Dendam Sang Pocong





Di sekolah kejuruan dalam salah satu pelajaran di bidang multimedia menugaskan beberapa kelompok yang beranggotakan 3 orang tiap kelompok, untuk membuat project sebuah karya film pendek yang nantinya diantara beberapa kelompok tersebut yang memenuhi kriteria akan diajukan ke pekan olahraga dan seni.
Sebut saja tiga Kembar Bersaudara yaitu Jono, joni dan juminten. Mereka sangat antusias untuk mengikuti tugas tersebut.

jono                 : Jon, Jhoni..... Jadi kita mau buat film tema apa nih?
Jhoni                : Apa yah Jhon aku juga bingung nih. kalo tema percintaan masak kamu yang jadi ceweknya hhh.
Jono                 : eh, enak aja loe. pantesan juga elo yang jdi ceweknya. loe kan suka mangkal di prapatan 14 ???? hahah
Jono                 : ey, bukannya elo yang mangkal di prapatan 14. suka Pake week warna kuning, pakei celana sobek baju sobek, kumpul bareng – bareng temen loe. sambil bawa botol biar dikira mabok. tau – tau bilang.... bang .... sedekahnya bang,.... saya belom makan lima bulan bang hahah...

juminten hanya bisa tertawa melihat tingkah kedua kakak kembarnya 

Jhoni                : ups, elo jon. jangan bongkar privasi dong. ntar temen temen pada tahu nih...
Jono                 : hhhehhe, iye iyeh maaf...
Jhoni yang sedari tadi mantengin hp aja, tau tau terperenjat mendekati jhoni sambil menunjukan sebuah film yang sedang ia tonton di internet.
Jhoni                : gimana kalo kita bikin film bergenre kayak gini jon...
jono                 : wah boleh juga tuh sippp banget.... oke kalo gitu besok kita langsung take action yups...
jhoni                : oke okehhh...
jono                 : kalo kamu gimana jum..?
Juminten         : kalo aku ngikut aja lah kak, penting tugas nya selesai. jadi gak dimarahin guru hh

keesokan harinya mereka mengambil gambar di kuburan pada siang hari, tetapi belum juga memulai proses shooting Jono yang orangnya memang ceplas-ceplos dia menyepelekan makhluk gaib, dia berkata bahwa dia tidak pernah takut jika dihantui oleh pocong, drakula, vampire ataupun kuntilanak, secara tidak sengaja ada pocong mendengarkan pembicaraan mereka yang menyepelekan hantu dan niat si pocong pun tergugah untuk menghantui mereka (manusia) yang tidak pernah menghargai hantu dalam hidupnya untuk memberikan mereka pelajaran, si pocong berpikiran jika hantu pun tidak dihargai bagaimana mereka bisa menghargai sesama manusia
 Proses shooting yang dilakukan dari siang tidak membuahkan hasil hingga hari pun berganti menjadi malam, dan pada malam hari hantu hantu pun sudah bebas berkeliaran kesana kemari. Dan pastinya juga niat si pocong untuk menghantui 3 orang tersebut akan direalisasikan.
Si pocong sudah mulai menampakan diri kepada Jono, joni dan juminten dan mereka pun melihat si pocong yang menghampiri mereka, mereka takut dan berlarian sedangkan si pocong terus mengejar dengan cara berjalannya yang loncat loncat, oleh karena jalannya yang licin si pocong terjatuh dan ditertawakan oleh tiga orang tersebut.
 Pocong sangat kesal dengan mereka bertiga, dia sangat geram dan berjanji akan menghantui mereka sampai titi penghabisan. Si pocong hanya diam menyendiri dan berfikir bagaiman caranya agar dirinya dapat membalas mereka bertiga.
Setelah mereka bertiga sampai di rumah, si pocong sudah mulai beraksi kembali, hal pertama yang dilakukan oleh si pocong yaitu menakuti koko yang sompral dan menyepelekan hantu, saat itu Jono sedang berada di kamarnya dan sedang berbaring sambil bermain game, si pocong sudah mulai menampakan dirinya di hadapan si Jono tapi entah kenapa ekspresi si Jono biasa biasa aja dan seperti yang tidak ketakutan karena kehadiran si pocong dia mencoba cara lain untuk menakutinya yaitu dengan ikut berbaring di kasur si Jono dan melihat si Jono main game, tapi hasilnya tetap saja nihil si Jono tidak Pernah takut karena kehadiran si pocong dan cenderung tidak menganggap kehadiran si pocong.
Si pocong merasa gagal menakuti si Jono, dia pun mencoba menakuti sasaran berikutnya yaitu Jhoni, si pocong masuk ke kamar Jhoni dan menemukan Jhoni di sana sedang makan, tetapi tetap saja si Jhoni tidak merasakan kehadiran si pocong sehingga dia tidak menyadari bahwa si pocong sedang berada di sana untuk menghantuinya, hal yang sama pun dilakukan kepada Juminten yang sedang melihat lihat foto ketika di kuburan tadi, dalam salah satu fotonya ternyata ada si pocong yang ikut ke foto dan di fotonya si pocong sedang berada di belakang si Jono, Juminten justru lebih takut gara gara melihat foto tersebut daripada takut karena kehadiran si pocong di kamarnya.
Berbagai cara telah dilakukan oleh si pocong untuk menghantui mereka bertiga, tetapi tidak ada hasilnya, mereka tidak pernah menghargai kehadiran si pocong, dihargai saja tidak bagaimana si pocong bisa ditakuti, pada akhirnya si pocong menyerah dan putus asa, dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan meminum cairan sabun, hingga akhirnya si pocong terjatuh dan meninggal di kosan mereka.
Setelah si pocong meninggal dan arwahnya gentayangan lagi, dia justru menjadi lebih kuat untuk menakuti mereka bertiga, dan mencoba menampakan diri di hadapan mereka bertiga dan akhirnya berhasil si pocong berhasil menakuti mereka hingga mereka bertiga pingsan karena terkejut telah melihat si pocong, si pocong merasa berhasil telah menghantui mereka bertiga dan merasa berhasil karena telah membuat mereka bertiga menghargai keberadaan hantu, setelah misinya tercapai si pocong pulang ke rumahnya yaitu di kuburan, setelah itu si pocong tidak pernah menghantui mereka lagi.
-The End-

No comments: