Panduan Laporan Kunjungan Industri SMK Negeri 1 Jambu





BAB I
PENDAHULUAN

               Dalam rangka menghadapi dunia kerja pada era global diperlukan langkah yang kongkrit bagi lembaga pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, inovatif dan kreatif serta menguasai teknologi yang berorientasi pada pasar (market and customer oriented).

               Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menerapkan Pendidikan Sistem Ganda di mana peserta didik akan melaksanakan proses pendidikan terpadu yang melibatkan sekolah sebagai institusi penyelenggara dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) sebagai institusi pasangan. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan telah melalui tahap sinkronisasi dengan kebutuhan dunia usaha/insudtri, yang dalam arti sempit telah menyesuaikan perkembangan kebutuhan tenaga terampil tingkat menengah. Dengan demikian lulusan SMK diorientasikan untuk mengisi tenaga kerja terampil yang memproduksi barang atau jasa.

               SMK Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang dengan 5 (lima) Kompetensi Keahlian yang dimilikinya: Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Busana Butik (BB), Teknik  Pemesinan (TP), Teknik Perbaikan Bodi Otomotif (TPBO) dan  Jasa Bogo (JB) merasa terpanggil untuk dapat  memberikan andil dalam mewarnai bursa kerja dengan mempersiapkan tamatan yang kompeten dan siap memasuki dunia kerja.

               Sebagai langkah awal, sebelum peserta didik melaksanakan praktik kerja di industri serta siap memasuki dunia kerja setelah lulus nantinya, perlu diperkenalkan lebih awal kehidupan Dunia Usaha/Dunia Industri kepada peserta didik untuk memberikan wawasan profil industri beserta aktifitas-aktiftas kerja di dalamnya serta memberikan motifasi agar peserta didik menyadari urgensi kompetisi dan kompetensi tenaga kerja, sehingga peserta didik akan termotifasi untuk giat belajar dan meningkatkan kompetensi yang pada akhirnya siap bersaing memasuki dunia kerja.
               Sehubungan dengan hal tersebut, SMK Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang setiap tahun menyelenggarakan kegiatan Kunjungan Industri (KI) pada perusahaan-perusahaan yang relevan dengan kompetensi keahlian.

1.1         DASAR PELAKSANAAN
1.     Kepmendikbud No. 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan;
2.     Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3.     Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4.     Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
5.     Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
6.     Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7.     Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
8.     Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
9.     Permendikbud No. 60 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK / MAK.





1.2         TUJUAN KEGIATAN
A.      Tujuan Umum
Memperluas wawasan dan pengetahuan peserta didik tentang proses yang terjadi di dunia usaha/dunia industri sebagai gambaran pelaksanaan pembelajaran di sekolah sekaligus wawasan guna persiapan melaksanakan Praktik Kerja Industri, Ujian Praktik Kejuruan dan bekerja kelak sebagai karyawan atau wirausaha. Memperluas wawasan dan pengetahuan peserta didik dan guru dalam berbagai hal, khususnya penguasaan substansi materi pembelajaran produktif, penyusunan silabus, penyusunan bahan ajar, strategi/metode pembelajaran dan memaksimalkan pemakaian sarana, atau prasarana pembelajaran  dan memanfaatkan sumber belajar.
B.       Tujuan Khusus
1.    Bagi peserta didik
a.    Menambah  wawasan dengan cara turun belajar langsung di dunia industri;
b.    Mengetahui cara kerja di dunia industri yang mementingkan disiplin, keselamatan dan kualitas produk;
c.      Memberikan kesempatan agar mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja, terutama yang berkaitan dengan bidang keahlian;
d.   Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan pendidikan;
e.    Menumbuhkan dan memantapkan sikap prefesioanal yang diperlukan sebelum memasuki dunia kerja;
f.       Memperluas pengetahuan dan keterampilan tentang pengembangan industri;
g.    Melatih mental, sikap disiplin, dan tanggung jawab sebagai bekal saat memasuki dan terlibat dalam industri;
h.    Menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pelaksanaan pendidikan dan kenyataan yang menjadi tuntutan di lapangan;
i.        Meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang aspek-aspek usaha yang profesional pada lapangan kerja, meliputi organisasi, jenjang karir dan teknis.
2.    Bagi sekolah
a.    Melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda sesuai amanat kurikulum SMK;
b.    Merealisasikan program kerja sekolah;
c.      Membekali wawasan tentang Dunia Usaha/Dunia Industri kepada peserta didik;
d.   Meningkatkan aktifitas peserta didik dalam proses pembelajarn di kelas dan kelak di industri;
e.    Memetakan masalah yang dihadapi oleh peserta didik sebelum terjun ke dunia usaha/dunia industri;
f.       Memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi peserta didik dan guru produktif serta kewirausahaan melalui sharing dan belajar dari contoh-contoh praktik yang baik;
g.    Memetakan jalur rintisan penempatan tenaga kerja;
h.    Memperoleh profil Dunia Usaha/Dunia Industri, aktifitas kerja, iklim kerja serta kriteria kompetensi pekerjaan di dalamnya;
i.        Mengupayakan kerjasama saling membutuhkan dan menguntungkan antara SMK dan Dunia Usaha/Dunia Industri;
j.       Memperkenalkan SMK Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang pada Dunia Usaha/Dunia Industri.
3.    Bagi industri
a.    Mengetahui keterampilan peserta didik khususnya SMK untuk pertimbangan dalam penerimaan tenaga kerja;
b.    Mengetahui relevansi pendidikan menengah kejuruan dengan tuntutan para pamakai lulusan/dunia kerja;
c.      Mendapatkan calon tenaga kerja yang terampil, telah teruji dan siap bekerja di industri.


1.3         TARGET
Target yang diharapkan dari kegiatan kunjungan industri ini adalah :
a.    Peserta didik memahami dunia industri;
b.    Motivasi belajar peserta didik meningkat;
c.      Memperoleh peluang kerjasama (MoU) magang, praktik kerja maupun rekruitmen calon tenaga kerja;
d.   Terwujudnya pemetaan masalah pembelajaran praktik yang dihadapi peserta didik dan guru
e.    Terwujudnya media pembelajaran dan alat peraga praktik yang sesuai
f.       Terwujudnya jalur rintisan penempatan tenaga kerja
g.    SMK Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang dikenal Dunia Usaha/Dunia Industri.
1.4         WAKTU DAN TEMPAT
·           Hari, Tanggal  : Selasa – Jumat, 2 – 5 Mei 2017
·           Tempat/Tujuan            :
1.      PT Bukaka Teknik Utama Cileungsi
2.      PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Karawang
3.      PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Sunter
4.      PT Kramayuda Ratu Motor Jakarta
5.      Balai Besar Textil Bandung
6.      Kampung Rajut Binongjati Bandung
7.      Sheraton Hotel and Towers Bandung
1.5         PESERTA
Peserta kegiatan ini terdiri dari:
Peserta didik kelas X yang terbagi dalam 5 (lima) Kompetensi Keahlian (Jurusan) yaitu :
1.      Teknik Kendaraan Ringan (TKR)                      : 128 peserta didik
2.      Busana Butik (BB)                                            :  72 peserta didik
3.      Teknik Pemesinan (TP)                                      : 100 peserta didik
4.      Teknik Perbaikan Bodi Otomotif (TPBO)         :  32 peserta didik
5.      Jasa Boga (JB)                                                   :  55 peserta didik
Jumlah peserta didik                                                : 387 peserta didik Guru pendamping sebanyak                  :   16 orang                                                                                                     
BAB II
PEMBAHASAN

Image result for foto industri toyota manufacturing sunter
Image result for foto industri toyota manufacturing sunter
Image result for foto industri toyota manufacturing sunter


Image result for foto industri toyota manufacturing sunter





           Latar Belakang
            PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (yang dulunya dikenal dengan nama PT. Toyota-Astra Motor) sebagai industri papan atas di Indonesia tentunya sudah memiliki sistem kerja dan sistem manajemen yang sudah jelas pula. Tapi hal ini bukan berarti bahwa semua sistem kerja sudah ada, dan sistem yang sudah ada tidak perlu ditingkatkan dan diadakan perbaikan, tetapi perlu ditingkatkan dan perlu perbaikan atau improvement, guna lebih memudahkan proses pekerjaan sehari-hari tentunya dengan hasil yang optimal.Dalam dunia pekerjaan, bekerja di area sistem dan kerangka yang sudah  jelas adalah dambaan setiap orang, artinya setiap orang yang masuk dalam lingkungan kerja atau dunia kerja yang sudah tertata rapi baik dari segi aturan kerja,  follow up pekerjaan sampai sistem manajemen. Di dalam perusahaan yang besar seperti di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia pada prakteknya sehari-hari masih banyak hal-hal yang harus ditingkatkan, apalagi kalo kita masuk lagi dalam divisi-divisi yang ada dalam PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, disini penulis akan mencoba mengulas sistem kerja atau proses kerja yaitu sistem development part di  Engineering Division, Product Engineering  No.1 Departement

           Plant Sunter I
Area produksi Plant Sunter I terdiri atas 5 divisi dengan hasil produk yang berbeda-beda antara satu divisi dengan yang lainnya.
 Divisi Machining atau lebih sering disebut sebagai Engine Plant memproduksi Engine Assy baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk ekspor. Selain itu diproduksi pula beberapa Engine Components. Divisi ini menyuplai unit Engine Assy untuk kendaraan model Kijang, Dyna, Starlet, Forklift, Crown, Corona, Camry, Corolla, dan Soluna. Selain itu negara-negara Jepang dan Malaysia juga menjadi tujuan ekspor untuk Cylinder Block, serta Malaysia, Taiwan, Philippine, dan Vietnam menjadi tujuan ekspor untuk Engine Assy dengan tipe engine 7K (1800 cc).

♦ Divisi Jig Tooling
dilakukan sejak 1987. Negara tujuan ekspor dari Divisi  Jig Tooling yaitu Venezuela, Pakistan, Jepang, Malaysia, dan Philippine.
♦ Divisi Kijang Pick-Up Priject
            Divisi ini khusus untuk memproduksi kendaraan Kijang jenis  Pick Up. Divisi ini merupakan pengembangan dari divisi terdahulu yaitu Divisi  Assembly yang terbagi karena terkait adanya relokasi  plant Sunter I – Karawang.

























BAB III
PENUTUP

·  Kesimpulan
Dari seluruh hasil uraian dan hasil pengamatan diatas, Saya menyimpulkan bahwa PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIAN SUNTER sangat baik karena dapat menghasilkan dan menjual produk dalam negeri sehingga banyak orang-orang Indonesia lebih memilih produk dalam negeri dengan kualitas yang bagus dan harga yang relatif murah serta terjangkau daripada produk luar negeri. Sekaligus dapat mengekspor produk ke luar Negeri. 
·  Saran
Menurut hasil pengamatan Saya untuk PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIAN SUNTER memberi saran yang mungkin bermanfaat bagi kemajuan PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIAN SUNTER, antara lain :
  1. Setiap cara pembuatan produk-produk yang dijual diberi kualitas yang samgat baik, agar setiap orang yang menginginkan produk dapat puas dan maksimal.
  2. Setiap tempat proses pembuatan diurutkan sesuai dengan proses pembuatan yang sesungguhnya agar pengunjung dapat melihat cara pembuatan dari awal pembuatan produk hingga akhir pembuatan (packing).

No comments: