satunggal punapa.
Kejawi saking menika, kapareng kulo matur , kula minangkani sesulihing atur kanca-kanca ngawontenaken perpisahan sekolah kelas IX, ing sekolah mriki, ngaturaken sugeng rawuh lan matur nuwun sanget awit panjenengan sedaya sampun kersa ngerawuhi pengetan menika
Bapak saha ibu guru , para tamu undangna dalah sedaya kanca ingkang kula hormati ing dinten menika ngawontenaken perpisahan kelas IX kita kedah ngaturaken puji syukur kunjuk ngarsanipun gusti ingkang maha tunggal lan atur panuwun dumateng para siswa kelas IX ingkang sampun ujian mugi mugi nilainipun sae lan saged kaparingan lulus. Para siswa kelas IX sak sampunipun lulus saking sekolah menika saged ngelajengaken sekolah ingkang langkung inggil lan saged migunani kagem tiyang sepahipun , ugi nagari
Para tamu undangan ingkang kula hormati, saha para kanca ingkang kula tresnani, kula sak kanca nyuwun pangapunten sak dangunipun makempal wonten sekolah mriki, ugi nyuwun agunging pangapunten menawi acara punika kirang sae lan mbok menawi katah kekiranganipun nyuwun agunging pangapunten ingkang katah
Mekaten ingkang saged kula aturaken
Wassalamu ‘alaikum Wr Wb